elastisitas sebesar 0.06 ini menunjukkan bahwa harga domestik kopi Indonesia tidak responsif inelastis terhadap perubahan penawaran domestik.
2. Konsumsi Domestik Kopi Indonesia Ct
Parameter dugaan pada peubah konsumsi domestik kopi Indonesia bernilai 13.2, artinya bila terjadi peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar
satu ton, maka akan mengakibatkan penurunan pada harga domestik kopi Indonesia sebesar 13.2 Rpton.
Konsumsi domestik kopi Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap harga domestik kopi Indonesia. Sementara itu, parameter dugaan bertanda positif
sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 0.58, artinya bila terjadi
peningkatan konsumsi domestik kopi Indonesia sebesar seratus persen, maka akan
meningkatkan harga domestik kopi Indonesia 58 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas sebesar 0.58 ini menunjukkan bahwa harga domestik kopi Indonesia
tidak responsif inelastis terhadap perubahan konsumsi domestik kopi Indonesia.
3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat ERAt
Parameter dugaan pada peubah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
Amerika Serikat bernilai 294, artinya bila terjadi peningkatan sebesar satu ton,
maka akan mengakibatkan penurunan pada harga domestik kopi Indonesia sebesar 294 Rpton.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh nyata terhadap harga domestik kopi Indonesia. Sementara itu, parameter dugaan
bertanda positif sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 0.24, artinya bila terjadi peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat sebesar seratus
persen, maka akan meningkatkan harga domestik kopi Indonesia 24 persen, ceteris paribus. Nilai elastisitas sebesar 0.24 ini menunjukkan bahwa harga
domestik kopi Indonesia tidak responsif inelastis terhadap perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
5.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor Utama di Asia, Amerika dan Eropa
5.4.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang
Hasil dugaan persamaan penawaran ekspor kopi Indonesia ke Jepang dan matriks korelasi antar peubah-peubah bebas r
ij
masing- masing disajikan pada Tabel 23 dan 24.
Hasil dugaan persamaan penawaran ekspor kopi Indonesia ke Jepang menunjukkan bahwa semua tanda paramater dugaan sesuai dengan hipotesis yang
diharapkan. Peubah bebas yang digunakan meliputi harga ekspor kopi Indonesia ke Jepang PXJPRt, konsumsi domestik kopi Indonesia Ct, GDP Jepang
YJPRt, nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang ERRt dan volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang tahun sebelumnya XJPt-1. Sementara peubah tidak
bebasnya adalah volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang XJPt.
Tabel 23. Hasil Dugaan Persamaan Penawaran Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang Tahun 1980-2005
Variabel Notasi Parameter
dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Jangka Pendek
Elastisitas Jangka
Panjang Intersep
Harga ekspor riil kopi Indonesia ke Jepang
Konsumsi domestik kopi Indonesia
GDP per kapita riil Jepang Nilai tukar riil Rupiah terhadap
Yen Jepang Volume ekspor kopi Indonesia
ke Jepang tahun sebelumnya Intersep
PXJPRt Ct
YJPRt ERJPt
XJPt-1 77948
5.003 -0.147
0.245 0.050
0.078 0.000
a
0.001
a
0.002
a
0.071
a
0.969 0.700
- 0.29
- 0.44 0.13
0.002
- -
0.32 - 0.48
0.14 0.0002
- R
2
= 83.5 F statistik = 20.27 Durbin Watson d
= 1.64 P value = 0.000 Keterangan : a = nyata pada taraf 10
Dari hasil regresi persamaan penawaran ekspor kopi ke Jepang diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 83.5 persen yang berarti 83.5 persen perubahan naikturun volume ekspor kopi Indonesia ke Jepang dapat dijelaskan oleh variasi
peubah-peubah bebas dalam persamaan yaitu oleh PXJPRt, Ct, YJPRt, ERRt dan XJPt-1. Sedangkan 16.5 persen diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak
terdapat dalam persamaan. Dengan menggunakan uji-F, diperoleh F-hitung sebesar 20.27 yang nyata
pada taraf 5, yang berarti secara bersama-sama semua peubah bebas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan baik perubahan naikturun volume ekspor
kopi Indonesia ke Jepang. Tabel 24.
Matriks Korelasi Antar Peubah-Peubah Bebas r
ij
yang Dikuadratkan pada Persamaan Penawaran Ekspor Kopi
Indonesia ke Jepang Tahun 1980-2005 Peubah XJPt PXJPRt Ct YJPRt ERJPt
PXJPRt 0.646 Ct 0.030 0.353
YJPRt 0.000 0.098 0.063 ERJPt 0.237 0.448 0.278 0.031
XJPt-1 0.681 0.740 0.112 0.003 0.260
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, maka diuji dengan d Durbin Watson DW, dan diperoleh DW sebesar 1.64 yang nyata pada taraf 5.
Nilai DW ini berada pada selang dl d 4-du dengan nilai dl sebesar 0.98 dan 4-
du sebesar 2.12, sehingga nilai DW sebesar 1.64 menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, maka dilakukan dengan cara membandingkan koefisien determinasi R
2
dengan koefisien korelasi sederhana peubah-peubah bebas r
ij
yang dikuadratkan lihat Tabel 24. Dengan memperhatikan matriks tersebut menunjukkan bahwa nilai R
2
lebih besar dari r
2
, sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas yang serius. Berapa besar pengaruh peubah-peubah bebas terhadap volume ekspor
kopi Indonesia ke Jepang dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini :
1. Harga Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang PXJPRt