Metode Internal Rate of Return IRR Kerangka Pemikiran

Metode Benefit Cost Ratio atau Profitability Index merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV. Apabila suatu proyek investasi diterima, maka akan diterima pula jika dihitung dengan menggunakan formula. Suatu usulan proyek investasi akan diterima atau layak apabila 1. Formula yang dipergunakan dalam menghitung BC adalah :

d. Metode Internal Rate of Return IRR

Metode Internal Rate of Return merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga discount rate yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas neto Present Value of Proceeds dan investasi Initial Outlays. Pada saat IRR tercapai, maka NPV sama dengan nol. Pengambilan keputusan menggunakan metode IRR akan sejalan dengan perhitungan menggunakan metode NPV walaupun kadang – kadang terjadi pertentangan antara kedua metode tersebut. IRR dapat dihitung dengan rumus rk rb TPVrb TPVrk NPVrk rk IRR − − + = IRR = Internal Rate of Return rk = tingkat bunga yang rendah rb = tingkat bunga yang tinggi PV rk = present value dari arus kas netto pada tingkat bunga kecil PV rb = present value dari arus kas netto pada tingkat bunga besar Total PV dari arus kas bersih _____________________ Investasi = B C

4.1. Kerangka Pemikiran

Manajemen rantai pasokan berkembang menjadi langkah strategis yang menyinergikan pemasaran, pabrikasi, dan pengadaan dalam suatu hubungan yang kompleks dalam rangkaian proses bisnis secara satu kesatuan. Pengertian, filosofi, dan alur berstruktur rantai pasokan telah diajukan oleh peneliti terdahulu dan menegaskan perbedaan manajemen rantai pasokan dengan manajemen logistik Christopher, 1998; Bowersox, 1992; Ayers, 2000; Levi 2002; Vokurka, 2002; Giannakis, 2004; Tracey, 2005; Gowen di dalam Maku, 2005. Membangun rantai pasokan berbasis jaringan melibatkan anggota, dan formulasi kerangka kerja Evans dan Danks, 1998; Stock dan Lambert, 2001; Halal dalam Daboub, 2002. Fungsi jaringan menurut peneliti terdahulu adalah mendistribusikan manfaat dan resiko berdasarkan tujuan melalui mekanisme umpan balik, insentif, dan sanksi yang dijabarkan serta dikelola Barba et al. 1998; Levi, 2000; Goold dan Quinn, di dalam Stanek, 2004. Membangun jaringan memerlukan persyaratan perilaku berupa hubungan berbasis kepercayaan, penyatuan keahlian saling melengkapi, peran aktif, harmonisasi, solidaritas dan pengendalian kekuasaan Achrol di dalam Daboub, 2000; Barba et al. 1998; Choi et al. 2002. Pasokan bahan baku agroindustri farmasi menghadapi kompleksitas permasalahan dengan kerumitan hubungan antar elemen dan perubahan dinamis permintaan dan penawaran bahan baku. Permasalahan yang dihadapi petani umumnya terletak pada akses pasar, kemampuan dan kualitas pasokan, permodalan, kemampuan pengelolaan bahan baku sehingga standarisasi hasil dari masing-masing aktor lemah karena tidak menyatunya rantai proses. Sistem rantai pasokan direkayasa agar terdapat integrasi strategis antara petani dan industri dimana petani berlokasi tersebar, berkontribusi sesuai perannya atas dasar saling tergantung sehingga tercapai kesejahteraan petani dan mendorong pengusahaan tanaman obat secara berkelanjutan. Kerangka pemikiran pembangunan jaringan dapat dilihat pada Gambar 7 dan tahapan penelitian sebagaimana pada Gambar 8 berikut ini. AGROINDUSTRI FARMASI KONDISI SISTEM RANTAI