manajemen sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
B. STRATEGI
Secara umum strategi adalah proses dan hasil pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan di dalam menentukan arah yang harus
ditempuh perusahaan sehubungan dengan lingkungan Dharmmesta, 1993. Strategi organisasi adalah rumusan sasaran organisasi, batasan, dan
kebijaksanaan yang memberikan batasan ruang gerak berupa target yang menunjang tercapainya sasaran organisasi tersebut Anonim 1978.
Strategi suatu organisasi atau perusahaan adalah serangkaian rumusan yang berisikan sasaran organisasi, batasan-batasan kebijaksanaan
yang memberikan batasan ruang gerak beberapa target yang menunjang tercapainya sasaran organisasi tersebut. Strategi suatu organisasi biasanya
diikuti dengan rencana yang bersifat taktis tentang apa dan bagaimana usaha mencapai tujuan yang terlebih dahulu ditetapkan Boone dan
Kurtz,1997. Strategi setiap organisasi tidak hanya difokuskan pada aspek
sumber daya manusia saja, tetapi juga tergantung pada kondisi dan kebutuhan dari organisasi tersebut. Strategi sumber daya manusia
mempunyai kaitan yang erat dengan strategi-strategi lainnya karena segala bidang dalam perusahaan tidak dapat dilepaskan dari peranan sumber daya
manusia. Hal ini menyebabkan perencanaan sumber daya manusia umumnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi lainnya
Walker, 1992.
C. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan adalah fungsi operasional kedua dari manajemen personalia. Pengembangan karyawan baru atau lama perlu dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan ini dapat
dilaksanankan dengan baik harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan karyawan Fillipo, 1993.
Program pengembangan karyawan ini hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman
pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan ini harus bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal Hasibuan, 1991.
Pengembangan sumber daya manusia berorientasi kepada masa depan yaitu terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk
memahami, menginterprestasi pengetahuan, dan mengajarkan keterampilan teknis. Swasno dan Sulistyaningsih 1993 menyebutkan
bahwa pengembangan SDM merupakan kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan SDM terampil melalui pendidikan dan latihan, juga
mencakup upaya untuk memanfaatkan SDM tersebut. Pengertian ini termasuk membentuk kondisi yang mendukung penggunaan SDM yaitu
penyusunan struktur insentif upah dan gaji.Sedangkan menurut Silalahi 1993, pengembangan SDM bertujuan untuk membantu karyawan dalam
mengenal jenis karya yang tepat untuk mencapai sasaran dan hasil idamannya.
Menurut Filippo 1993, pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat.
Tujuan utama program pelatihan dan pengembangan karyawan untuk menutup ”gap” antara kecakapan dan kemampuan karyawan dengan
kebutuhan jabatan dan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah diterapkan.
Dalam mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan, terdapat tiga pihak yang turut terlibat. Pihak pertama ialah
satuan organisasi yang mengelola sumber daya manusia. Peranan satuan kerja ini adalah mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan secara
keseluruhan, baik untuk kepentingan sekarang maupun dalam rangka mempersiapkan tantangan masa depan. Pihak kedua ialah para manager
berbagai satuan kerja, karena para manager itulah yang sehari-hari memimpin para karyawan dan kerena mereka pulalah yang paling
bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan satuan kerja yang dipimpinnya, merekalah yang paling mengetahui kebutuhan pelatihan dan
pengembanagan apa yang diperlukan. Pihak ketiga adalah para karyawan yang bersangkutan Siagian,2006.
D. PENILAIAN PRESTASI KERJA