82 jika r
xy
≥ r
tabel
pada taraf signifikansi 0,05, maka hasil r
xy
pada butir tertentu dinyatakan valid dan jika r
xy
r
tabel
, maka hasil r
xy
pada butir tertentu dinyatakan tidak valid. Rekap data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 3.7
dibawah ini.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0.423; Taraf Signifikansi 0.05 dan n = 22
No Kriteria
Nomor Soal Jumlah
1 2
Valid Tidak Valid
2, 3, 4, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 36, 37,
39, 40 1, 7, 8, 9, 11, 12, 16, 19, 23, 24, 25, 26,
30, 35, 38 25
15 Sumber data: Lampiran 27
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh data bahwa dari 40 butir soal terdapat 25 butir soal yang valid dan yang tidak
valid sebanyak 15 butir soal.
3.7.4.2 Uji Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto, 2013: 100. Uji reliabilitas
dilakukan pada seluruh item soal. Menurut Sugiyono 2014: 180, untuk mengetahui reabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus
KR-21 sebagai berikut:
Keterangan: r
1
: reabilitas instrumen keseluruhan
83 k : banyaknya item soal
M : mean skor soal s
t 2
: varians total Besar r
1
dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menggunakan taraf signifikansi α = 5. Jika r
1
r
tabel
, maka perangkat tes dikatakan reliabel.
Dari hasil penghitungan menggunakan metode Kuder Richardson-21 KR- 21 diperoleh data perbandingan r
hitung
sebesar 0,883 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,423. Dengan demikian, dari hasil r
hitung
dibanding r
tabel
diperoleh r
hitung
r
tabel
, maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan soal dapat dilihat
pada lampiran 28.
3.7.4.3 Taraf Kesukaran
Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang yang termasuk mudah, sedang,
dan sukar Sudjana, 2014: 135. Kriteria soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal dapat
dilakukan dengan menghitung indeks tingkat kesulitan. Indeks tingkat kesulitan soal menurut Arikuto 2013: 223 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
84 Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan menurut Arikunto 2013: 225 adalah
sebagai berikut: 1 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal kategori sukar,
2 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal kategori sedang, 3 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal kategori mudah.
Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kelengkapan taraf kesukaran soal yang ditentukan, di mana ada soal dengan
kategori mudah, kategori sedang, dan soal dengan kategori sukar. Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa
yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No
Tingkat Soal Nomor Soal
Jumlah 1
2 3
Mudah Sedang
Sukar 1, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20,
23, 24, 25, 25, 33, 38, 39 2, 3, 4, 6, 10, 13, 14, 18, 21, 22, 27,
28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37 17, 32, 40
18 19
3 Sumber data: Lampiran 30
3.7.4.4 Daya Beda