80 validitas empiris untuk memberitahu hasil pengujian alat tes berdasarkan
pengalaman di lapangan berupa uji coba instrumen. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.
3.7.4.1.1 Validitas Logis
Arikunto 2013: 80 mengemukakan bahwa “validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran”. Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal
yang telah dibuat sebelumnya. Soal yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran sebanyak 20 butir. Namun, untuk proses validiasi, soal dibuat
paralel yang setara cakupan materi dan tingkat kesulitan soalnya dengan jumlah 40 butir. Pengujian validitas logis dilakukan oleh penilai ahli, yaitu Mur Fatimah,
S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing, Afri Laila Fitrianingrum, S.Pd dan Rujito, S.Pd.I sebagai guru kelas III SD Negeri 01 Cikawung. Berdasarkan hasil
penilaian dari tim penilai ahli, instrumen dinyatakan sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas
logis, instrumen kemudian diujicobakan pada kelas III SD Negeri 02 Cikawung pada tanggal 12 Maret 2015.
3.7.4.1.2 Validitas Empiris
Validitas empiris adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun
instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, namun harus dibuktikan melalui pengalaman Arikunto, 2013: 81. Instrumen penelitian
81 dikatakan valid apabila telah teruji dari pengalaman, yaitu melalui sebuah uji
coba. Untuk mengetahui validitas instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji coba soal pada siswa kelas III SD Negeri 02 Cikawung.
Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat
dipaparkan pada Tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6. Pemaparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba No
Kriteria Data Kelas Uji Coba
1 2
3 4
5 6
7 8
Banyak Siswa Skor Rata-rata
Media Skor Minimal
Skor Maksimal Rentang
Varians Standar Deviasi
22 70,11
73,80 40,00
97,50 57,50
370,52 19,25
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate pearson Korelasi Pearson
Product Moment dalam program Software Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20. Untuk mencari validitas dengan menggunakan SPSS
versi 20 ini melalui menu Analyze – Correlate – Bivariate. Pengambilan
keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r
table
dengan jumlah n = 22 didapat r
tabel
sebesar 0,423 pada tabel r. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka soal dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan
maka item soal dianggap tidak valid. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid
82 jika r
xy
≥ r
tabel
pada taraf signifikansi 0,05, maka hasil r
xy
pada butir tertentu dinyatakan valid dan jika r
xy
r
tabel
, maka hasil r
xy
pada butir tertentu dinyatakan tidak valid. Rekap data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 3.7
dibawah ini.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0.423; Taraf Signifikansi 0.05 dan n = 22
No Kriteria
Nomor Soal Jumlah
1 2
Valid Tidak Valid
2, 3, 4, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 36, 37,
39, 40 1, 7, 8, 9, 11, 12, 16, 19, 23, 24, 25, 26,
30, 35, 38 25
15 Sumber data: Lampiran 27
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh data bahwa dari 40 butir soal terdapat 25 butir soal yang valid dan yang tidak
valid sebanyak 15 butir soal.
3.7.4.2 Uji Reliabilitas