7. Pembobotan alternatif – dengan CDP Alternatif teknologi pengembangan agroindustri
Alternatif: A = Teknologi tradisional, B = Teknologi standar, C = Teknologi transisi, D = Teknologi mutakhir
Gambar 36 CDP – Analisis prioritas teknologi pengembangan agroindustri Dengan kriteria Potensi pasar, Dukungan kebijakan, Ketersediaan sumber
daya, dan Pemodalan dan sumbernya, analisis menunjukkan prioritas teknologi dalam pengembangan agroindustri unggulan wilayah dengan urutan: Teknologi
transisi 0,37, Teknologi standar 0,27, Teknologi mutakhir 0,25 dan Teknologi tradisional 0,11.
Rumusan alternatif prioritas strategi pengembangan Berdasarkan alternatif terpilih pada analisis prioritas dari keseluruhan
alternatif sasaran strategi pengembangan yang merupakan elemen-elemen kunci pada restrukturisasi sistem pengembangan, diperoleh rumusan strategi
pengembangan agroindustri unggulan sebagaimana terlihat pada Tabel 37. Strategi pengembangan agroindustri selanjutnya akan mengacu pada
alternatif yang menjadi prioritas. Selanjutnya semua alternatif terpilih ditetapkan sebagai fokus pengembangan Keterbatasan pendekatan ini terletak pada
kemampuan mengidentifikasi semua alternatif pada sasaran pengembangan, tersedianya data empiris dan jangkauan pemahaman responden pakar terhadap
keseluruhan alternati sasaran pengembangan yang teridentifikasi.
TRANSISI STANDAR
MUTAKHIR TRADISIONAL
Tabel 37 Strategi prioritas pada sasaran pengembangan agroindustri unggulan Sasaran Pengembangan
Strategi Prioritas 1. Basis Pengemabngan
2. Skala Usaha 3. Kelembagaan
4. Target Pasar 5. Pemodalan
6. Teknologi Basis pengembangan kawasan agroindustri terpadu,
Skala usaha kecil mikro, Pola kemitraan aliansi
Pasar tujuan ekspor, Investasi PMA PMDN,
Teknologi transisi Hasil analisis dari keseluruhan penerapan model menghasilkan rumusan
strategi pengembangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Agroindustri unggulan
Agroindustri dengan prioritas unggulan tertinggi adalah agroindustri berbasis bahan baku kelapa, dan produk unggulan tertinggi adalah minyak kelapa.
Saat ini dikenal dua jenis produk yaitu minyak goreng dan virgin coconut oil VCO. Minyak goreng masih dikuasai perusahan besar seperti BIMOLI,
sedanagkan VCO sejak awal 2005 mulai marak diusahakan oleh masyarakat petani kelapa dterutama di Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa Selatan yang
menguasai hampir 70 produksi kelapa Sulawesi Utara.
Kriteria pengembangan
Kriteria yang menjadi prioritas utama pengembangan agroindustri berbahan baku kelapa sebagai unggulan adalah Ketersediaan Sumber daya. Dewasa ini
sumber daya sering dikelompokkan atas: 1 sumber daya alam, 2 sumber daya manusia, 3 sumber daya pembangunan, dan 4 sumber daya sosial. Sulawesi
Utara memiliki keunggulan dan kelemahan terhadap keempat sumber daya tersebut yang tergambar pada analisis SWOT sebelumnya. Hal penting yang harus
dilakukan adalah menganalisis ketersediaan sumber daya pada suatu wilayah lokasi pengembangan untuk mendapatkan gambaran sejauhmana dukungan setiap
sumber daya terhadap fokus pengembangan sebagai hasil pilihan strategi.
Pengembangan berbasis kawasan agroindustri terpadu