II.5.3. Analytical Hierarchy Process AHP
Analitical Hierarchy Process AHP- Saaty 1982, adalah alat analisis untuk
mengorganisir informasi dan keputusan dalam memilih alternatif yang paling disukai dengan berbagai kriteria yang ditetapkan. Penyelesaian AHP dilakukan
secara manual atau secara komputerisasi misalnya dengan perangkat lunak Criterium Decision Plus
. Ide dasar prinsip kerja AHP menurut Saaty 1982 adalah prinsip menyusun
hirarki, prinsip menetapkan prioritas, dan prinsip konsistensi logis. Salah satu sifat dari kriteria yang disusun dengan baik adalah relevansinya dengan masalah-
masalah kunci yang ada. Keputusan akhir mengharuskan pengambil keputusan untuk memperkirakan
bagaimana perbandingan suatu alternatif dengan alternatif lainnya dalam kondisi- kondisi yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menggunakan metode AHP adalah:
• Penyusunan struktur hirarki
• Pembobotan elemen-elemen kriteria maupun alternatif, yang diawali
dengan pendataan pendapat responden, kemudian pengolahan data untuk menentukan nilai eigen eigenvektor
• Pengurutan tingkat kepentingan.
Prinsip kerja AHP yang digunakan adalah perbandingan berpasangan pairwise comparisons sehingga tingkat kepentingan suatu kriteria relatif
terhadap kriteria lain maupun antara suatu alternatif dengan alternatif lainnya dapat dinyatakan dengan jelas dengan bantuan penggunaan skala pendapat. Saaty
1982 memberikan pedoman penggunaan skala 1 sampai 9 sebagai skala terbaik dalam mengkualifikasi pendapat untuk berbagai permasalahan.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan AHP dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan menurut Marimin 1999 adalah:
• Kesatuan: AHP memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti,
luwes untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur. •
Kompleksitas: AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.
• Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan
elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
• Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran
untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
• Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan
terwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. •
Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan- pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas.
• Sintesis: AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan
suatu alternatif. •
Tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif
terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka. •
Penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang
berbeda. •
Pengulangan proses: AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan
pengertian mereka melalui pengulangan Pada beberapa penelitian, AHP digunakan untuk pemilihan strategi
pengembangan misalnya penelitian pengembangan agroindustri minyak pala dari Irawadi et al. 2002 yang menggunakan teknik pendekatan sistem dan teknik
AHP. Teknik pendekatan sistem untuk memudahkan identifikasi faktor-faktor yang penting dalam perencanaan pengembangan, dan teknik AHP untuk
memudahkan permodelan prioritas permasalahan dan memilih alternatif strategi pengembangan. Menurut Dedi Mulyadi 2001 yang menggunakan AHP pada
rancang bangun strategi terpadu agroindustri rotan, kekuatan AHP terletak pada rancangannya yang bersifat holistik yang menggunakan pertimbangan
berdasarkan intuisi, data kuantitatif dan preferensi kualitatif.