4. Pembobotan alternatif – dengan CDP Alternatif kelembagaan agroindustri
Alternatif: A = Pola konvensional, B = Pola sosial budaya, C = Pola kemitraan aliansi
Gambar 33 CDP – Analisis prioritas kelembagaan pengembangan agroindustri
Pasar tujuan lokal nasional dan pasar tujuan ekspor adalah alternatif target pasar pada strategi pengembangan yang menentukan operasional agroindustri.
Hasil analisis prioritasnya ditunjukkan pada Gambar 34. 5. Pembobotan alternatif – dengan CDP
Alternatif target pasar agroindustri Alternatif: A = Pasar tujuan lokal nasional,
B = Pasar tujuan ekspor
Gambar 34 CDP – Analisis prioritas target pasar pengembangan Agroindustri
KONVENSIONAL SOS-BUD
KELEMBAGAAN ALIANSIMITRA
EKSPOR
LOKALNASIONAL TARGET PASAR
Dengan kriteria Potensi pasar, Dukungan kebijakan, Ketersediaan sumber daya, dan Pemodalan dan sumbernya, analisis menunjukkan prioritas target pasar
dalam pengembangan agroindustri unggulan wilayah dengan urutan: Pasar tujuan ekspor 0,58, kemudian Pasar tujuan lokal nasional 0,42.
Analisis prioritas selanjutnya dilakukan terhadap sumber pemodalan agroindustri. Pemodalan yang dimaksud adalah modal dalam bentuk finansial.
Hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 35.
6. Pembobotan alternatif – dengan CDP Alternatif pemodalan agroindustri
Alternatif: A = Swadaya, B = Perbankan, C = Koperasi, D = Investasi PMA PMDN
Gambar 35 CDP – Analisis prioritas sumber pemodalan pengembangan agroindustri
Dengan kriteria Potensi pasar, Dukungan kebijakan, Ketersediaan sumber daya, dan Pemodalan dan sumbernya, analisis menunjukkan prioritas pemodalan
dalam pengembangan agroindustri unggulan wilayah dengan urutan: Investasi PMAPMDN 0,32, Jasa Perbankan 0,25, usaha Swadaya 0,22 dan Koperasi
0,21. Analisis prioritas selanjutnya dilakukan terhadap alternatif teknologi yang
dapat digunakan dalam usaha pengembangan agroindustri. Teknologi yang dimaksud adalah aspek technoware nya. Hasil analisis sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 36.
PMA PMDN PERBANKAN
SWADAYA KOPERASI
PEMODALAN