Metode Perbandingan Eksponensial MPE Analytical Hierarchy Process AHP

awalnya dirumuskan oleh Bela Balassa, didasarkan pada kemampuan daya saing ekspor suatu produk Barry and Hannan 2001, 2 Location Quotion LQ yang didasarkan pada penetapan sektor basis ekonomi dengan melihat kapasitas industri di suatu wilayah dibandingkan dengan skala nasional Isard et al. 1998 atau antara relatif produksi komoditas i dibandingkan total produksi keseluruhan komoditas pada suatu wilayah, dan relatif produksi komoditas i pada wilayah tertentu dibandingkan relatif produksi komoditas i pada tingkat nasional BPTP Sulut 2003. RCA dan LQ adalah metode penentuan secara kuantitatif. Metode penentuan komoditas produk unggulan yang sering digunakan dalam penelitian- penelitian agroindustri adalah Metode Perbandingan Eksponensial MPE yang didasarkan pada penilaian seorang atau sejumlah pakar terhadap berbagai alternatif komoditas atau produk setelah lebih dahulu ditetapkan kriteria dan derajat kepentingan dari kriteria tersebut.

II.5.2. Metode Perbandingan Eksponensial MPE

Penentuan produk unggulan dalam penelitian ini menggunakan Metode Perbandingan Exponensial MPE. MPE merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak Marimin 2002. Survey pakar dilakukan untuk menginventarisasi dan melakukan pembobotan terhadap Kriteria yang dipakai sebagai acuan dalam penentuan Alternatif produk unggulan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemilihan keputusan dengan menggunakan MPE menurut Ma’arif dan Tanjung 2003 adalah: penentuan alternatif keputusan, penyusunan kriteria keputusan yang akan dikaji, penentuan derajat kepentingan relatif setiap kriteria keputusan dengan menggunakan skala konversi tertentu sesuai dengan keinginan pengambil keputusan, penentuan derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan pada setiap kriteria keputusan, penghitungan nilai dari setiap alternatif keputusan, pemeringkatan nilai yang diperoleh dari setiap alternatif keputusan.

II.5.3. Analytical Hierarchy Process AHP

Analitical Hierarchy Process AHP- Saaty 1982, adalah alat analisis untuk mengorganisir informasi dan keputusan dalam memilih alternatif yang paling disukai dengan berbagai kriteria yang ditetapkan. Penyelesaian AHP dilakukan secara manual atau secara komputerisasi misalnya dengan perangkat lunak Criterium Decision Plus . Ide dasar prinsip kerja AHP menurut Saaty 1982 adalah prinsip menyusun hirarki, prinsip menetapkan prioritas, dan prinsip konsistensi logis. Salah satu sifat dari kriteria yang disusun dengan baik adalah relevansinya dengan masalah- masalah kunci yang ada. Keputusan akhir mengharuskan pengambil keputusan untuk memperkirakan bagaimana perbandingan suatu alternatif dengan alternatif lainnya dalam kondisi- kondisi yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menggunakan metode AHP adalah: • Penyusunan struktur hirarki • Pembobotan elemen-elemen kriteria maupun alternatif, yang diawali dengan pendataan pendapat responden, kemudian pengolahan data untuk menentukan nilai eigen eigenvektor • Pengurutan tingkat kepentingan. Prinsip kerja AHP yang digunakan adalah perbandingan berpasangan pairwise comparisons sehingga tingkat kepentingan suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain maupun antara suatu alternatif dengan alternatif lainnya dapat dinyatakan dengan jelas dengan bantuan penggunaan skala pendapat. Saaty 1982 memberikan pedoman penggunaan skala 1 sampai 9 sebagai skala terbaik dalam mengkualifikasi pendapat untuk berbagai permasalahan. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan AHP dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan menurut Marimin 1999 adalah: • Kesatuan: AHP memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur. • Kompleksitas: AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks. • Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier. • Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. • Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan terwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. • Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan- pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas. • Sintesis: AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan suatu alternatif. • Tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka. • Penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda. • Pengulangan proses: AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan Pada beberapa penelitian, AHP digunakan untuk pemilihan strategi pengembangan misalnya penelitian pengembangan agroindustri minyak pala dari Irawadi et al. 2002 yang menggunakan teknik pendekatan sistem dan teknik AHP. Teknik pendekatan sistem untuk memudahkan identifikasi faktor-faktor yang penting dalam perencanaan pengembangan, dan teknik AHP untuk memudahkan permodelan prioritas permasalahan dan memilih alternatif strategi pengembangan. Menurut Dedi Mulyadi 2001 yang menggunakan AHP pada rancang bangun strategi terpadu agroindustri rotan, kekuatan AHP terletak pada rancangannya yang bersifat holistik yang menggunakan pertimbangan berdasarkan intuisi, data kuantitatif dan preferensi kualitatif.

II.5.4. Interpretative Structural Modeling ISM