Populasi Populasi dan Sampel

65

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri 01 Cikawung. Kelas III di SD Negeri 01 Cikawung merupakan kelas paralel yang terdiri dari kelas IIIA dan kelas IIIB. Populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.

3.2.1 Populasi

Sugiyono 2014: 119, memberikan pengertian “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian Quasi Eksperimen, kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara random melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri 01 Cikawung. Anggota populasi berjumlah 43 siswa yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah siswa 22 di kelas IIIA dan 21 siswa di kelas IIIB. Pada penelitian ini kelas IIIA digunakan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas IIIB sebagai kelas kontrol. Alasan peneliti menggunakan populasi tersebut karena kedua kelas sudah memenuhi syarat dilakukan penelitian eksperimen dari berbagai aspek. Diantaranya yaitu, kualifikasi guru yang relatif sama, sarana dan prasarana sekolah cukup memadai, karakteristik pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama, dan kemampuan awal siswa yang relatif sama. Untuk mengetahui apakah kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sama atau tidak dilakukan uji kesamaan rata-rata. 66 Uji kesamaan rata-rata dilakukan menggunakan uji satu sampel one sample t test. Pengujian dibantu dengan software SPSS versi 20 dengan menggunakan menu analyze – compare means – one sample t test. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika didapatkan nilai -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Pengambilan keputusan juga bisa dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0.05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0.05 maka Ho ditolak Priyatno 2010: 28-31. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan analisis secara empiris dan statistik. Dalam penelitian, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan data nilai IPA hasil UAS gasal siswa kelas III SD Negeri 01 Cikawung tahun ajaran 20142015. Data nilai IPA hasil ujian akhir semester gasal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6. Data distribusi frekuensi nilai UAS gasal siswa kelas III tahun 20142015 di kedua kelas disajikan dalam Tabel 3.1 dan 3.2. Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPA hasil UAS Kelas Eksperimen No. Nilai Frekuensi 1 2 3 4 5 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 10 6 4 1 1 Jumlah 22 67 Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Hasil UAS Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi 1 2 3 4 5 51-57 58-64 65-71 72-78 79-85 4 5 3 3 6 Jumlah 21 Rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari nilai UAS digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 67,5 dan kelas kontrol sebesar 68,7. Secara empiris kedua kelas mempunyai selisih sebesar 1,2. Artinya, secara empiris kemampuan awal siswa di kedua kelas dapat dikatakan relatif sama. Setelah penghitungan secara empiris, kemudian uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik. Penghitungan secara statistik dengan menggunakan rumus one sample t test untuk dua pihak diperoleh nilai t hitung sebesar 0,492 dan harga t tabel dengan α = 0,05 dan df= 20 yaitu 2,08596. Menurut Priyatno 2010: 31, jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel , diketahui - 2,0859 6 ≤ 0,492 ≤ 2,08596, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan. Artinya, penghitungan secara statistik membuktikan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol relatif sama Hasil penghitungan uji kesamaan rata-rata secara empiris dan statistik dapat dilihat pada lampiran 7. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama, baik secara empiris maupun 68 statistik. Itu artinya, kedua kelas telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan penelitian eksperimen.

3.2.2 Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DENGAN PROBLEM SOLVING

3 13 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Gentan 03 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 20

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 1 12

PENGEMBANGAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 47

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning in Scinece (CLIS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngembatpadas I Kecamatan

0 1 18

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SISWA KELAS III SD N DAWUNGAN II MASARAN SRAGEN.

0 0 240

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4