22 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia DEPDIKNAS,
2007: 207 tersebut juga menyatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1
Mendengarkan, 2
Berbicara, 3
Membaca, 4
Menulis. Aspek-aspek komponen kemampuan berbahasa dan bersastra yang diteliti oleh
peneliti ialah aspek mendengarkan. Mendengarkan dapat diartikan sebagai proses mengenal bunyi. Bunyi dapat kita rasakan dengan menggunakan salah satu dari indera
yang dimiliki oleh manusia yakni telinga. Mendengarkan akan sangat diperlukan bagi siswa karena setiap proses pembelajaran pasti dibutuhkan adanya proses mendengarkan.
2.1.11 Mendengarkan Pengumuman
Dalam sub bagian ini akan dijelaskan tentang 1 pengertian mendengarkan, 2 tujuan mendengarkan, 3 karakteristik mendengarkan pengumuman, dan 4 materi
mendengarkan pengumuman. Uraian secara lebih rinci dapat dibaca pada penjelasan berikut:
2.1.11.1 Pengertian Mendengarkan
Mendengarkan merupakan proses menangkap bunyi yang dapat kita rasakan melalui indera pendengaran kita, yakni telinga. Proses mendengarkan dilakukan oleh
seseorang ketika seseorang tersebut sadar. Seseorang dalam komunikasi sehari-harinya lebih cenderung mendengarkan dari pada berbicara, menulis maupun membaca.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tompkins dan Hoskisson 1991 dalam Ariani, Mulyana dan Asep 2009: 1 yang
23 menyatakan bahwa “seseorang menggunakan waktu komunikasinya 50 untuk
mendengarkan dan 50 untuk berbicara, membaca, dan menulis.” Goleman 2001 dalam Ariani, Mulyana dan Asep 2009: 1 juga mengemukakan, “Departemen Tenaga
Kerja Amerika Serikat menaksir dari seluruh waktu yang disediakan untuk berkomunikasi, 22 digunakan untuk membaca dan menulis, 23 untuk bicara, dan
55 untuk mendengarkan.”
2.1.11.2 Tujuan Mendengarkan
Setiap orang pasti mempunyai tujuan mendengarkan yang berbeda-beda. Tarigan 1981 dalam Ariani, Mulyana dan Asep 2009: 6 menyatakan tujuan mendengarkan
yaitu: 1 Memperoleh informasi yang ada hubungannya dengan profesi.
2 Meningkatkan keefektifan berkomunikasi. 3 Mengumpulkan data untuk membuat keputusan.
4 Memberikan respon yang tepat.
2.1.11.3 Karakteristik Pembelajaran Mendengarkan
Mendengarkan mempunyai karakteristik atau ciri khusus yang ada padanya. Karakteristik yang utama merupakan kegiatan menerima bunyi. Bunyi tersebut dapat
berasal dari makhluk hidup maupun benda mati. Bunyi yang berasal dari makhluk hidup misalnya, suara manusia dan suara hewan. Pembelajaran mendengarkan juga
mempunyai karakteristik. Karakteristik pembelajaran mendengarkan tidak terlepas dari karakteristik mendengarkan.
Karakteristik pembelajaran mendengarkan menurut Ariani, Mulyana dan Asep 2009: 11 ialah sebagai berikut:
Karakteristik pembelajaran mendengarkan adalah pembelajaran bahasa lisan yang bersifat menerima informasi pembelajaran berbahasa pasif.
Pembelajaran berbahasa pasif itu meliputi mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan,
24 penjelasan, laporan, ceramah, khutbah, pidato, pembicaraan narasumber,
dialog atau percakapan, pengumuman, serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta mengapresiasi dan berekspresi sastra
melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak- anak,cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan
menonton drama anak.
Dari uraian tersebut, materi mendengarkan pengumuman termasuk dalam karakteristik pembelajaran mendengarkan.
2.1.11.4 Mendengarkan Pengumuman