Aspek pengembangan ketersediaan bahan baku

Berdasarkan evaluasi hasil pengamatan pada lokasi kajian Lampiran 7 dirumuskanlah skenario pengembangan ketersediaan sumber daya SDM, SDA, SDS, SDT sebagaimana ditunjukan pada Tabel 46. Tabel 46 Skenario pengembangan ketersediaan sumber daya bagi agroindustri Sumber daya Pengembangan 1 Sumber daya Manusia - pengadaan sekolah khusus - adakan pelatihan-pelatihan 2 Sumber daya Alam - perlu diusahakan pasokan material pendukung dan penguasaan teknologi untuk penanganan material tersebut 3 Sumber daya Sosial - perlu dibentuk lembaga formal maupun lembaga non formal agar lebih mampu mengorganisir memberdayakan produsen - perlu peningkatan peran sektor swasta 4 Sumber daya Teknologi - kembangkan sistem informasi yang dapat dijangkau produsen dan stakeholder lainnya - perlu pengadaan sarana produksi alat trans- portasi khusus dan peralatan prosesing yang sesuai kebutuhan

IV.6.2. Aspek pengembangan ketersediaan bahan baku

Matriks strategi opsional yang digunakan untuk memotret ketersediaan bahan baku pada lokasi kajian menghasilkan rumusan strategi sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 47, yaitu dengan membandingkan kondisi real dan kondisi ideal terhadap produktivitas dan optimasi lahan. Ketersediaan bahan baku kelapa sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 47 umumnya merekomendasikan opsi Pengembangan, baik untuk wilayah kabupaten maupun wilayah propinsi. Opsi Peninjauan hanya berkaitan dengan jumlah unit usaha yang ada. Pada kondisi bahan baku tetap, apabila jumlah unit dipertahankan atau bertambah berarti terjadi ekspansi pembelian bahan baku ke wilayah lain. Pemanfaatan secara optimal potensi bahan baku internal mengharuskan pengurangan jumlah unit atau penurunan kapasitas terpasang industri. Pilihan terbaik adalah memaksimalkan pengembangan ketersediaan bahan baku yang memungkinkan jumlah unit industri dipertahankan atau dikembangkan. Tabel 47 Rumusan strategi opsional ketersediaan bahan baku agroindustri Item Opsi Strategi Jenis Komoditas: Kelapa Optimalisasi Lahan SULUT a. luas lahan terpakai = 263930 ha b. luas lahan tersedia = 290323 ha Produktivitas a. produksi real ha = 1.03 ton b. produksi ideal = 2.80 ton Lokasi pilihan: MINUT Optimalisasi Lahan a. luas lahan terpakai = 46867.33 ha b. luas lahan tersedia = 51554.06 ha Produktivitas a. produksi real ha = 0.70 ton b. produksi ideal = 2.80 ton Lokasi pilihan: MINSEL Optimalisasi Lahan a. luas lahan terpakai = 67161.11 ha b. luas lahan tersedia = 73877.22 ha Produktivitas a. produksi real ha = 1.03 ton b. produksi ideal = 2.80 ton Agroindustri 16 unit a. kebutuhan bahan baku = 450 000 ton b. bahan baku tersedia = 270 000 ton a b a b a b a b a b a b a b Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Peninjauan Berdasarkan evaluasi pada matriks strategi opsional dirumuskanlah skenario pengembangan ketersediaan bahan baku yang dirancang dengan mempertimbang- kan kondisi ideal komoditas unggulan dan daya dukung ideal wilayah kajian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 48. dengan enam skenario pengembangan. Skenario tersebut dapat dijadikan alternatif keputusan dalam menyusun strategi pengembangan agroindustri berbasis kelapa. Urutan skenario 3-6 disesuaikan dengan pendugaan peningkatan produktifitas yang diperoleh dari berbagai kondisi Lampiran 11. Tabel 48 Skenario pengembangan ketersediaan bahan baku agroindustri berbasis kelapa di Sulawesi Utara Item Kondisi Scenario Pengembangan Pencapaian tonha SULUT Luas lahan L ha Produksi P tonha MINUT Luas lahan L ha Produksi P tonha MINSEL Luas lahan L ha Produksi P tonha Real a =263 930 Ideal b =290 323 Real a =1.03 Ideal b =2.8 Real a = 46 867.33 Ideal b = 51 554.06 Real a = 0.7 Ideal b = 2.8 Real a = 67161.11 Ideal b = 73 877.22 Real a = 1.03 Ideal b = 2.8 1 Lb 2 Pb 3 LaPa 4 LbPa 5 LaPb 6 LbPb 1 Lb 2 Pb 3 LaPa 4 LbPa 5 LaPb 6 LbPb 1 Lb 2 Pb 3 LaPa 4 LbPa 5 LaPb 6 LbPb + 26 393 + 1.77 + 0 + 27 184.79 + 467 156.1 + 541 056.5 + 4 686.7 + 2.1 + 0 + 3 280.71 + 98 421.39 + 111 544.24 + 6 716.1 + 1.77 + 0 + 6 917.6 + 118 875.17 + 137 680.28 271 847.90 299 032.69 739 004.00 812 904.40 32 807.13 36 087.84 131 228.52 144 351.37 69 175.94 76 093.54 188 051.11 206 856.22 6 enam Skenario pengembangan ketersediaan bahan baku: 1 Skenario Lb : mengupayakan pengembangan luas lahan dari kondisi luas lahan terpakai real, mencapai luas lahan ideal yaitu luas lahan yang tersedia. 2 Skenario Pb : mengupayakan peningkatan produktifitas dari kondisi real kearah produktifitas optimum yang dapat dicapai ideal . 3 Skenario LaPa : mempertahankan kondisi yang ada, tanpa upaya pengembangan 4 Skenario LbPa: upaya pengembangan untuk mencapai kondisi ideal hanya dipusatkan pada luas lahan. 5 Skenario LaPb: upaya pengembangan untuk mencapai kondisi ideal hanya dipusatkan pada produktifitas. 6 Skenario LbPb: mengupayakan pengembangan secara simultan baik luas lahan maupun produktifitas untuk mencapai kondisi yang ideal. Skenario 5 dan 6 pada tingkat provinsi memungkinkan produksi kelapa Sulawesi Utara mencapai 739004.00 ton dan 812904.40 ton, melebihi kebutuhan industri saat ini dengan kapasitas terpasang sebesar 450 000.00 ton bahan baku.

IV.6.3. Aspek pengembangan proses