PROSES HIRARKI ANALITIK Strategi Penilaian Prestasi Kerja Dalam Pengembangan Kualitas Karyawan (Studi Kasus Di PT Capsugel Indonesia)

B. PROSES HIRARKI ANALITIK

Analythchal Hierarchy Process AHP merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam proses pengmbilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan melaui penyusunan hirarki yang menurut Fewidiarto 1996, digambarkan dalam struktur suatu sistem dimana fungsi hirarki antar komponen dan dampaknya pada sistem secara keseluruhan dapat dipelajari. Gambaran atau ilustrasi dalam Analythchal Hierarchy Proses saling berkait mulai dari tujuan, faktor pendorong, pelaku sampai strategi atau metoda yang dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan metoda AHP dikarenakan sistem yang dikaji bersifat kompleks dan tidak terstuktur. Diagram alir proses hirarki analitik dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Gambar 3. Diagram Alir Analythcal Hierarchy Proses AHP Saaty,1993. Mulai Analisa Kebutuhan Penyusunan Hirarki PenilaianPerbandinganSetiap Elemen Pengolahan Horizontal 1. Perkalian elemen 2. Perhitungan vector prioritas. 3. Perhitungan nilai eigen. 4. Perhitungan indeks konsistensi 5. Perhitungan rasio konsistensi CI : CR A NO Yes No No Yes Gambar 3. Diagram Alir Analythcal Hierarchy Proses Saaty,1993. Lanjutan A CI : CR Memenuhi Revisi Pendapat Penyusunan Matriks Gabungan Perhitungan Vektor Prioritas Gabungan CI : CR Memenuhi ? Pengolahan Vertikal PerhitunganVektor Prioritas Sistem PUPS Selesai Revisi Pendapat 1. Identifikasi Sistem Eriyatno 1996, mengemukakan bahwa identifikasi sistem merupakan hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Metedologi yang dilakukan diawali dengan mempelajari literatur dan mempelajari lingkungan perusahaan untuk mendapat konsep yang sesuai dengan pemasalahan. Tinjauan terhadap lingkungan dilakukan untuk mendapatkan keadaan mengenai situasi kerja karyawan serta informasi-informasi mengenai kebijakan yang diterapkan. Langkah selanjutnya melakukan identifikasi mengenai komponen- komponen yang berpengaruh pada penilaian prestasi kerja seperti : faktor penilaian, aktor yang berperan dan tujuan yang hendak dicapai dari pelaku tersebut. 2. Penyusunan Struktur Hirarki Penyusunan struktrur hirarki dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui tahap-tahap studi pustaka, pengamatan lapang, wawancara, serta evaluasi oleh pihak-pihak yang terkait dalam pengambil keputusan. Informasi tersebuat dibuat resume dengan mengelompokan kriteria-kriteria yang sejenis. Kelompok kriteria itu selanjutnya disusun dalam suatu struktur hirarki. Penyusunan hirarki dilakukan dari puncak turun ke bawah, yaitu mulai dari ”goal” atau sasaran, faktor yang mempengaruhi, aktor yang terlibat, tujuan yang dikehendaki, serta komponen-komponen strategi yang dapat dilakukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Setelah hirarki tersusun, selanjutnya dibuat kuisoner untuk proses hirarki analitik dengan teknik perbandingan berpasangan pairwise comparision . Penyusunan hirarki dapat dilihat pada bab V. 3. Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Prosedur pengambilan data untuk penelitian dilakukan melalui wawancara maupun pengisian kuisoner proses hirarki analitik yang dilakukan oleh pakar. Dalam hal ini yang dijadikan pakar adalah orang yang ahli dan mempunyai pengetahuan yang baik dan berkompeten dalam masalah penilaian prestasi kerja serta sudah berpengalaman dalam melakukan penilaian. Responden yang dijadikan pakar adalah manager HR GA, supervisor atau HR GA officer, dan beberapa staf karyawan departemen personalia yang mempunyai pengetahuan yang baik dan berkompeten dalam masalah penilain prestasi kerja, jika hasil perhitungan consistency ratio CR terlalu besar maka dilakukan revisi pendapat kepada responden yang bersangkutan. Sebagai pendukung digunakan data sekunder yang dapat diperoleh dari literatur perusahaan maupun dari sumber bacaan lain yang berbungan dengan penilaian prestasi kerja. 4.Proses Penilaian Perbandingan Setiap Elemen Proses penilaian perbandingan merupakan tahap lanjutan setelah struktur hirarki dibuat. Pada tahap ini data hasil yang telah diberi pembobotan ditentukan prioritasnya, dihitung konsistensinya, dan akurasinya, kemudian ditetapkan alternatif model penilaian prestasi kerja yang diperoleh. Penilaian dilakukan dengan mengisikan indeks skala yang dinyatakan pada kuisoner yang dibuat berdasarkan elemen-elemen sistem yang tersusun dalam hirarki. Skala penilaian yang digunakan antara 1 sampai 9 dan untuk proses kebalikaya dari 1 9 sampai 1. Penentuan skala tersebut didasarkan pada nilai kuantitatif standar perbandingan untuk teknik perbandingan berpasangan yaitu sama kuat, lebih kuat dan mutlak. 5.Analisis Data Tahapan penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi penilaian prestasi kerja dan kebijakan-kebijakan yang dillakukan oleh perusahaan. Analisis tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam penilaian yang dilakukan oleh manajer HR GA, supervisor atau HR GA officer dan staf karyawan personalia dalam pengisian kuisoner. Selanjutnya dilakukan tahapan analisa data dengan menggunakan metode Analythcal Hierarchy Process AHP. Pengolahan data dilakukan menggunakan program expert choice 2000 dan microsoft excel. Program expert choice digunakan untuk menghitung pengolahan horizontal dan menggabungkan beberapa pendapat responden, sedangkan untuk pengolahan vertikal dilakukan menggunakan microsoft excel. Pengolahan vertical dimaksudkan untuk menyusun prioritas setiap elemen terhadap sasaran utama, berupa pemilihan alternative strategi penilaian prestasi kerja dan metode yang dapat dilakukan pada masing-masing level. IV.KONDISI UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan