Performansi Guru Landasan Teori

18 Peristiwa belajar ini dirancang untuk mempermudah siswa memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Berdasarkan pendapat Gagne tersebut, serangkaian peristiwa dapat diartikan proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi dan komunikasi, baik antara guru dengan siswa maupun antarsiswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru untuk membantu siswa memperoleh kemudahan dalam memproses informasi dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.6 Performansi Guru

Performansi merupakan kinerja seseorang dalam melaksanakan profesinya. Sudjana 2010: 18 menyatakan bahwa performansi guru merupakan kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar siswa, keterampilan menyusun persiapan atau perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa performansi guru meliputi berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 2006: 8 bahwa “kompetensi guru mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.” Guru yang menguasai keempat kompetensi itu merupakan guru yang berkualitas. Kompetensi tersebut dapat mengukur performansi guru dalam kegiatannya di dalam maupun di luar sekolah. Dalam Permendiknas No. 18 Tahun 2007 2007: 113-5, dikemukakan bahwa: 19 Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia. Kompetensi sosial dijelaskan sebagai kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional dinyatakan sebagai penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kompetensi yang menentukan kualitas performansi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi itu dapat dilihat pada kegiatan guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.

2.1.7 Hakikat Mengajar di SD

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Division) Siswa Kelas IV SDN Kalikalong 01 Tahun 2012/2013.

0 0 16