5. Volume Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang Tahun Sebelumnya XJPt-1
Parameter dugaan pada peubah volume ekspor tahun sebelumnya bernilai 0.078, artinya bila terjadi peningkatan volume ekspor tahun sebelumnya sebesar
satu ton, maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang sebesar 0.078 ton.
Volume ekspor tahun sebelumnya tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang. Sementara itu, parameter dugaan
bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
5.4.2. Ekspor ke Singapura
Hasil dugaan persamaan penawaran ekspor kopi Indonesia ke Singapura dan matriks korelasi antar peubah-peubah bebas r
ij
masing- masing disajikan pada Tabel 25 dan 26.
Tabel 25. Hasil Dugaan Persamaan Penawaran Ekspor Kopi Indonesia ke Singapura Tahun 1980-2005
Variabel Notasi Parameter
dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Jangka Pendek
Elastisitas Jangka
Panjang Intersep
Harga ekspor riil kopi Indonesia ke Singapura
P r o d u k s i d omestik kopi
Indonesia GDP per kapita riil Singapura
Nilai tukar riil Rupiah terhadap Dollar Singapura
Volume ekspor kopi Indonesia keSingapura tahun sebelumnya
Intersep PXSRt
Qt YSRt
ERSt XSt-1
-4640 2.011
0.017 0.510
0.930 0.131
0.693 0.084
a
0.348 0.126
0.547 0.630
- 0.43
0.81 0.83
0.16 -
- 0.49
0.93 0.96
0.18 -
R
2
= 66.7 F statistik = 8.02 Durbin Watson d
= 2.06 P value = 0.000 Keterangan : a
= nyata pada taraf 10
Hasil dugaan persamaan penawaran ekspor kopi Indonesia ke Singapura menunjukkan bahwa semua tanda paramater dugaan sesuai dengan hipotesis yang
diharapkan. Peubah bebas yang digunakan meliputi harga ekspor kopi Indonesia ke Singapura PXSRt, produksi domestik kopi IndonesiaQt, GDP Singapura
YSRt, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Singapura ERRt dan volume ekspor kopi Indonesia ke Singapura tahun sebelumnya XSt-1. Sementara peubah tidak
bebasnya adalah volume ekspor kopi Indonesia ke Singapura XSt. Dari hasil regresi persamaan penawaran ekspor kopi ke Singapura
diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 66.7 persen yang berarti 66.7 persen perubahan naikturun volume ekspor kopi Indonesia ke Singapura dapat
dijelaskan oleh variasi peubah-peubah bebas dalam persamaan yaitu oleh PXSRt, Qt, YSRt, ERRt dan XSt-1. Sedangkan 33.3 persen diterangkan oleh faktor-
faktor lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Tabel 26.
Matriks Korelasi Antar Peubah-Peubah Bebas r
ij
yang Dikuadratkan pada Persamaan Penawaran Ekspor Kopi
Indonesia ke Singapura Tahun 1980-2005 Peubah XSt PXSRt Qt YSRt ERSt
PXSRt 0.511 Qt 0.340 0.661
YSRt 0.000 0.155 0.401 ERSt 0.203 0.202 0.284 0.069
XSt-1 0.546 0.487 0.335 0.008 0.284
Dengan menggunakan uji-F, diperoleh F-hitung sebesar 8.02 yang nyata pada taraf 5 , yang berarti secara bersama-sama semua peubah bebas dalam
persamaan dapat menjelaskan dengan baik perubahan naikturun volume ekspor kopi Indonesia ke Singapura.
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, maka diuji dengan d Durbin Watson DW, dan diperoleh DW sebesar 2.06 yang nyata pada taraf 5.
Nilai DW ini berada pada selang dl d 4-du dengan nilai dl sebesar 0.98 dan 4-
du sebesar 2.12, sehingga nilai DW sebesar 2.06 menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, maka dilakukan dengan cara membandingkan koefisien determinasi R
2
dengan koefisien korelasi sederhana peubah-peubah bebas r
ij
yang dikuadratkan lihat Tabel 26. Dengan memperhatikan matriks tersebut menunjukkan bahwa nilai R
2
lebih besar dari r
2
, sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas yang serius. Berapa besar pengaruh peubah-peubah bebas terhadap volume ekspor
kopi Indonesia ke Jepang dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini :
1. Harga Ekspor Kopi Indonesia ke Singapura PXSRt