PENELITIAN TERDAHULU Strategi Penilaian Prestasi Kerja Dalam Pengembangan Kualitas Karyawan (Studi Kasus Di PT Capsugel Indonesia)

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : n NP pq = ∑ NPH pq t,q-1 x NPT t q-1 t = i untuk p = 1, 2,3, ..., r t = 1, 2, 3, .., r dimana : NPH pq = nilai prioritas pengaruh elemen ke-p tingkat ke-q Terhadap elemen ke-t pada tingkat diatasnya q-1, nilai diproleh dari pengolahan horizontal. NPT t q-1 = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke q-1 terhadap sasaran utama r = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-q . s = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke q-1 q = tingkat level dalam hirarki

6. Revisi Pendapat

Revisi pendapat dilakukan apabila indeks konsistensi pendapat cukup tinggi, dengan mencari revisi RMS Root Mean Square dari batas- batas kaki a ij dan w i w j dan merevisi pendapat pada baris yang mempunyai nilai terbesar : n Max i ∑ [ a ij - w i w j ] J = 1 Penggunaan revisi pendapat ini sangat terbatas mengingat akan terjadi perbedaan dengan jawaban yang sebenarnya.

F. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penilaian prestasi kerja antara lain : 1. Kajian Sistem Penilaian Kinerja karyawan Dalam Penentuan Kebijakan Sumber Daya Manusia Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Studi kasus Di PT Unitex, Bogor Penelitian ini dilakukan oleh Driffaroza Parmy pada tahun 1996. ¾ Pada skripsi ini aspek yang dikaji yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja dan Sistem penilaian kinerja karyawan terhadap kebijakan sumber daya manusia mengenai penetapan imbalan jasa, identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta kenaiakan jenjang jabatan. ¾ Metode yang dilakukan menggunakan uji validitas dan reliabilitas serta statistika non parametik, yaitu korelasi rank spearman untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keobyektifan sistem penilaian kinerja dan pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja. ¾ Variable terikat yaitu keobyektifan sistem penilaian kinerja, sedangkan variable bebasnya terdiri dari sikap atasan, sikap dan prilaku karyawan, bias penilaian, uraian pekerjaan, pengakuan prestasi kerja dan keterbukaan antara atasan dengan karyawan. ¾ Hasil dari penelitian ini yaitu 1. bahwa sikap atasan yang menilai, sikap dan prilaku karyawan, uraian pekerjaan, serta pengakuan prestasi kerja mempunyai hubungan yang positif dengan keobyektifan penilaian kinerja baik untuk level manajemen lini pertama, manajemen menengah maupun manajemen puncak. 2. Bias penilaian mempunyai hubungan yang negatif dengan keobyektifan penilaian kinerja baik pada manajemen lin pertam, maupun manajemen menengah dan puncak, hal ini menunjukan bahwa semakin besar bias penilaian yang terjadi maka penilaian kinerja semakin tidak obyektif. 3. Pada penilaian kinerja untuk level manajemen lini pertama mempengaruhi penentuan kebijakan SDM yaitu pada aspek penentuan kebutuhan pelatihan dan kenaikan jenjang jabatan sedangkan untuk level manajemen menengah dan puncak penilaian kinerja tidak berpengaruh dalam penentuan kebijakan SDM perusahaan. 2. Strategi Penilaian Prestasi Kerja Untuk Pengembangan Karyawan Studi kasus Di PT Mustika Ratu, Jakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Ferry Ardiansah pada tahun 1999. ¾ Pada skripsi ini aspek yang dikaji yaitu faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan prestasi kerja dan penyusunan strategi penilaian prestasi kerja untuk pengembangan karyawan. ¾ Metode yang digunakan yaitu Analisis SWOT dan AHP Analytical Hierarchy Process. ¾ Variable penelitian berupa penelitian berupa faktor-faktor yang berpengaruh pada penilaian prestasi kerja antara lain : sikap kerja, kemampuan kerja, interaksi dan kepemimpinan dan sitem manajemen. ¾ Hasil penelitian ini berupa alternatif strategi penilaian prestasi kerja untuk pengembangan karyawan di PT Mustika Ratu, yang terdiri dari program penilaian untuk level worker, level group leader dan level supervisor, superintendent dan manager manager. Untuk penilaian level worker bertujuan meningkatkan produktifitas kerja, dan dalam pelaksanaannya memberikan prioritas pada faktor disiplin kerja, dengan metode utama yang digunakan adalah penilaian perfoma sitem penggajian Untuk penilaian level group leader faktor yang terpenting disiplin kerja, dengan tujuan yang diinginkan adalah meningkatkan kualitas kerja karyawan dengan menggunakan metode perfoma pelatihan dan pendidikan. Untuk level Supervisor, superintendent dan manager faktor utama yang berpengaruh adalah kemampuan kerja secara kualitas dan kuatintas, dengan menggunakan metode perfoma pendidikan dan pelatihan untuk mencapai tujuan dari program ini yaitu penelitian dan pengembangan dibidang personalia.

III. METODOLOGI

A. KERANGKA PEMIKIRAN