GDP Jepang YJPRt Nilai Tukar Rupiah terhadap Yen Jepang ERRt

Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar -0.48, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar seratus persen, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 48 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar -0.48 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tidak responsif inelastis terhadap perubahan konsumsi domestik kopi Indonesia kopi Indonesia dalam jangka panjang.

3. GDP Jepang YJPRt

Parameter dugaan pada peubah GDP Jepang bernilai 0.245, artinya bila terjadi peningkatan GDP Jepang sebesar satu USD, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 0.245 USD. GDP Jepang berpengaruh nyata pada taraf 10 terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas jangka pendek yang diperoleh sebesar 0.13, artinya bila terjadi peningkatan GDP Jepang sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 13 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka pendek sebesar 0.13 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tidak responsif responsif inelastis terhadap perubahan GDP Jepang dalam jangka pendek. Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar 0.14, artinya bila terjadi peningkatan GDP Jepang sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 14 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar 0.14 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tidak responsif responsif inelastis terhadap perubahan GDP Jepang dalam jangka panjang.

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Yen Jepang ERRt

Parameter dugaan pada peubah nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang bernilai 0.050, artinya bila terjadi peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang sebesar satu Rp¥, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 0.050 Rp¥. Nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas jangka pendek yang diperoleh sebesar 0.002, artinya bila terjadi peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 0.2 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka pendek sebesar 0.002 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tidak responsif inelastis terhadap perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang dalam jangka pendek. Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar 0.0002, artinya bila terjadi peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 0.02 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar 0.0002 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tidak responsif inelastis terhadap perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang dalam jangka panjang.

5. Volume Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang Tahun Sebelumnya XJPt-1