Permen PU No 18PRTM2007 tentang Penyelenggaraan SPAM

didanai bukan oleh pihak kedua swasta namun oleh pihak pertama dengan persetujuan badan regulator. Pada tahun ini PT Palyja mengajukan dana sebesar 13 milyar untuk membangun WTP IPA baru di Kali Pesanggrahan dengan kapasitas 600 liter per detik. Sungai Cisadane 3000 liter per detik, Kali Krukut 5.600 liter per detik. Badan regulator tidak menyetujui hal tersebut, badan regulator menyarankan untuk menunggu hasil proyek pipanisasi yang akan dibangun dengan dana APBN dan diperkirakan dimulai pada tahun 2013 dengan kapasitas 4.000 liter per detik. Sedangkan WTP water treatment Plant Curug diperkirakan akan mampu menghasilkan 5.000 liter detik. Pendapatan dari usaha ini disimpan dalam rekening bersama yang dinamakan dengan rekening escrow. Rekening escrow berarti rekening escrow yang diadakan menurut perjanjian rekenening escrow sesuai dengan klausal 30. Adapun pendapatan pendapatan yang tidak dibagi adalah semua pendapatan yang tidak dibagi menurut perjanjian ini dan yang akan diterrima oleh masing-masing pihak sebagai berikut; untuk pihak pertama, pendapatan yang terdiri dari; i semua piutang yang belum diselesaikan sejak tanggal berlakunya kerjasama. 2 kontribusi atau sumbangan yang dipungut atas nama instansi pemerintah. iii hasil penjualan surplus aset iv pendapatan lain yang bukan milik pihak kedua dari pendapatan yang tidak dibagi v 50 lima puluh persen dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada para pelanggan selain biaya-biaya pemutusan sambungan dari dan penyambungan kembali ke fasilitas distribusi. Untuk pihak kedua, pendapatan yang terdiri dari pendapatan yang bukan milik pihak pertama, termasuk: i biaya nyata sambungan pelanggan; ii denda untuk keterlambatan pembanyaran hutang atau setiap pembanyaran rekening tak tertagiih pada setiap waktu selama jangka waktu, baik berdasarkan perintah pengadilan atau lainnya. Sehubungan dengan ganti rugi telah dibayar kepada pihak pertama. iii bagian dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air yang ditagih dikalikan dengan imbalan yang berlaku pada saat berakirnya jangka waktu atau tanggal berlakunya pengakiran perjanjian ini. iv biaya pemutusan sambungan dari dan penyambungan kembali ke fasilitas distribusi v 50 dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada pelangan selain dari biaya-biaya pemutusan sambungan dari atau penyambungan kembali ke fasilitas distribusi. Dengan adanya kerjasama tersebut maka, pihak swasta yang melakukan penagihan hasil distribusi air, pihak swasta pula yang melakukan pengeloaan air minum dengan menggunakan instalasi dari PAM JAYA yang telah terpasang sedangkan untuk WTP yang baru atas usulan pihak swasta pendanaannya tetap ditanggung oleh pihak pemerintah dalam hal ini DKI Jakarta. Dengan model kerjasama semacam ini, maka pihak PAM Jaya mengalami kerugian terus menerus bahkan pada semester II tahun 2011 sebesar Rp. 8,6 milyar. Lihat Tabel 48 Kerugian PAM Jaya pada awal tahun 2011. Tabel 48. Kerugian PAM JAYA awal tahun 2011. No. Bulan Jumlah Rp 1. 2. 3. Januari Februari Maret 2.504.310.120 3.090.960.482 2.984.632.513 Sumber: Diolah dari hasil wawancara dengan PAM Jaya, 2011 Kondisi di atas, meperlihatkan kerjasama dengan pihak swasta semacam ini patut untuk dikaji ulang. Sesuai dengan pendapat Sanim 2011, terdapat beberapa negara yang mengalami kegagalan dalam hal privatisasi air bersih. PAM Bogor melakukan pengelolaan sendiri, dengan modal sendiri dan pinjaman dengan dana lain dan menunjukkkan kinerja PAM Bogor sangat bagus. Begitu pula PAM di luar Pulau Jawa misalnya Banjarmasin juga menunjukkan kinerja PAM yang bagus sekali jika dikelolah oleh PAM tanpa ada kerjasama dengan pihak swasta. Dalam kerjasama dengan pihak swasta semacam ini, beberapa pegawai yang ada di PAM Jaya dipekerjakan di pihak swasta yaitu PT.Palyja dan PT.Aetra, padahal dalam kerjasama dinyatakan bahwa pihak swasta memiliki keahlian dan modal, pihak pemerintah memiliki infrastruktur. Sedangkan