budidaya rumput laut membutuhkan bahan-bahan utama berupa kayubambu, tali nilon, tali rapia, pelampung dan waring. Sedangkan untuk pengembangan
budidaya ikan kerapu sistem KJA membutuhkan bahan-bahan utama berupa: kayu kaso 8x12 dan 5x7, papan, pelampung drum, Jaring PE:D-120,5, tali
PE:D-8mm dan PE:D-12mm, jangkar, styrofoam boks dan bak penampung. Bahan-bahan tersebut banyak tersedia di wilayah Kabupaten Tolitoli sehingga
tidak akan menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengembangan budidaya rumput laut kedepan.
4.5.3. Ketersediaan Pakan
Ketersediaan pakan lebih ditekankan pada peruntukannya pada budidaya ikan kerapu. Pakan merupakan salah satu aspek yang memerlukan perhatian
cukup besar sehingga harus direncanakan dengan matang yaitu menekan anggaran pengeluaran serendah mungkin, tetapi hasilnya tetap optimal. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara pemilihan jenis pakan yang tepat namun tetap mempertimbangkan kualitas nutrisi, selera ikan, dan harga yang murah.
Dalam penerapannya pada skala usaha, tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dengan pengeluaran yang relatif rendah adalah dengan memberikan pakan
dari jenis ikan-ikan yang banyak terdapat di pasaran dan relatif memiliki nilai jual yang rendah, yaitu ikan-ikan yang digolongkan sebagai ikan rucah seperti ikan
tembang, rebon, selar dan sejenisnya yang banyak terdapat di sekitar lokasi. Pakan untuk mendukung pengembangan usaha budidaya ikan kerapu
sistem KJA di Kabupaten Tolitoli yaitu berupa ikan rucah dapat dengan mudah ditemukan di Kabupaten ini. Nilai produksi ikan rucah berupa ikan layang, ikan
tembang dan ikan selar pada Tahun 2006 masing-masing mencapai 1.431,2 ton, 803,3 ton dan 99,1 ton. Dari jumlah tersebut, di Kecamatan Dampal Utara,
produksi ikan layang, ukan tembang dan ikan selar mencapai 187,8 ton, 58,5 ton dan 2,2 ton Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tolitoli 2006. Pemilihan
pakan ikan kerapu yang berasal dari ikan rucah ini, selain harganya murah dan mudah diperoleh, juga karena pakan buatan khusus ikan kerapu belum terdapat
di pasaran. Pakan dari jenis ikan rucah tetap harus dijaga kualitasnya, setidaknya
kondisinya tetap dipertahankan dalam keadaan segar, misalnya disimpan dalam freezer. Pakan yang tidak segar atau terlalu lama disimpan, akan menyebabkan
turunnya kualitas nutrisi berupa asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh ikan kerapu, yang dapat hilang karena proses oksidasi.
Pemberian pakan yang ideal tergantung pada ukuran ikan kerapu. Ikan yang berukuran 20 - 50 gr, dapat diberikan pakan sebesar 15 per hari dari
bobot biomassa. Selanjutnya persentase diturunkan seiring dengan pertumbuhan ikan. Setelah mencapai ukuran 100 gr, pakan diberikan sebanyak
10 per hari, dan kemudian dikurangi setiap 1 satu bulan pemeliharaan, hingga akhirnya diberikan sebanyak 5 per hari saat ikan kerapu telah mencapai
ukuran 500 gr.
4.5.4. Aksesibilitas dan Keterjangkauan Pasar