Sulawesi Tengah, ikan kerapu hidup selanjutnya dikirim kepada eksportir di Kota Makassar. Menurut data Diskanlut propinsi Sulawesi Tengah, khusus ikan
kerapu, sebagian besar diekspor ke luar negeri dalam bentuk ikan hidup dan ikan segar dengan tujuan negara-negara utama seperti Jepang, Hongkong, Taiwan,
Singapura, Malaysia dan AS.
4.5.5. Kelembagaan Ekonomi
Perkembangan kelembagaan menjadi sangat penting untuk kesuksesan pembangunan secara keseluruhan. Kelembagaan biasanya merujuk kepada
suatu badan, seperti organisasi ilmiah, organisasi ekonomi dan berbagai betuk organisasi yang memiliki beragam tujuan. Kondisi ekonomi masyarakat Pulau
Lingayan saat ini masih berada dalam kondisi memprihatinkan dimana hal ini terlihat cukup kontras dengan melimpahnya ketersediaan sumberdaya alam yang
ada di Pulau Lingayan. Hal ini tidak terlepas dari lemahnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan potensi dan peluang yang ada dan lebih lanjut
berkorelasi terhadap masih rendahnya kemampuan sumberdaya manusia yang ada.
Pengembangan usaha perikanan oleh masyarakat Pulau Lingayan yang merupakan mata pencaharian utama mereka masih terbentur pada beberapa
permasalahan, antara lain seperti sulitnya mengembangkan usaha karena keterbatasan modal usaha dan belum terbukanya akses pada sumber-sumber
permodalan yang ada seperti di Bank dan Koperasi. Beberapa lembaga keuangan seperti Bank Rakyat Indonesia BRI dan koperasi telah terdapat di
Kecamatan Dampal Utara dan telah memiliki mekanisme pemberian kredit untuk pengembangan usaha dengan bunga kredit antara 12 – 16. Akan tetapi hal
ini belum menyentuh pada penyediaan kebutuhan modal usaha masyarakat Pulau Lingayan, karena adanya hambatan seperti syarat penjaminan untuk
peminjaman kredit usaha yang sebagian besar masih merupakan usaha-usaha perikanan yang bersifat individual dan lebih penting lagi karena ketidaktahuan
masyarakat dalam mengakses modal usaha dari lembaga keuangan ini. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam bentuk pembinaan, pendampingan dan
bantuan modal untuk pengembangan usaha perikanan masyarakat pulau menjadi usaha perikanan yang lebih produktif menjadikan keterbatasan dalam
hal pengembangan perekonomian masyarakat Pulau Lingayan.
Usaha perikanan yang dilakukan masyarakat Pulau Lingayan masih bersifat individual dan belum terorganisir dalam suatu kelompok usaha, sehingga
menjadikan nilai tawar anggota masyarakat pulau untuk mengakses permodalan dan bantuan masih sangat lemah.
4.6. Potensi Sumberdaya