Hasil uji validasi antara penduduk simulasi dengan penduduk aktual nampak Gambar 33 di atas menunjukkan AME penduduk di bawah sepuluh persen artinya
dapat diterima. Jika penduduk aktual pada tahun 2009 sebesar 9.223.000 orang maka berdasarkan simulasi model dinamik menunjukkan angka 9.330.728 dengan
selisih sebesar 0.01. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka model dinamik yang dikembangkan dapat dinyatakan valid secara struktur dan dapat diterima
secara akademik, Barlas, 1996. Tabel 39. Perbandingan penduduk simulasi dan aktual DKI Jakarta
7.4 Skenario Kebijakan
Dalam sekanario pesimis, laju pertumbuhan suplai air untuk PJT II sebesar 1,25 dimana laju aktualnya hampir nol persen 0.009. Sedangkan untuk
kebocoran 40, dan inefisiensi atau kehilangan air baku 50 dimana inefisiensi atau kehilangan air baku aktual sebesar 50.
Time penduduk
pddk_akt ual AME_penduduk
01 Jan 2004 01 Jan 2005
01 Jan 2006 01 Jan 2007
01 Jan 2008 01 Jan 2009
8. 725. 630, 00 8. 843. 426, 01
8. 962. 812, 26 9. 083. 810, 22
9. 206. 441, 66 9. 330. 728, 62
8. 725. 630, 00 8. 864. 519, 00
8. 961. 680, 00 9. 064. 000, 00
9. 146. 000, 00 9. 223. 000, 00
0, 0 0, 0
0, 0 0, 0
0, 01 0, 01
Tabel 39. Skenario model kebijakan
Skenario Keterangan
Pesimis 1. Pertumbuhan penduduk meningkat 1,34
2. Pertumbuhan industri 2
3. Pertumbuhan perhotelan 2
4. Pertumbuhan sosial 1
5. Kebocoran air bersih 40
6. Kehilangan air baku 50
7. Tidak ada program PES
8. Tidak ada kebijakan 3R reduce, reuse dan
recycle 9.
Tidak ada program BKT 10.
Tidak ada program pemanfaatan 13 Sungai lainnya
11. Tidak ada program Desalinasi
Moderat 1. Pertumbuhan penduduk meningkat 1,25
2. Pertumbuhan industri 1
3. Pertumbuhan perhotelan 1
4. Pertumbuhan sosial 0,5
5. Kebocoran air bersih 35
6. Kehilangan air baku 50
7. Tidak ada program PES
8. Tidak ada kebijakan reduce, reuse dan recycle
dalam pemanfaatan air baku 9.
Tidak ada program BKT 10.
Tidak ada program pemanfaatan 13 Sungai lainnya
11. Tidak ada program Desalinasi
Optimis 1. Pertumbuhan penduduk meningkat 1,25
2. Pertumbuhan industri 0
3. Pertumbuhan perhotelan 0,5
Skenario Keterangan
4. Pertumbuhan sosial 0,5
5. Kebocoran 15 pada tahun 2032.
6. Kehilangan 10
7. PES untuk Pemda Jabar dan Banten Rp. 50 M
tahun. 8.
Kebijakan reduce, reuse dan recycle dalam pemanfaatan air sebesar 30 dari air terpakai
9. BKT dengan kapasitas 150 juta m
3
tahun pertumubuhan 0,01.
10. 13 Sungai dab Sumber lain dengan kapasita 4 juta m
3
pertumbuhan 0,01 melalui kerjasama dengan pemda lainnya.
11. Desalinasi kapasitas 2,5 juta m
3
pertumbuhan 0.005.
7.4.1 Skenario pesimis
Kebutuhan air di DKI Jakarta terus meningkat jika kondisi yang ada tidak dikendalikan atau tidak dilakukan intervensi. Kondisi aktual saat ini terkait
dengan pengelolaan air bersih terlihat pada Tabel 42, sekenario pesimis yaitu pertumbuhan penduduk meningkat 1,34 , pertumbuhan industri 2 ,
pertumbuhan perhotelan 2 , pertumbuhan sosial 1, kebocoran 40, kehilangan air baku dari PJT II ke instansi pengelola air IPAWTP sebesar 50.
Dalam sekenario pesimis berarti kondisi yang ada tidak dilakukan intervensi baik berupa kebijakan terkait dengan managament supply maupun management
demand, baik teknis maupun non teknis..
7.4.2 Skenario Moderat
Sekenario moderat disusun dengan mempetimbangkan program pemerintah yang terkait dengan MDGs. Mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM dan peraturan lainnya serta