Model Pembelajaran Pembelajaran Konvensional

40 permukaan batu. contoh lainnya pada saat kita memukul bedug, peristiwa tersebut menunjukkan adanya perubahan bentuk energi gerak menjadi bunyi. Karateristik materi energi yaitu lebih banyak mengandung materi yang bersifat hafalan dan pemahaman yang harus dibimbing dan dijelaskan oleh guru. Melihat karakteristik siswa usia sekolah dasar yang masih senang bermain, senang melakukan kegiatan, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, perlu ada model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Children Learning In Sciense CLIS. Penerapan model CLIS pada materi energi, diharapkan dapat meminimalkan kejenuhan yang terjadi dalam kelas. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan melalui model CLIS. Pembelajaran dengan menerapkan model CLIS berusaha menciptakan suasana aktif dengan selalu berinteraksi dengan lingkungan dan aktivitas berpusat pada siswa.

2.1.10 Model Pembelajaran

Joyce 1992 dalam Trianto 2013: 22, berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman yang digunakan pendidik dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran. Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, dan prosedur. Kardi dan Nur 2000 dalam Trianto 2013: 23, mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran yaitu: 41 1 Bersifat rasional, teoritis, dan logis. 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Rusman 2013: 133 menyatakan “model pembelajaran dapat dijadika pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya”. Rusman juga mengemukakan hal- hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu pertimbangan terhadap tujuan yang akan dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan materi pembelajaran, pertimbangan dari sudut siswa, dan pertimbangan lainnya bersifat nonteknis.

2.1.11 Pembelajaran Konvensional

Model konvensional sering juga disebut dengan model tradisional. Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu model pembelajaran yang sudah menjadi kebiasaan dari para guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Model ini dikembangkan oleh Glaser 1962 dalam Muchith 2008: 134, dengan melibatkan empat bagian atau komponen, yaitu 1 Instructional objective, 2 Enterring behaviour, 3 Instructional procedure, dan 4 Performance assessment. 42 Model pembelajaran konvensional ini lebih banyak menitikberatkan upaya atau proses menghabiskan materi pelajaran, sehingga model konvensional lebih berorientasi menghabiskan materi pelajaran Muchith, 2008: 134. Pembelajaran konvensional menghendaki pembelajaran yang berpusat pada guru. Pembelajaran tersebut merupakan pilihan bagi guru yang menggunakan pendekatan aliran filsafat realisme Ruhimat, dkk 2011: 191. Menurut Ruhimat, dkk 2011: 191, pembelajaran dalam paham realisme adalah kegiatan guru dalam menciptakan kondisi lingkungan dengan displin tertentu untuk dialami siswa, agar siswa menguasai pengetahuan yang esensisal dan terbentuk kebiasaan-kebiasaan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya, serta mampu melaksanakan tanggung jawab sosial. Dalam model pembelajaran konvensional, guru memegang peran yang sangat penting. Guru lebih banyak aktif dalam kelas daripada siswa. Jadi, model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Model pembelajaran konvensional meliputi ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan. Dari keempat metode tersebut, metode ceramah paling sering digunakan guru dalam pembelajaran. Kelebihan dari metode ceramah yaitu memberikan wawasan yang luas karena guru dapat menambah dan mengkaitkan materi dengan materi atau sumber lain dalam kehidupan sehari-hari, selain itu murah dalam arti efisien dilihat dari segi waktu, biaya, dan tersedianya guru. Sedangkan kelemahannya adalah pembelajaran terpusat pada guru sehingga siswa merasa jenuh terutama bila guru tidak pandai menjelaskan, materi ceramah terbatas pada yang diingat guru, selain 43 itu metode ini tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

2.1.12 Model Pembelajaran Children Learning in Science

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DENGAN PROBLEM SOLVING

3 13 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Gentan 03 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 20

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 1 12

PENGEMBANGAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 47

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning in Scinece (CLIS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngembatpadas I Kecamatan

0 1 18

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SISWA KELAS III SD N DAWUNGAN II MASARAN SRAGEN.

0 0 240

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4