Identifikasi agroindustri berdasarkan penyerapan tenaga kerja

Tabel 17 Kapasitas potensial dan penyerapan tenaga kerja setiap jenis komoditi agroindustri di Sulawesi No Jenis komoditi Jumlah unit Kapasitas potensial Jumlah T.kerja 1 Ikan Kaleng 4 27 000 ton 3 123 2 Tepung Kelapa 6 24 483 ton 1 754 3 Minyak Kelapa 4 209 720 ton 1 300 4 Cold Storage 10 12 550 ton 1 121 5 Serat Sabut kelapa 2 47 800 ton 677 6 Minyak Goreng 6 172 570 ton 658 7 Tapioka 2 101 500 ton 551 8 Sigaret tidak aktif 1 50 000 btg 448 9 Sortir Pala 6 5 110 ton 284 10 Arang Tempurung 3 252 008 ton 222 11 Kopi Bubuk 2 595 ton 170 12 Karbon Aktf 1 7 200 ton 150 13 Biskuit 1 2 250 ton 136 14 Mebel Batang Kelapa 2 6 892 unit 128 15 Ikan Kayu 3 1 400 ton 96 16 Minyak Atsiri 2 97 ton 49 17 Minyak Pala 1 36 ton 32 18 Kayu Kelapa Olahan 1 800 m 3 25 19 Tepung Batok Kelapa 1 360 ton 16 20 Penyamakan Kulit 1 750 ton 10 Diolah dari data Dis Perindag Sulut, 2003. Pada Tabel 17 terlihat bahwa komoditas industri berbasis bahan baku kelapa menyerap total tenaga kerja terbanyak yaitu sekitar 45 .

IV.3. Penetapan agroindustri unggulan dan produk unggulan

Pada penelitian ini identifikasi agroindustri didasarkan pada jenis bahan baku komoditas perkebunan. Jenis agroindustri yang terdata adalah agroindustri berbahan baku kelapa, cengkih, pala, kopi, kakao, panili, jambu mete, cassiavera dan lada. Analisis dilakukan dengan metode Indeks Agroindustri I A .

IV.3.1. Analisis peubah input metode I

A Peubah yang digunakan adalah: 1 peubah Luas Lahan dan 2 peubah Produksi, analisis berdasarkan informasi statistik Dinas Perkebunan daerah Sulawesi Utara 3 peubah Investasi dan 4 peubah Tenaga Kerja, analisis berdasarkan informasi statistik Disperindag Sulawesi Utara yang dijadikan acuan nilai investasi per bahan baku Pada keseluruahn peubah yang memiliki nilai nominal dengan sebaran yang luas dilakukan transformasi menjadi nilai logaritma. Rangking unggulan keseluruhan agroindustri untuk setiap peubah didasarkan pada Indeks peubah I VA yang merupakan nilai pemetaan potensial rating pada nilai logaritma dari peubah. Pada penulisan selanjutnya potensial rating dilambangkan dengan Pr sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 18, demikian juga pada tabel-tabel peubah lainnya. Nilai potensial rating Pr yang digunakan adalah: yang terendah nilai 1 satu, dan yang tertinggi niali 9 sembilan. Peubah luas lahan Analisis peubah luas lahan ditunjukkan pada Tabel 18. Indeks peubah Luas Lahan I LL berdasarkan pemetaan nilai Pr pada logaritma kisaran nilai luas lahan. Rangking unggulan berdasarkan Indeks Luas Lahan. Tabel 18 Indeks luas lahan bahan baku agroindustri No Bahan baku Luas Ha log I LL Pr Luas lahan Rangking 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelapa Cengkih Pala Kopi Kakao Panili Jambu Mete Cassiavera Lada 263930.00 40610.00 16910.00 7508.00 7310.00 5724.00 574.00 495.00 240.35 5.42 4.61 4.23 3.88 3.86 3.76 2.76 2.69 2.38 9 7 7 7 7 7 5 5 4 1 2 2 2 2 2 3 3 4 Pada Tabel 18, terlihat bahwa I LL , tertinggi adalah pada agroindustri berbasis bahan baku kelapa, diikuti beberapa jenis agroindustri yang memiliki rangking yang sama walaupun memiliki nilai riil yang berbeda. Peubah produksi. Analisis peubah produksi ditunjukkan pada Tabel 19. Indeks produksi bahan baku I PR , berdasarkan pemetaan nilai Pr pada logaritma kisaran nilai produksi. Rangking unggulan berdasarkan Indeks Produksi. Pada Tabel 19, terlihat bahwa I PR tertinggi adalah pada agroindustri berbasis bahan baku kelapa.