Hakikat Belajar Landasan Teori

17 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka merupakan kajian kedua dalam penelitian. Pada kajian pustaka memuat tentang landasan teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis dari penelitian ini. Pada bagian landasan teori akan diuraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian empiris yaitu kajian mengenai penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kerangka berpikir dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab kajian pustaka akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar-dasar teori yang melandasi suatu penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh para tokoh atau ahli. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Hakikat Belajar

Banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang belajar. Seperti yang terdapat dalam Susanto 2014: 1. Pengertian tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut ant ara lain menurut R. Gagne 1989, “belajar adalah suatu 18 proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Pendapat lain dari E.R Hilgard 1962, “belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan”. W.S Winkel 2002 berpendapat bahwa belajar adalah aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara individu dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Chaplin 1972 dalam Dictionary of Psychology dalam Syah 2013: 65, membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “… acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience ” … perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua adalah “… process of acquiring responses as a result of special practice” … memperoleh respon- respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Hilgard 1962 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:12, mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi. Djamarah 2011: 13, berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam proses interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 19 2013: 2. Bruner dalam Romberg dan Kaput 1999 dalam Trianto 2013: 15, menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun mengkonstruk pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya”. Selanjutnya, Slameto 2010: 2 berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pengertian belajar yang dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan belajar adalah perubahan perilaku pada diri seseorang sebagai akibat dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan dan membangun pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diperoleh sehingga menghasilkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang akan menjadikan perubahan yang relatif menetap dalam dirinya.

2.1.2 Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) DENGAN PROBLEM SOLVING

3 13 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Gentan 03 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 20

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning In Science (Clis) pada Siswa Kelas V SD Negeri Jaten I Kecamatan Selogiri

0 1 12

PENGEMBANGAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 47

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Children Learning in Scinece (CLIS) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngembatpadas I Kecamatan

0 1 18

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA SISWA KELAS III SD N DAWUNGAN II MASARAN SRAGEN.

0 0 240

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4