Sub Model Penduduk Model Dinamik Pengelolaan air baku lintas wilayah

7.3 Validasi Model

Hasil verifikasi model melalui studi komperatif dan wawancara mendalam mengidentifikasikan suatu proses pemahaman pendekatan sistem dalam pengelolaan air baku lintas wilayah berkelanjutan. Secara keseluruhan model pengelolaan air baku lintas wilayah menyerupai kondisi nyata kebijakan pengelolaan air baku lintas wilayah berkelanjutan untuk pemenuhan air bersih DKI Jakata. Pengelolaan air bersih dan pemanfaatan sumber air baku masih mengabaikan faktor ekologi sehingga akan mengancam kualitas air, kuantitas air dan juga kontinuitas air dimasa mendatang. Pengelolaan wilayah sungai dan pemanfaatan sumber air baku untuk air bersih masih mengedepankan faktor ekonomi, didalam eksploitasi air masih terdapat konflik dalam pembagian keuntungan antara pihak swasta dan pihak PAM Jaya. Pada dimensi sosial, masyarakat belum banyak dilibatkan dalam perencanaan dan kebijakan pengelolaan sumber daya air termasuk air baku untuk air minum. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dikembangkan dapat diterima dan dibenarkan secara akademik. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana model tersebut dapat menirukan fakta, apakah model menyerupai fakta atau tidak. Uji validitas dilakukan dua kali yaitu pengujian validitas struktur dan validitas kinerja.

a. Uji Validitas Struktur

Uji validasi struktur untuk mengetahui struktur model dengan konsep teori empirik Muhammadi, 2001. Secara empirik peningkatan kebutuhan air bersih dipengaruhi oleh peningkatan atau perkembangan jumlah penduduk, industri dan hotel dan wisata. Peningkatan jumlah penduduk akan meningakatkan kebutuhan air bersih domestik, peningkatan jumlah penduduk juga mengakibatkan peningkatan ragam aktivitias di perkantoran, komersil dan industri, hotel dan pariwisata, dimana aktivitas-aktivitas tersebut membutuhkan air. Jumlah penduduk akan dipengaruhi pertambahan penduduk yang berasal dari kelahiran natalitas dan imigrasi; serta pengurangan penduduk yang berasal dari kematian mortalitas dan emigrasi. Faktor yang menjadi pendorong terhadap peningkatan imigrasi adalah pertumbuhan industri, pusat bisnis, dan fasilitas komersil. Tingkat kepadatan penduduk, kebersihan dan kesehatan lingkungan serta daya dukung lingkungan akan menjadi faktor pembatas yang dapat menekan pertumbuhan penduduk Meadow, 1987. Hasil simulasi terhadap sub model dinamik kebutuhan air bersih meperlihatkan bahwa perkembangan produksi air bersih berkaitan erat dengan distribusi suplai air bersih dan pola kebutuhan air bersih mirip dengan pola pertumbuhan penduduk yakni pertumbuhan yang cepat pada awalnya dan kemudian melambat membentuk asimtotis menuju nilai konstan tertentu. Berdasarkan hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa perkembangan jumlah penduduk dan kebutuhan air dan suplai air mengikuti pertumbuhan limit to growth Meadows, 1987, dengan demikian struktur model yang dikembangkan ini dapat dikategorikan menjadi sruktur model yang valid Barlas, 1996.

b. Uji validitas kinerja

Validasi kinerja adalah aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem. Tujuannya untuk memperoleh keyakinan sejauh mana “kinerja” sistem nyata, sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Caranya adalah menvalidasi kinerja model dengan data empiris, untuk melihat sejauh mana perilaku output model sesuai dengan perilaku data empirik Muhammadi, 2001. Prosedur uji konsistensi adalah dua langkah berikut: Pertama, mengeluarkan output simulasi, khususnya hasil simulasi dari variabel utama reference model, kemudian dibandingkan dengan pola perilaku empirik. Membandingkan secara visual lebih dulu, jika ada penyimpang yang menonjol, kemudian memperbaiki variabel dan parameter model berdasarkan hasil penelusuran terhadap sebab-sebab penyimpangan itu. Kedua, jika secara visual pola output simulasi sudah mengikuti pola data aktual, maka untuk memperoleh keyakinan dilakukan uji statistik. Melakukan uji statistik untuk melihat penyimpangan antara output simulasi dengan data aktual dengan AME Muhammadi, 2001. AME absolute means error adalah penyimpangan antara nilai rata-rata simulasi terhadap aktual. Dalam penelitian ini pengujian validitas kinerja terhadap model yang dikembangkan menggunakan uji AME. Pengujian validitas kinerja dilakukan terhadap sub penduduk dan sub model distribusi air yang menjadi