Gambar 18 Elemen proses aplikasi Raffish pendekatan MDS menurut Alder dalam Fauzi, 2005
Analisis multy dimesional scaling dapat digunakan untuk menganalisis hubungan interdependen atau saling ketergantungan antar varibel atau data.
Tujuan dari analisis MDS adalah membuat peta atau konfigurasi posisi objek dalam ruang berdimensi rendah umumnya dua dimensi berdasarkan data jarak
antar objek atau data perubah ganda yang sebenarnya diubah dulu menjadi matriks jarak. Kegunaan analisis MDS mendapatkan posisi relatif suatu objek
dibandingkan dengan obyek lain serta melakukan penggerombolan objek.
3.5.2 Analisis ISM
Interpretatif structural modelling atau sering disingkat dengan ISM
adalah metoda yang dapat membantu mengidentifikasi hubungan antara gagasanide dan struktur penentu dalam sebuah masalah yang kompleks. Menurut
Marimin 2004 teknik permodelan ISM digunakan untuk merumuskan alternatif kebijakan dimasa yang akan datang. Tahapan dalam melakukan ISM Eriyatno,
2003 adalah: penyusunan hierarki, klasifikasi sub-elemen dengan analisis matrik Start
Identifikasi dan Pendefinisian Atribut didasarkan pada
criteria yang Konsisten Gambaran Umum
Skoring mengkonstruksi reference point untuk good dan bad serta anchor
Multidimensional Scaling Ordination untuk setiap atribut
Simulasi Montecarlo Analisis Ketidakpastian
Analisis Leverage Analisis Anomali
Analisis Keberlanjutan Asses
dari klasifikasi sub-elemen disajikan pada Gambar 19, menentukan keadaan state suatu faktor, membangun skenario yang mungkin terjadi.
Gambar 19. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor
3.5.3 Analisis dengan Sistem Dinamik
Penyusunan analisis sistem dimulai dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam analisis sitem. Menurut Hartrisari
2007 pada tahap ini diidentifikasi kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem stakeholders.
1. Analisis Kebutuhan Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang berbeda –beda yang dapat
mempengaruhi kinerja sistem. Pelaku mengharapkan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi jika mekanisme sisterm tersebut dijalankan. Pada tahap ini, kebutuhan
dari masing-masing pelaku diidentifikasi sebagai dasar pertimbangan dalam pemahaman sistem yang dikaji.
Inventarisasi kebutuhan stakeholders yang dilakukan disini akan dilakukan sedemikian rupa sehingga diharapkan benar-benar merupakan aspirasi dari para
stakeholders yang sesungguhnya, sehingga diperoleh jenis-jenis kebutuhan yang
paling berpengaruh pada usaha penyusunan model tanpa mengabaikan kebutuhan lainnya. Kebutuhan air bersih baik oleh industri, rumah tangga maupun publik.
Analisis ketersediaan air dilakukan terhadap kualitas air maupun kuantitas air. Ketersediaan air baku untuk air bersih DKI Jakarta dari DAS Citarum maupun
Independent Variable
Sektor IV
Dependent Variable
Sektor II
Autonomous Variable
Sektor I
Lingkage Variablel
Sektor III
Ketergantungan Dependence
Daya Dorong
Drive Power