agroindustri unggulan tersebar hampir merata pada keseluruhan wilayah kajian, 3 Tipe wilayah geo-vulkanis yang sesuai pertumbuhan agronomis tanaman
kelapa dan, 4 Kepemilikan lahan yang umumnya bersifat pribadi petani pemilik, mendukung pemanfaatan lahan yang dapat memaksimalkan peran
petani.
IV.6.1. Aspek pengembangan ketersediaan sumber daya
Kelemahan dalam strategi pengembangan terutama pada keterbatasan sumber daya, juga pada ratio jumlah industri dan ketersediaan bahan bakunya.
Evaluasi terhadap keterbatasan sumber daya ditunjukkan oleh prosentasi nilai ketersediaan sumber daya bagi penerapan strategi pilihan pada keseluruhan lokasi
kajian seperti yang terlihat pada Tabel 45. Hasil pengamatan yang ditampilkan pada Tabel 46 menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya pada lokasi-lokasi
pilihan tidak mencapai nilai maksimal. Prosentasi ketersediaannya hanya berkisar 50 - 53 untuk ketersedian SDM, 70 - 85 untuk ketersediaan SDA, 63 - 75
untuk ketersediaan SDS dan 45 - 53 untuk ketersediaan SDT. Rendahnya ketersediaan SDT terutama pada kriteria sistem informasi dan
fasilitas transportasi yang memenuhi syarat. Keterbatasan SDM terutama disebabkan karena tidak ada sekolah atau
pendidikan khusus dan minimnya pelatihan yang terkait dengan pelaksanaan berbagai alternatif strategi pengembangan agroindustri. Dewasa ini semakin terasa
pentingnya manajemen sumber daya manusia Siagian 2006. Keterbatasan SDA terutama pada kriteria penanganan material pendukung
dan tidak didukung pasokan karena kondisi wilayah yang jauh dari sumber material pendukung.
Keterbatasan SDS terutama karena tidak adanya lembaga formal di pedesaan atau kecamatan yang mendukung penerapan strategi pengembangan agroindustri,
juga peran swasta yang belum banyak terlihat. Lembaga formal seperti koperasi unit desa KUD, lembaga non formal
seperti ’Mapalus’ tersedia walaupun perannya belum terarah pada pengembangan agroindustri secara optimal.
Tabel 45 Prosentasi nilai ketersediaan sumber daya terbatas pada keseluruhan lokasi kajian
Kemitraan aliansi SDM
SDA SDS
SDT SD
LOKASI
skoring
Airmadidi 3
4 4
2 Kauditan
3 4
3 2
Dimembe Barat 2
4 3
2 Tumpaan
3 4
4 3
Tenga 2
5 3
2 Sinonsayang
2 4
3 2
Touluaan 2
4 4
2 Tombasian
3 5
3 3
Rataan 2.50
4.25 3.38
2.25 Prosentase
50 85
68 45
Pasar tujuan ekspor
SDM SDA
SDS SDT
SD LOKASI
skoring
Airmadidi
3 3
4 2
Kauditan
2 4
4 3
Dimembe Barat
2 3
4 2
Tumpaan
3 4
4 3
Tenga
3 4
3 2
Sinonsayang
2 3
4 2
Touluaan
2 3
4 2
Tombasian
3 4
3 4
Rataan
2.50 3.50
3.75 2.63
Prosentase
50 70
75 53
Investasi PMA PMDN
SDM SDA
SDS SDT
SD LOKASI
skoring Airmadidi
3 4
3 3
Kauditan 3
4 2
3 Dimembe Barat
2 3
2 2
Tumpaan 3
4 4
3 Tenga
2 5
3 2
Sinonsayang 2
5 4
2 Touluaan
2 5
4 2
Tombasian 4
4 3
3 Rataan
2.63 4.25
3.13 2.50
Prosentasi 53
85 63
50
Berdasarkan evaluasi hasil pengamatan pada lokasi kajian Lampiran 7 dirumuskanlah skenario pengembangan ketersediaan sumber daya SDM, SDA,
SDS, SDT sebagaimana ditunjukan pada Tabel 46. Tabel 46 Skenario pengembangan ketersediaan sumber daya bagi agroindustri
Sumber daya Pengembangan
1 Sumber daya Manusia
- pengadaan sekolah khusus - adakan pelatihan-pelatihan
2 Sumber daya Alam
- perlu diusahakan pasokan material pendukung dan penguasaan teknologi untuk
penanganan material tersebut 3
Sumber daya Sosial - perlu dibentuk lembaga formal maupun
lembaga non formal agar lebih mampu mengorganisir memberdayakan produsen
- perlu peningkatan peran sektor swasta 4
Sumber daya Teknologi - kembangkan sistem informasi yang dapat
dijangkau produsen dan stakeholder lainnya - perlu pengadaan sarana produksi alat trans-
portasi khusus dan peralatan prosesing yang sesuai kebutuhan
IV.6.2. Aspek pengembangan ketersediaan bahan baku