10 dari karakteristiknya, model CLIS cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPA
di sekolah dasar kelas III materi energi. Materi ini berkaitan dengan bentuk- bentuk energi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan
model CLIS diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif dan aktif karena memberikan kesempatan langsung pada siswa untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran, membangkitkan rasa ingin tahu terhadap konsep yang belum dipahaminya, dan melatih siswa melakukan observasi melalui percobaan
dan pengamatan yang dilakukannya, selain itu proses pembelajaran yang terlaksana menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran IPA yang baik hendaknya dapat mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa disertai dengan observasi melalui pengamatan dan
percobaan agar pengalaman belajar siswa menjadi lebih bermakna. Model CLIS merupakan model pembelajaran inovatif yang dapat dijadikan sebagai alternatif
model untuk pembelajaran IPA. Model CLIS yang berlandaskan kontruktivisme juga menekankan kebermaknaan pembelajaran. Masih jarang ditemukan
penerapan model CLIS dalam pembelajaran khususnya pada materi energi di kelas III sekolah dasar, sehingga peneliti akan melakukan penelitian untuk
mengetahui keefektifan model Children Learning In Science terhadap aktivitas dan hasil belajar materi energi siswa kelas III SD Negeri 01 Cikawung.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di SD. Permasalahan tersebut antara lain:
11 1 Peran guru sangat dominan dalam proses pembelajaran.
2 Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih tergolong kurang bermakna, sebab masih menerapkan pembelajaran konvensional, yang
ditandai dengan penerapan metode ceramah dan tanya jawab. 3 Penyajian materi IPA belum didukung dengan penggunaan model
pembelajaran yang inovatif. 4 Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah. Siswa merasa
enggan untuk berkontribusi di dalam pembelajaran IPA, kecuali ditunjuk oleh guru.
5 Hasil belajar IPA melalui pembelajaran konvensional cenderung rendah.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahan maksud dan tujuan serta agar lebih efisien dan efektif dalam mengadakan penelitian, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Sesuai dengan judul penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1 Penelitian ini memfokuskan pada keefektifan penerapan model CLIS terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA materi energi siswa kelas III SD
Negeri 01 Cikawung. 2 Metode yang digunakan sebagai pembanding dalam mengukur keefektifan
model CLIS adalah pembelajaran konvensional.
12 3 Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah penilaian
kemampuan kognitif berupa penguasaan materi IPA yang diperoleh melalui tes hasil belajar.
4 Materi energi dalam penelitian ini meliputi sifat-sifat energi, bentuk- bentuk energi, dan pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1 Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi energi antara pembelajaran yang menggunakan model CLIS
dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional? 2 Apakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi energi
dengan menggunakan model CLIS lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional?
3 Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi energi antara pembelajaran yang menggunakan model CLIS
dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional? 4 Apakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi energi dengan
menggunakan model CLIS lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional?
13
1.5 Tujuan Penelitian