Harga Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman PXJRRt Konsumsi Domestik Kopi Indonesia Ct GDP Jerman YJRRt

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, maka diuji dengan d Durbin Watson DW, dan diperoleh DW sebesar 1.97 yang nyata pada taraf 5. Nilai DW ini berada pada selang dl d 4-du dengan nilai dl sebesar 1.06 dan 4- du sebesar 2.24, sehingga nilai DW sebesar 1.97 menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, maka dilakukan dengan cara membandingkan koefisien determinasi R 2 dengan koefisien korelasi sederhana peubah-peubah bebas r ij yang dikuadratkan lihat Tabel 30. Dengan memperhatikan matriks tersebut menunjukkan bahwa nilai R 2 lebih besar dari r 2 , sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas yang serius. Berapa besar pengaruh peubah-peubah bebas terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini :

1. Harga Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman PXJRRt

Parameter dugaan pada peubah harga ekspor kopi Indonesia ke Jerman bernilai 10.660, artinya bila terjadi peningkatan harga ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar satu USDton, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar 10.660 USDton. Harga ekspor kopi Indonesia ke Jerman berpengaruh nyata pada taraf 10 terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 0.57, artinya bila terjadi peningkatan harga ekspor sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar 57 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas sebesar 0.57 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman tidak responsif inelastis terhadap perubahan harga ekspor kopi Indonesia ke Jerman.

2. Konsumsi Domestik Kopi Indonesia Ct

Parameter dugaan pada peubah konsumsi domestik kopi Indonesia bernilai -0.221, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar satu ton, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar 0.221 ton. Konsumsi domestik kopi Indonesia berpengaruh nyata pada taraf 10 terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman. Sementara itu, parameter dugaan bertanda negatif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar -0.75, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi kopi Indonesia sebesar seratus persen, maka akan menurunkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar 75 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas sebesar -0.75 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman tidak responsif inelastis terhadap perubahan konsumsi kopi Indonesia ke Jerman.

3. GDP Jerman YJRRt

Parameter dugaan pada peubah GDP Jerman bernilai 1.352, artinya bila terjadi peningkatan GDP Amerika Serikat sebesar satu USD, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 1.352 USD. GDP Jerman berpengaruh nyata pada taraf 10 terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 0.68, artinya bila terjadi peningkatan GDP Jerman sebesar seratus persen, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman sebesar 68 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas sebesar 0.68 ini menunjukkan bahwa volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman tidak responsif inelastis terhadap perubahan GDP Jerman.

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Euro ERJRt