Komoditas Penelitian Agroindustri Farmasi

pengumpul, akan dilakukan pembersihan ulang, pemilahan, pencucian hingga pengeringan sebelum diubah bentuk menjadi partikel kecil sesuai dengan kebutuhan formulasi.

2.1.4. Komoditas Penelitian

Penelitian dibatasi pada tiga komoditas keluarga Zingiberaceae yakni : temulawak, kunyit, dan jahe sebagai komoditas yang banyak digunakan oleh agroindustri farmasi. a. Temulawak Curcuma xanthorrhiza Rimpang tanaman temulawak berukuran besar, bercabang-cabang dan berwarna cokelat kemerahan atau kuning tua. Tumbuh pada ketinggian 750 dpl. Minyak esensial temulawak gandung p-toluil-metil karbinol, kurkuimin, desmetoksi kurkumin, bidesmetil kurkumin, felandren, sabinen, sineol, borneol, zingiberen, turmeron, atlanton, arutmeron, ksantorizol, dan germakron. Temulawak mempunyai dua komponen utama yaitu minyak atsiri dan kurkuminoid Oei et al. diacu dalam Yuliani. 2003. Kurkuminoid merupakan substansi yang paling menonjol ditemukan pada temulawak. Temulawak dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol, menghilangkan rasa nyeri, mencegah penyakit hati, pengobatan radang lambung, pelepasan gas dalam perut dan pengobatan pada orang yang kurang nafsu makan. Kualitas rimpang temulawak sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh tanaman tersebut. Temulawak yang tumbuh di dataran rendah akan mengandung pati lebih tinggi, dan lebih mengandung minyak atsiri bilamana ditanam pada dataran tinggi. Tanaman temulawak lebih baik ditanam dengan menggunakan pohon naungan. Ketidakseragaman budidaya temulawak dari berbagai daerah mengakibatkan kandungan senyawa esensial temulawak yang dipasok bervariasi. b. Kunyit Curcuma domestica Val Kunyit atau kunir tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan sekitar 2.000 – 4.000 mm setiap tahun dan di area yang sedikit terlindung. Rimpang kunyit tumbuh dari umbi utama yang berbentuk bulat panjang, pendek, tebal, lurus, dan melengkung. Bercabang dan berkembang secara terus menerus. Tanaman kunyit dapat hidup di tempat terbuka atau sedikit ternaungi dan orang membudidayakannya sepanjang tahun. Winarto, 2003. Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri 3 – 5 terdiri dari turmeron, simen, artumeron, kurkumin, pati, dan damar. Kunyit digunakan untuk menurunkan tekanan darah, stimulan, penyakit pencernaan, penambah tenaga, dan infeksi kulit. Selain berguna bagi pengobatan, kunyit banyak dimanfaatkan oleh industri kosmetik dan pewarna serta rumah tangga. Kualitas kunyit menjadi kurang baik bilamana ditanam di tempat yang kurang ternaungi. Walaupun dapat dipanen terus menerus, tetapi panen kunyit yang paling baik berada pada umur 12 bulan dan ditanam pada awal musim penghujan. Rimpang kunyit dalam bentuk kering dicapai sekitar 7 hari dengan pengeringan matahari, dan mengalami penyusutan 16 untuk mencapai kadar air 8 – 13,7 . c. Jahe Zingiber officinale Rose Tanaman jahe tumbuh berumpun, dengan rimpang bercabang tidak teratur, umumnya ke arah vertikal. Berdasarkan ukuran, bentuk dan warnanya, rimpang jahe dibedakan dalam tiga jenis yakni : jahe gajah dengan rimpang lebih besar dan ruas rimpang yang lebih mengembung, jahe putih kecil, dan jahe merah. Jahe putih kecil dan jahe merah ini cocok untuk ramuan obat karena kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dibanding jahe gajah dan rasanya lebih pedas. 600 m dpl. Iklim ideal untuk jahe adalah panas sampai sedang, dengan sinar matahari yang cukup dan ternaungi. Rimpang jahe mengandung minyak atsiri 2 – 3 terdiri dari zingiberin, kamfena, limonen, borneol, sineol, linalool, geraniol, kavikol, zingiberen dan zingiberol serta gingerol dan shogaol. Jahe berasal dari China Selatan, dan sekarang banyak dibudidayakan di semua daerah Asia baik tropik maupun subtropik. India menghasilkan 50 dari jahe dunia www-ang.kfunigraz.ac.at- katzerenglzing_off.html - 22 September 2003 Rimpang jahe digunakan oleh agroindustri farmasi untuk memperlancar keluarnya keringat, menghalau masuk angin, penambah nafsu makan, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Jahe juga digunakan bagi industri kosmetik dan minuman. Jahe dapat ditanam secara polikultur maupun monokultur. Kandungan minyak atsiri dalam rimpang jahe ditentukan oleh umur panen dan jenisnya. Kebutuhan pasokan bagi industri yang menghasilkan produk untuk kesehatan lebih diinginkan hasil panen jahe tua karena memiliki kandungan minyak atsiri optimum Paimin dan Murhananto,1999.

2.2. Rantai Pasokan