Time Mtotal_produksi_pam
Mtotal_keb_air_bersih Mdistribusi
Mgap_neraca_air Jan 01, 2015
Jan 01, 2016 Jan 01, 2017
Jan 01, 2018 Jan 01, 2019
Jan 01, 2020 Jan 01, 2021
Jan 01, 2022 Jan 01, 2023
Jan 01, 2024 Jan 01, 2025
Jan 01, 2026 Jan 01, 2027
Jan 01, 2028 Jan 01, 2029
320,666,000.00 320,694,859.94
320,723,722.48 320,752,587.61
320,781,455.35 320,810,325.68
320,839,198.61 320,868,074.13
320,896,952.26 320,925,832.99
320,954,716.31 320,983,602.24
321,012,490.76 321,041,381.88
321,070,275.61 627,873,840.50
635,308,913.51 642,833,961.80
650,450,086.29 658,158,401.45
665,960,035.46 673,856,130.39
681,847,842.37 689,936,341.80
698,122,813.43 706,408,456.65
714,794,485.60 723,282,129.38
731,872,632.20 740,567,253.64
256,532,800.00 256,556,465.20
256,580,132.58 256,603,802.14
256,627,473.87 256,651,147.78
256,674,823.87 256,698,502.14
256,722,182.58 256,745,865.20
256,769,550.00 256,793,236.98
256,816,926.13 256,840,617.47
256,864,310.98 371,341,040.50
378,752,448.30 386,253,829.22
393,846,284.15 401,530,927.58
409,308,887.67 417,181,306.52
425,149,340.24 433,214,159.22
441,376,948.23 449,638,906.65
458,001,248.63 466,465,203.24
475,032,014.73 483,702,942.65
Gambar 44 di atas menunjukkan bahwa pengelolaan air lintas wilayah dengan skenario moderat sesuai dengan rencana pemerintah DKI Jakarta, umtuk
memenuhi kebutuhan air bersih DKI Jakarta masih mengandalkan suplai air baku dari PJT II DAS Citarum dan suplai air dari PAM Tangerang DAS
Cisadane. Dengan mengandalkan kedua sumber air baku tersebut, DKI Jakarta masih mengalami defisit air bersih pada tahun 2015 sebesar 371.341.040 m
3
dan terus menerus defisit air akan mengalmi peningkatan sejalan dengan peningkatan
kebutuhan air bersih. Peningkatan kebutuhan air bersih DKI Jakarta akan mengalmi peningkatan terus menerus sejalan dengan peningkatan jumlah
penduduk DKI Jakarta dan pertumbuhan hotel, mall serta industri. Tabel 40 . Gap hasil skenario moderat pengeloaan air baku lintas wilayah
Tabel 41 di atas menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih untuk DKI Jakarta masih belum dapat dipenuhi sesuai dengan target MDGs. Target MDGs
pada tahun 2015 cakupan pelayanan air bersih kota Jakarta sebesar 80 dari jumlah penduduk. Jika tidak dilakukan skenario kebijakan terkait dengan
penambahan suplai air baku untuk air bersih, maka target MDGs tidak dapat dipenuhi.
7.4.3 Skenario Optimis
Skenario optimis selain menurunkan laju pertumbuhan penduduk sampai kepada angka 1,25, menurunkan nilai kebocoran sampai 15, dan menurunkan
inefiseinsi kehilangan air baku sampai dengan 10 dengan program pipanisasi. Jika pipanisasi dilakukan maka tingkat inefisiensi kehilangan air baku bisa
mencapai 10, pipanisasi dapat dilakukan terhadap suplai dari PJT II atau dari WTP Curug di daerah Purwakarta, akan menambah 5.000 literdetik. Selain
pipanisai juga dilakukan suatu kebijakan melalui pembayaran jasa lingkungan PES oleh Pemda DKI kepada Pemda di sekitar DKI Jakarta Bodetabek. PES
dipergunakan untuk perbaikan lingkungan yaitu dengan memberikan dana sebesar Rp 50.000.000.000,-. PES untuk perbaikan lingkungan, untuk pemeliharaan
fungsi hidrologi wilayah tangkapan air di hulu DAS Citarum serta DAS Cisadane yang dikelolah oleh Pemda setempat atau lembaga yang ditunjuk.
