Lamun Mangrove Kondisi Ekosistem

spot di areal terumbu karang, terutama pada sisi Selatan Hingga Utara pulau yang telah mengalami kerusakan akibat aktivitas destructive fishing ini. Hal ini ditandai dengan kerusakan karang dalam bentuk pecahan-pecahan kecil pada radius tertentu.

4.7.2. Lamun

Lamun mempunyai beberapa fungsi penting di Pulau Lingayan, karena merupakan sumber produktivitas primer di perairan dangkal di perairan ini dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme dalam bentuk detritus. Selanjutnya lamun berfungsi menstabilkan dasar-dasar lunak dimana kebanyakan spesies tumbuh, terutama dengan sistem akar yang padat dan saling menyilang. Ekosistem lamun di Pulau Lingayan membentuk spesies campuran mixed species meadows. Meskipun membentuk spesies campuran akan tetapi ekosistem lamun di Pulau Lingayan memperlihatkan zonasi yang cukup nyata mulai dari pantai hingga ke arah laut yang berbatasan dengan ekosistem terumbu karang. Pada bagian pantai hingga 100 meter ke arah laut, substrat dasar yang berupa pasir halus tertutupi oleh tumbuhan lamun jenis Enhalus acoroides. Sementara lebih ke arah laut dengan substrat dasar berupa pasir hingga patahan karang rubble, terdapat lima jenis lamun yang tumbuh berasosiasi, yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea sp., dan Halophyla ovalis. Jenis Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata merupakan jenis lamun yang dominan penyebarannya di perairan sekitar Pulau Lingayan Gambar 19. Gambar 19 Kondisi padang lamun di sekitar perairan Pulau Lingayan yang didominasi oleh jenis Enhalus acoroides dan Cymodocea sp.

4.7.3. Mangrove

Mangrove di Pulau Lingayan tumbuh di beberapa sisi pantai, utamanya pada sisi pantai yang mempunyai topografi dangkal dan terlindung, yaitu di sisi pantai bagian Timur. Vegetasi mangrove ini didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlempung atau berpasir, dengan ketebalan antara 30 – 100 meter. Kondisi mangrove di Pulau Lingayan dalam kondisi baik dengan kerapatan 1.300 pohonhektar. Kondisi ini didukung oleh rendahnya tingkat pemanfaatan dan ekstraksi langsung yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemanfaatan mangrove di pulau ini. Terdapat lima jenis pohon bakau yang umum dijumpai di Pulau Lingayan, yaitu bakau Rhizophora sp., api-api Avicennia sp., tanjung Bruguiera sp., tengar Ceriops sp. dan buta-buta Exoecaria sp. LEPSSDAL, 2005; dan DKP, 2006. Mangrove di Pulau Lingayan didominasi oleh jenis Rhizophora sp. dan Avicennia sp Gambar 20. Gambar 20 Ekosistem mangrove di Pulau Lingayan yang didominasi oleh jenis Rhizophora sp. dan Avicennia sp.

4.7.4. Vegetasi Darat