PASOKAN SAAT INI DAN KEBUTUHAN 1. Usaha tani 2. Pola pembelian 3. Rantai pasokan 4. Persyaratan mutu PETANI TANAMAN OBAT PENDEKATAN SISTEM ANALISIS USAHA TANI ANALISIS MATRIKS PERSYARATAN MUTU ANALISIS ELEMEN JARINGAN PEREKAYASAAN SISTEM RANTAI PASOKAN BASIS JARINGAN STRUKTUR JARINGAN ANALISIS KONFLIK PERHITUNGAN MANFAAT PERSYARATAN IMPLEMENTASI FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDUKUNG SISTEM RANTAI PASOKAN BASIS JARINGAN KONDISI SITUASIONAL USAHA TANI ATRIBUT UTAMA DAN PROSES TERKAIT ELEMEN KUNCI Gambar 7 Kerangka pemikiran penelitian. pengadaan bahan baku oleh agroindustri farmasi, hubungan petani dengan rantai di atasnya dan keunikan rantai pasokan tanaman obat. Aspek hubungan vertikal sistem pasokan yang dikaji adalah : cara memilih dan menilai pemasok, penetapan mutu, harga dan nilai-nilai kerjasama. Selanjutnya dilakukan analisis usaha tani, persyaratan mutu dan elemen kritis membangun jaringan. Nilai keilmuan dari penelitian adalah bagaimana jaringan dalam ranah manajemen rantai pasokan diimplementasikan pada agroindustri farmasi dan memberikan manfaat bagi petani tanaman obat. Validasi terhadap pembangunan jaringan dilakukan dengan melalui pengujian antar variabel dirujuk pada teori yang mendukung dan berdasarkan pendapat pakar untuk kesesuaian realitas di lapangan. Uji konsistensi dari pendapat pakar atas perbandingan berpasangan dilakukan walaupun pada kenyataanya sulit mendapatkan konsistensi sempurna tetapi analisis berpasangan atas elemen telah memperoleh kepastian. Analisis usaha tani dan rantai pasokan bahan baku Peryaratan mutu pembeli, tingkat rantai pasokan, ketentuan pembelian Biaya usaha tani tanaman obat, RL menjual pada pembeli non jaringan Komponen biaya - biaya usaha tani Persyaratan pasokan bahan baku dan ciri rantai pasokan Metode : wawancara pelaku, perhtiungan rugi laba Analisis usaha tani dan rantai pasokan bahan baku petani 1 Kriteria mutu bahan baku Aspek pengolahan bahan baku Analisis persyaratan mutu bahan baku dan aspek teknis pengolahan Bobot kriteria mutu, target nilai proses yang terkait mutu Metode : Quality Function Deploypment, Pembobatan MPE Analisis persyaratan mutu bahan baku 2 A B C A Elemen - elemen sistem pembentukan kelembagaan Analisis Elemen Strukturisasi Jaringan 3 Analisis Elemen Kelembagaan rantai pasokan berbasis jaringan Metode : ISM Elemen Kunci yang diperhatikan saat membangun lembaga D Rekayasa Sistem Rantai Pasokan bahan baku Lembaga jaringan : struktur, fungsi, mekanisme operasional Metode : Penstrukturan Giannakis Croom, 2004-Stock Lambert,,2001 - Giles Hancy,1998 Rekayasa sistem rantai pasokan bahan baku 4 A C B D AHP Analisis dan solusi konflik Mekanisme penanganan konflik RL, Analisis kelayakan, Perhitungan manfaat yang diterima anggota hasil rekayasa Nilai manfaat yang diterima petani Gambar 8. Tahapan penelitian para aktor sehingga diperoleh gambaran harapan dan faktor berpengaruh terhadap pengambilan keputusan industri berkaitan dengan perencanaan pengadaan bahan baku, perilaku masing – masing aktor dan pola pengelolaan. Harapan konsumen industri didekati dengan menggunakan alat bantu Quality Function Deployment sehingga diperoleh ketegasan atas preferensi utama dari kualitas dan dihubungkan dengan proses internal, akan diperoleh prioritas proses yang sangat berpengaruh.

4.2. Pendekatan Sistem