perikanan adalah tidak adanya jaminan kreditagunan, untuk itu dukungan Pemerintah sangat penting dengan mengeluarkan kebijakan atau membentuk
lembaga penjamin kredit untuk memudahkan pemenuhan modal usaha KUN. Dalam implementasinya, diharapkan lembaga keuangan dapat lebih jauh
melakukan pendampingan dalam pengelolaan keuangan KUN. Dari semua hal tersebut diatas, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
menciptakan iklim investasi yang baik untuk mengundang investor menanamkan modalnya dalam usaha pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu di
Pulau Lingayan. Hadirnya investor diharapkan dapat menyertakan modal investasi yang pada akhirnya dapat menggerakkan roda perekonomian
masyarakat Pulau Lingayan dan lebih luas masyarakat yang ada di kawasan ini.
4.11.3. Strategi Berdimensi Teknologi dan Peningkatan SDM
Pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu di Pulau Lingayan tidak terlepas dalam hal yang berdimensi teknologi, yaitu penyediaan bibit
unggul; pengelolaan unit budidaya; dan penanganan pasca panen. Pengediaan bibit rumput laut dan ikan kerapu sangat dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu di Pulau Lingayan. Hingga saat ini, belum ada pusatbalai pembenihan dan pembibitan di wilayah
Kabupaten Tolitoli, bahkan di Propinsi Sulawesi Tengah, sehingga pengembangan budidaya laut masing sangat tergantung dari sumber di luar
daerah seperti dari daerah Maros Sulawesi Selatan, Gondol Bali, Lombok NTB, dan Situbondo Jawa Timur.
Kondisi ini merupakan faktor internal yang menjadi kelemahan dalam pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu di Pulau Lingayan
kedepan. Ketergantungan yang besar atas penyediaan sumber bibit unggul dari luar lokasi disebabkan karena belum ada kemandirian lokal dalam penyediaan
bibit unggul, baik untuk rumput laut maupun ikan kerapu. Ketergantungan ini kurang baik dan kurang sehat untuk keberlanjutan usaha pengembangan
budidaya rumput laut dan ikan kerapu di Pulau Lingayan kedepan, bahkan untuk lokasi budidaya lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Tolitoli.
Pemerintah Kabupaten Tolitoli memiliki peran yang sangat besar untuk memecahkan permasalahan ini. Strategi yang diarahkan yaitu membangun
komitmen dan kerjasama yang baik dengan pusatbalai pembenihan yang ada di
luar daerah untuk penyediaan sumber bibit unggul dalam upaya mendukung keberlanjutan pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu. Strategi
jangka pendek, diarahkan untuk memenuhi kebutuhan suplay bibit yang kontinyu sesuai kebutuhan pengembangan dari pusatbalai benih yang ada di luar daerah.
Strategi jangka panjang, diarahkan untuk membangun kemandirian lokal dalam hal pemenuhan kebutuhan bibit tersebut dengan membangun pusatbalai
pembenihan di Kabupaten Tolitoli. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, diarahkan untuk melakukan kerjasama dengan pusat-pusat pembenihan yang
ada untuk penyediaan sumberdaya manusia yang ahli dan terlatih untuk mengelola dan mengoperasikan pusat pembenihan lokal. Hal ini dapat dilakukan
melalui program pelatihan atau merekrut sumberdaya manusia yang ahli dalam mengelola dan mengoperasikan pusat pembenihan di tingkat kabupaten.
Pengelolaan usaha budidaya dan penanganan pasca panen. Pengelolaan usaha budidaya dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan perawatan,
pengendalian penyakit, dan untuk budidaya ikan kerapu juga mencakup penyediaan pakan. Kemampuan mengelola usaha budidaya rumput laut dan
ikan kerapu sangat penting dan menjadi penentu keberhasilannya sehingga kualitas dan kuantitas prosuksi dapat tercapai. Sedangkan penanganan pasca
panen sangat penting untuk menjaga kualitas produk sehingga memiliki harga yang tinggi dan kompetitif. Kemampuan untuk melaksanakan hal tersebut
berkaitan erat dengan kualitas sumberdaya manusia yang menjalankannya, dalam hal ini masyarakat Pulau Lingayan. Salah satu faktor internal yang
menjadi kelemahan dalam pengembangan budidaya rumput laut dan ikan kerapu di Pulau Lingayan adalah masih lemahnya kemampuan sumberdaya manusia
untuk mengelola usaha budidaya laut. Dengan demikian, strategi yang diarahkan adalah melakukan serangkaian program pelatihan teknis budidaya dan
manajemen usaha budidaya laut bagi masyarakat Pulau Lingayan. Program pelatihan ini diarahkan untuk sinergi dengan program pendampingan
masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tolitoli diarahkan untuk memfasilitasi kemitraan dan peran serta stakeholder lainnya seperti LSM dan
Perguruan Tinggi untuk berperan serta dalam serangkaian program ini. Pengelolaan usaha budidaya rumput laut pada dasarnya dapat dengan
mudah diadopsi oleh masyarakat pulau. Akan tetapi tidak demikian untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA. Budidaya ini membutuhkan keahlian dan
kemampuan lebih bagi pengelolanya. Dengan demikian diarahkan untuk
membuka peluang bagi pengembanganyan budidaya ikan kerapu bagi investor luar yang dalam pengembangannya diarahkan untuk memberdayakan
masyarakat pulau. Dengan demikian diharapkan ada transfer pengetahuan dan teknik bagi masyarakat pulau dalam menjalankan usaha budidaya ikan kerapu.
4.11.4. Strategi Berdimensi Sosial Ekonomi dan Kelembagaan