II.5.4. Interpretative Structural Modeling ISM
Interpretative Structural Modeling ISM, adalah suatu teknik yang
digunakan dalam permodelan yang mampu mensinkronisasi pendapat para ahli dalam memberikan gambaran yang konkrit tentang struktur hirarki sub-elemen
dari setiap elemen sistem, dan dalam menemukan sub-elemen kunci serta karakter setiap sub-elemen, sebagai basis pengetahuan yang bermanfaat untuk menyusun
perencanaan strategi pengembangan agroindustri yang terpadu dan lintas sektor Machfud 2001.
Menurut Eriyatno 2003 ISM adalah salah satu alat strukturisasi dalam teknik permodelan deskriptif yang digunakan terutama untuk pengkajian oleh
suatu tim tetapi juga dapat dipergunakan oleh seorang peneliti. Model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem
melalui pola yang dirancang dengan menggunakan grafis dan kalimat. Penggunaan teknik ISM mengikuti beberapa tahap pengkajian sebagai
berikut: 1 Pembangkitan elemen-elemen yang terkait dengan perihal yang dikaji, 2
setiap elemen diuraikan menjadi sejumlah sub-elemen yang memadai, 3 penetapan hubungan kontekstual antar sub-elemen, 4 berdasarkan pertimbangan
hubungan kontekstual disusun Structural Self-Interaction Matrix SSIM menggunakan simbol V, A, X, dan O, 5 transformasi VAXO menjadi
Reachability Matrix RM bilangan biner, 6 lakukan Aturan Transivity sampai
mendapatkan RM final, 7 penggambaran skema setiap elemen menurut jenjang vertikal maupun horisontal. Elemen kunci diperoleh dari hasil rangking yang
mengacu pada aspek Driver Power, 8 klasifikasi sub-elemen dengan menempatkan Driver Power DP dan Dependence D sebagai ordinat x,y pada
sumbu koordinat . Klasifikasi sub-elemen digolongkan dalam empat sektor yaitu:
Sektor 1: Weak driver-weak dependent variables Autonomous. Hubungan
peubah di sektor ini dengan sistem relatif kecil atau tidak ada kaitannya.
Sektor 2: Weak driver-strongly dependent variables Dependent. Peubah
pada sektor ini sangat tergantung dari input dan tindakan yang diberikan terhadap sistem terutama dari peubah linkage.
Sektor 3: Strong driver-strongly dependent variables Linkage. Hubungan
antar peubah pada sektor ini tidak stabil. Setiap tindakan pada peubah tersebut akan berdampak pada peubah lainnya.
Sektor 4: Strong driver-weak dependent variables Independent. Peubah
pada sektor ini disebut peubah bebas. Hubungan kontekstual antar sub-elemen teknik ISM dapat dikelompokkan
dalam beberapa jenis dan interpretasinya seperti terlihat pada Tabel 1 Eriyatno 2003.
Tabel 1 Jenis dan interpretasi hubungan kontekstual antar sub-elemen ISM
Jenis Interpretasi
1 Perbandingan
comparative - A lebih penting besar indah daripada B
2 Pernyataan
Definitive - A adalah atribut B
- A mengartikan B - A termasuk dalam B
3 Pengaruh
Influence - A menyebabkan B
- A sebagian penyebab B - A mengembangkan B
- A menggerakkan B - A meningkatkan B
4 Keruangan
Spatial - A diselatanutara B
- A diatas B - A sebelah kiri B
5 Kewaktuan
Temporal Time Scale - A mendahului B
- A mengikuti B - A mempunyai prioritas lebih dari B
II.5.5. Analisis SWOT