58 apakah aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas III yang mendapat pembelajaran
dengan model CLIS lebih tinggi daripada yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh 8 peneliti pertama di atas dengan peneliti yaitu sama-sama menggunakan model CLIS dalam pembelajaran
IPA, sedangkan perbedaannya peneliti menerapkan model CLIS di kelas III SD Negeri 01 Cikawung pada materi energi. Selain 8 penelitian tersebut, masih ada 2
penelitian yang dijadikan sebagai kajian empris yaitu penelitian yang dilakukan oleh Khalid dan Oguz. Penelitian yang dilakukan baik oleh Khalid maupun Oguz
merupakan penelitian yang meneliti tentang pembelajaran konstruktivisme. Penelitian
yang dilakukan
Khalid menunjukkan
bahwa pembelajaran
konstruktivisme dapat meningkatkan keterampilan komunikasi bahasa inggris. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Oguz menunjukkan bahwa
pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar.
2.3 Kerangka Berpikir
Karakteristik Objek IPA adalah lingkungan dan alam sekitar yang dalam pengajarannya membutuhkan pembelajaran langsung dengan bukti-bukti konkret
maupun penggunaan media pembelajaran yang mewakili benda konkret untuk memudahkan siswa dalam mempelajarinya. Pembelajaran IPA yang baik
hendaknya dapat mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa disertai dengan observasi melalui pengamatan agar pengalaman belajar siswa menjadi
lebih bermakna. Namun, masih banyak guru dalam membelajarkan IPA
59 menggunakan pembelajaran konvensional yang diwarnai dengan ceramah, tanya
jawab, dan penugasan. Pembelajaran konvensional memang lazim diterapkan guru dalam
pembelajaran, namun hendaknya guru lebih memvariasikan metode pembelajaran yang dipadukan dengan media yang bersifat konkret, dengan tujuan agar
pembelajaran lebih bermakna dan dapat meningkatkan partisipasi, keaktifan, serta kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang kurang
bermakna mengakibatkan aktivitas belajar siswa menjadi menurun, hal ini juga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Selain itu, karakteristik siswa SD
yang masih senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok, dan merasakan atau melakukanmeragakan sesuatu secara langsung, menjadikan pembelajaran
yang bersifat konvensioanal menjadi kurang efektif diterapkan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA.
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu dari beberapa model pembelajaran IPA yang dianggap sesuai untuk meningkatkan mutu
pembelajaran IPA SD adalah model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan konstruktivisme yaitu Model Pembelajaran Children Learning In
Science CLIS. Model
CLIS merupakan
model pembelajaran
yang berusaha
mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil
60 pengamatan atau percobaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan
model pembelajaran CLIS pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol pada mata pelajaran IPA SD materi energi. Dari
kedua kelas ini peneliti hendak membandingkan tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan adanya keefektifan yang ditunjukkan model pembelajaran terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA sehingga tujuan dari
pembelajaran IPA dapat tercapai dengan optimal. Berdasarkan uraian tersebut dapat jelaskan dalam bagan kerangka berpikir pada Bagan 2.2.
mbelajaran Konvensional
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Siswa
Kelompok Eksperimen
Model Pembelajaran CLIS
Aktivitas dan hasil belajar siswa
Dibandingkan Kelompok Kontrol
Model Pembelajaran Konvensional
Aktivitas dan hasil belajar siswa
Aktivitas dan hasil Belajar Rendah Pembelajaran Konvensional
61
2.4 Hipotesis