Karakteristik Fisika Perairan a. Pasang

Usaha perikanan yang dilakukan masyarakat Pulau Lingayan masih bersifat individual dan belum terorganisir dalam suatu kelompok usaha, sehingga menjadikan nilai tawar anggota masyarakat pulau untuk mengakses permodalan dan bantuan masih sangat lemah.

4.6. Potensi Sumberdaya

Pulau Lingayan merupakan pulau kecil yang terdapat di sebelah Barat daratan Utama Sulawesi yang dibatasi oleh selat dengan lebar +1,5 kilometer. Pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang tepi yang membentuk rataan terumbu karang dan perairan dangkal dengan kedalam 0,5 hingga 1,5 meter. Perairan dangkal ini memiliki lebar hingga mencapai jarak +3,0 kilometer dari garis pantai. Pada perairan dangkal diantara reef slope dan garis pantai pada sisi sebelah Barat dan Timur pulau, terdapat langoon dengan kedalaman antara 7,0 – 9,0 meter. Pada umumnya karakteristik perairan yang berada di selat antara daratan utama Sulawesi dengan Pulau Lingayan serta di daerah langoon memiliki perairan yang terlindung dari pengaruh gelombang laut terbuka.

4.6.1. Karakteristik Fisika Perairan a. Pasang

Surut Pergerakan pasang surut yang terjadi di perairan sangat erat kaitannya dengan fluktuasi tinggi muka air dan pergerakan massa air arus. Kedalaman perairan akan mengalami fluktuasi, dimana pada saat pasang tertinggi perairan akan mencapai kedalaman maksimum dan saat surut terendah akan mencapai kedalaman minimum. Pengamatan pasang surut perairan menjadi penting dilakukan pada saat pasang surut tertinggi, dimana pada saat terjadinya akan diketahui nilai kisarantunggang pasut yang selanjutnya dapat diketahui nilai mean sea level MSL dan acuan untuk koreksi kedalaman perairan. Pasang surut di perairan merupakan salah satu faktor dalam membangkitkan pergerakan massa airarus diperairan. Kecepatan arus memiliki karakteristik berdasarkan waktu terjadinya pasang surut perairan. Biasanya pada saat terjadinya peralihan pasang ke surut atau sebaliknya, kecepatan arus akan mencapai puncaknya, sedangkan saat mencapai pasang tertinggi atau surut terendahnya pada satu siklus harian, arus akan mencapai kecepatan minimumnya. Pasang Surut 50 100 150 200 250 10 :0 14: 00 18 :0 22 :0 2: 00 6: 00 10 :0 14 :0 18 :00 22 :0 2: 00 6: 00 10 :0 14 :0 18: 00 Ti nggi P e rm uk aan A ir Gambar 10 Grafik pasang surut di perairan Pulau Lingayan DKP, 2006 Pengamatan pasang surut di perairan menjadi penting dilakukan berkaitan dengan faktor-faktor pembatas dalam penentuan kesesuaian areal lokasi budidaya laut yang akan dilakukan. Hasil pengamatan pasang surut selama 39 jam di perairan di Pulau Lingayan menunjukkan bahwa pasang surut di perairan ini memiliki tipe campuran yang cenderung bersifat harian ganda mixed tide prevailing semi diurnal, dimana dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut Gambar 10. Nilai surut terendah sebesar 34 cm dan pasang tertingginya mencapai 215 cm. Kisaran pasang surut di perairan sekitar Pulau Lingayan adalah sebesar 181 cm dengan MSL 134,1 cm DKP, 2006. Menurut Djurjani 1999, nilai kisaran pasang surut yang sesuai untuk budidaya rumput laut adalah 1 hingga 3 meter. Dengan demikian, kondisi pasang surut di perairan Pulau Lingayan sangat sesuai untuk lokasi budidaya rumput laut

b. Arus