32 kooperatif tipe STAD. Penghargaan diberikan jika rata-rata skor kemajuan individual
dalam kelompok memenuhi kriteria tertentu. Pembelajaran mendengarkan pengumuman mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diakhiri dengan guru melakukan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran. Refleksi dilakukan dengan guru bertanya
kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Tindak lanjut dilakukan dengan guru memberi tugas pekerjaan rumah yang dapat berupa mencari pengumuman di televisi
maupun di media cetak. Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama dan guru mengucapkan salam.
2.1.16 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa kelebihan. Soewarso 1998 dalam Arisna 2010: 34-35 menyatakan beberapa keuntungan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut: 1
Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedang dibahas.
2 Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa
mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.
3 Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat,
belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama.
4 Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang
tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
5 Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan
bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. 6
Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan.
7 Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk
memonitor siswa dalam belajar bekerja sama. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD baik untuk diterapkan dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini menekankan pada aktivitas siswa dan interaksi antarsiswa. Setiap anggota kelompok
33 diarahkan untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar dapat meningkat.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah banyak digunakan dalam berbagai penelitian, baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian eksperimen. Salah
satu penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan oleh Rizkiyana Prihdayanti. Judul penelitiannya adalah ”Penerapan
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Memainkan Lagu dengan Alat Musik Melodis di SD Negeri Kalinyamat Wetan
3 Kota Tegal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I
ketuntasan belajar baru mencapai 62,22 dengan nilai rata-rata kelas 72,45, aktivitas belajar siswa 63,33 dengan nilai performansi guru 75,03. Sedangkan pada siklus II
ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 87,12, dengan nilai rata-rata kelas 77,94. Aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 91,66. Performansi guru dalam
pembelajaran mencapai nilai 90,77. Penelitian lain dengan model kooperatif tipe STAD dilakukan oleh Mutaslimah
dengan judul “Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran IPS di SD Negeri 2