Konsumsi Domestik Kopi Indonesia Ct GDP Italia YITRt

Nilai elastisitas jangka pendek yang diperoleh sebesar 0.12, artinya bila terjadi peningkatan harga ekspor sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 12 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka pendek sebesar 0.12 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak responsif inelastis terhadap perubahan harga ekspor kopi Indonesia ke Italia dalam jangka pendek. Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar 0.18, artinya bila terjadi peningkatan harga ekspor sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 18 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar 0.18 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak responsif inelastis terhadap perubahan harga ekspor kopi Indonesia ke Italia dalam jangka panjang.

2. Konsumsi Domestik Kopi Indonesia Ct

Parameter dugaan pada peubah harga ekspor kopi Indonesia ke Italia bernilai -0.027, artinya bila terjadi peningkatan harga ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar satu ton, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 0.027 ton. Konsumsi domestik kopi Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Italia. Sementara itu, parameter dugaan bertanda negatif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas jangka pendek yang diperoleh sebesar -0.32, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar seratus persen, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 32 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka pendek sebesar -0.32 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak responsif inelastis terhadap perubahan konsumsi domestik kopi Indonesia dalam jangka pendek. Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar -0.47, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar seratus persen, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 47 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar -0.47 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak responsif inelastis terhadap perubahan konsumsi domestik kopi Indonesia dalam jangka panjang.

3. GDP Italia YITRt

Parameter dugaan pada peubah GDP Italia bernilai 0.172, artinya bila terjadi peningkatan GDP Italia sebesar satu USD, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 0.172 USD. GDP Italia berpengaruh nyata pada taraf 10 terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Italia. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas jangka pendek yang diperoleh sebesar 0.24, artinya bila terjadi peningkatan GDP Italia sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 24 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka pendek sebesar 0.24 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak inelastis terhadap perubahan GDP Italia dalam jangka pendek. Nilai elastisitas jangka panjang yang diperoleh sebesar 0.35, artinya bila terjadi peningkatan GDP Italia sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Italia sebesar 35 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas jangka panjang sebesar 0.35 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Italia tidak inelastis terhadap perubahan GDP Italia dalam jangka panjang.

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Euro ERITt