Hasil skenario optimis yaitu dengan penurunan tingkat kebocoran sampai dengan 10 pada distribusi dan kehilangan air dari sumber air baku in efisiensi
10 ditambah dengan program 3R, BKT, desalinasi, pemanfaatan 13 sungai serta sumber lainnya Sungai Ciliwung dan Pesangrahan serta sumber lainnya dan
dana otda serta skenario PES akan menambah jumlah suplai air baku dan distribusi air besih untuk masyarakat DKI Jakarta, bahkan dapat menutupi
kebutuhan air bersih untuk DKI Jakarta. Namun program 13 Sungai sumber lainnya dan 3R tersebut dapat dimulai pada tahun 2016 dengan dimulainya
kegiatan penyiapan infrastruktur atau sarana dan prasarananya dari tahun 2012.
7.5 Hasil Simulasi Model Dinamik
7.5.1 Hasil Simulasi Sub Model Penduduk
Jumlah penduduk DKI Jakarta dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian serta jumlah penduduk yang imigrasi dan emigrasi. Namun pertumbuhan
penduduk tersebut dibatasi oleh daya dukung lahan, artinya akan mengalami titik jenuh dikarenakan daya tampung yang ada. Penduduk DKI Jakarta menurut hasil
sensus penduduk tahun 2010 sebesar 9.588.198 orang dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,45. Hasil simulasi pertumbuhan penduduk
memperlihatkan kecenderungan pertumbuhan positif positive growth naik mengikuti kurva eksponen pada tahun 2032 20 tahun mendatang. Hal ini
disebabkan oleh Jakarta sebagai Ibukota negara masih menjadi daya tarik tersendiri bagi pendatang baru. Perpindahan masyarakat Jakarta ke pingiran
Jakarta tidak sebanding dengan kelahiran dan pertambahan pendatang baru. Berdasarkan prediksi hasil simulasi penduduk DKI Jakarta setelah
dilakukan intervensi yaitu dengan menurunkan angka pertumbuhan sampai kepada angka 1,25 sekenario optimis maka jumlah penduduk DKI Jakarta pada
tahun 2029 sebesar 10.959.748 juta orang Tabel 42.
Tabel 42. Simulasi penduduk DKI Jakarta
Pertumbuhan penduduk DKI masih akan mengalami kenaikan, walau DKI Jakarta telah melakukan pengetatan terhadap pendatang baru namun penduduk
DKI Jakarta akan mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan penduduk DKI Jakarta walau tidak begitu menonjol sebagaimana yang nampak pada Gambar 39,
namun pertumbuhan penduduk DKI dirasakan semakin berat bagi beban pemerintah untuk penyediaan air bersih yang semakin langkah karena penuruna
pasokan air baku.
T ime penduduk
01 Jan 2012 01 Jan 2013
01 Jan 2014 01 Jan 2015
01 Jan 2016 01 Jan 2017
01 Jan 2018 01 Jan 2019
01 Jan 2020 01 Jan 2021
01 Jan 2022 01 Jan 2023
01 Jan 2024 01 Jan 2025
01 Jan 2026 01 Jan 2027
01 Jan 2028 01 Jan 2029
01 Jan 2030 01 Jan 2031
01 Jan 2032 8. 725. 630, 00
8. 843. 426, 01 8. 962. 812, 26
9. 083. 810, 22 9. 206. 441, 66
9. 330. 728, 62 9. 456. 693, 46
9. 584. 358, 82 9. 713. 747, 66
9. 844. 883, 26 9. 977. 789, 18
10. 112. 489, 34 10. 249. 007, 94
10. 387. 369, 55 10. 527. 599, 04
10. 669. 721, 62 10. 813. 762, 87
10. 959. 748, 67 11. 107. 705, 27
11. 257. 659, 29 11. 409. 637, 69