Analytical Network Process ANP

diterjemahkan dalam angka absolut 1, 3, 5, 7 dan 9 dengan 2, 4, 6 dan 8 sebagai nilai tengah antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan. Perbandingan rating untuk masing-masing tingkat dimulai dari atas hirarki ke bawah. Ketika membandingkan elemen A dengan B, apabila A lebih penting maka angkat tertinggi diterakan, kemudian B menjadi angka sebaliknya. Menurut Saaty, menjadi penting untuk mengetahui konsistensi penetapan keputusan para pengambil keputusan. Mencapai tingkat konsistensi sempurna memang sulit, tetapi sebaliknya konsistensi yang rendah juga akan merefleksikan pertimbangan yang tidak fokus. Konsistensi ini menjadi penting guna memperoleh hasil yang sahih pada dunia nyata. Rasio konsistensi menjadi parameter yang digunakan untuk memeriksa perbandingan berpasangan telah dilakukan konsekuen. Rasio konsistensi CR diperoleh dengan pembagian indeks konsistensi dibagi indeks random atau CR = CI RI. Nilai CR seharusnya tidak lebih dari 0,10.

3.4. Analytical Network Process ANP

Analytical Network Process ANP merupakan generasi lanjutan pendekatan AHP yang dikembangkan oleh Saaty. ANP menjawab kondisi bahwa nilai dan pendapat antar individu sangat bervariasi dan dibutuhkan suatu pengetahuan baru untuk membantu mencapai objektivitas dan universalitas. Menurut Saaty, banyak keputusan tidak dapat distrukturkan secara hirarki karena melibatkan interaksi dan ketergantungan mulai dari elemen yang tinggi hingga elemen paling rendah. ANP ini dimaksudkan untuk membuat model permasalahan yang tidak terstruktur dalam bidang ekonomi, sosial maupun manajemen. Perbedaan dengan AHP bahwa struktur ANP terdiri atas ketergantungan antar elemen di dalam komponen inner dependence dan dari ketergantungan antar elemen dari komponen di luar outer dependence dan terdapat hirarki kontrol. Hirarki kontrol pada pendekatan ANP sangat penting. Hirarki ini lebih berupa jaringan. komponen-komponen yang biasanya merupakan kriteria utama. Sedangkan sub-kriteria digunakan untuk membandingkan elemen komponen . Dengan demikian kriteria untuk komponen lebih luas dibanding sub-kriteria untuk elemen komponen. Dengan kata lain, kriteria digunakan untuk membandingkan komponen sistem. Jaringan dalam ANP memungkinkan menampilkan beberapa elemen secara terfokus pada awal proses dan akhir seperti pada AHP. Gambaran bagaimana ketergantungan antar elemen pada ANP dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini. ANP merupakan struktur non linear terdiri dari sumber, siklus dan looping yang memiliki prioritas, tidak hanya pada elemen tetapi juga pada komponen atau klaster. ANP merupakan teori nilai matematik yang didasarkan pada skala rasio secara berpasangan. Masing-masing skala rasio menunjukkan perbandingan berpasangan antar elemen di dalam suatu komponen, dan dengan elemen di luar komponen. Elemen yang tidak memberikan pengaruh pada elemen lain memberikan nilai nol. Hasil perbandingan diwujudkan dalam bentuk matriks vertikal dan horizontal, bersifat stokhastik yang disebut supermatriks. Guna meninjau Gambar 6. Ketergantungan antar elemen dalam ANP Saaty, 1996. Komponen sumber Komponen sumber lingkar umpan balik Komponen antara Komponen tersembunyi diperlukan pendekatan holistik. Pendekatan ANP akan mengukur pengaruh dominan elemen yang harus memenuhi standar atau kriteria. Bentuk pertanyaan yang diajukan kepada pakar dalam perbandingan berpasangan adalah : ” mana yang lebih berpengaruh antara komponen atau elemen, berdasarkan kriteria kontrol dibandingkan dengan kandungan komponen atau elemen yang lain ? ” Hasil analisis supermatrik ANP menghasilkan nilai BCOR benefit, cost , opportunity dan risk dimana pengambilan keputusan merupakan proses berdasarkan pertimbangan yang menguntungkan dan merugikan. Pertimbangan yang menguntungkan disebut sebagai manfaat dan pertimbangan yang merugikan disebut sebagai biaya. Selain itu juga dipertimbangkan adanya kemungkinan positif di masa datang yang disebut peluang dan kemungkinan negatif disebut resiko.

3.5. Penilaian Investasi