Aksesibilitas dan Keterjangkauan Pasar

turunnya kualitas nutrisi berupa asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh ikan kerapu, yang dapat hilang karena proses oksidasi. Pemberian pakan yang ideal tergantung pada ukuran ikan kerapu. Ikan yang berukuran 20 - 50 gr, dapat diberikan pakan sebesar 15 per hari dari bobot biomassa. Selanjutnya persentase diturunkan seiring dengan pertumbuhan ikan. Setelah mencapai ukuran 100 gr, pakan diberikan sebanyak 10 per hari, dan kemudian dikurangi setiap 1 satu bulan pemeliharaan, hingga akhirnya diberikan sebanyak 5 per hari saat ikan kerapu telah mencapai ukuran 500 gr.

4.5.4. Aksesibilitas dan Keterjangkauan Pasar

Kabupaten Tolitoli hingga saat ini mengembangkan program perdagangan internasional yang dikenal dengan namaistilah TOTATA Tolitoli-Tarakan- Tawao dan TOSAMIN Tolitoli-Tarakan-Samarinda. Pengembangan perdagangan ini membuka akses pasar yang cukup baik bagi berbagai komoditas utama yang berasal dari sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Akan tetapi untuk komoditas perikanan seperti rumput laut dan ikan kerapu, masih belum terserap di pasaran pulau Kalimantan Tawao atau Samarinda dan lebih utama dipasarkan di kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Kota Surabaya, Jawa Timur melalui Kota Palu. Hal ini karena telah adanya jaringan pasar tersendiri yang sudah dibangun oleh para punggawapengusaha hasil laut di sebagian besar desa-desa nelayan. Komoditas hasil laut berupa rumput laut jenis Eucheuma sp dan ikan kerapu hidup dalam berbagai jenis di lokasi relatif mudah dan dapat dijangkau oleh masyarakat Pulau Lingayan. Secara garis besar, rantai pasar dalam penjualan hasil laut ini mencakup tiga komponen utama, yaitu 1 produsennelayan; 2 pengusaha pengumpul; dan 3 eksportir. Dalam prakteknya, pengusaha pengumpul terdiri dari pengusah pengumpul kecil dan pengumpul besar. Umumnya penjualan hasil-hasil laut yang bernilai ekonomi tinggi atau memiliki pasar ekspor relatif mudah dipasarkan di lokasi ini, akan tetapi panjangnya rantai pemasaran menyebabkan tidak stabilnya harga penjualan di tingkat produsennelayan Penjualan rumput laut dilakukan dengan kondisi rumput laut sudah kering 70 atau setelah penjemuran 2 hingga 3 hari. Penjualan dilakukan di Kota Kecamatan Dampal Utara kepada pengusaha pengumpul rumput laut dengan harga pembelian yang sering berfluktuatif antara Rp. 2.000 hingga Rp. 3.000 per kilogram. Pengusaha pengumpul rumput laut selanjutnya mengirim atau menjual rumput laut tersebut ke pengumpul besar di Kota Palu dengan kisaran harga antara Rp. 3.000 hingga Rp. 4.000 per kilogramnya. Pengusaha pengumpul rumput laut di kota Palu biasanya mengirim rumput laut ke eksportir di Kota Makassar atau di Kota Surabaya dengan kisaran harga antara Rp. 4.500 hingga Rp. 5.000 per kilogramnya. Pemasaran beberapa jenis ikan kerapu hidup di Pulau Lingayan masih dimonopoli oleh punggawa, yang merupakan pengusaha penampung ikan hidup lokal yang beroperasi di Pulau Lingayan. Masyarakat nelayan di pulau ini memiliki keterikatan ekonomi dengan punggawa pengusaha ikan hidup yang berada di kota Kecamatan. Dalam operasinya, pengusaha mempekerjakan dua orang masyarakat pulau untuk melakukan pembelian dan penampungan ikan hidup. Dengan demikian pembelian ikan kerapu hidup masih dimonopoli oleh punggawa pengusaha ikan hidup. Ikan kerapu yang dijual dan dibeli yaitu yang memiliki ukuran diatas 400 gram per ekornya dimana harganya cukup bervariasi sesuai ukuran dan jenis ikannya. Selain itu harga ikan kerapu juga cukup bervariasi pada kelompok pembelipengumpul lokal dan eksportir Tabel 11. Tabel 11 Harga ikan kerapu di pengumpul lokal dan eksportir No. Jenis Ikan Lokal RpKg Eksportir RpKg 1 Kerapu Sunu Plectropomus spp 70.000 140.000 2 Kerapu Lumpur Epinephelus suillus 35.000 70.000 3 Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus 55.000 90.000 4 Kerapu Tikus Chromileptes altivelis 130.000 240.000 Sumber: Hasil survey dan Dskanlut Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006 Punggawa pengusaha ikan hidup telah memiliki jalur pasar tersendiri, dimana Ikan kerapu yang telah dikumpulkan diangkut atau dijemput menuju kota Palu oleh kapal pengumpul ikan hidup. Berdasarkan informasi punggawapengusaha dan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tengah, ikan kerapu hidup selanjutnya dikirim kepada eksportir di Kota Makassar. Menurut data Diskanlut propinsi Sulawesi Tengah, khusus ikan kerapu, sebagian besar diekspor ke luar negeri dalam bentuk ikan hidup dan ikan segar dengan tujuan negara-negara utama seperti Jepang, Hongkong, Taiwan, Singapura, Malaysia dan AS.

4.5.5. Kelembagaan Ekonomi