Sektor 3: Strong driver-strongly dependent variables Linkage. Hubungan
antar peubah pada sektor ini tidak stabil. Setiap tindakan pada peubah tersebut akan berdampak pada peubah lainnya.
Sektor 4: Strong driver-weak dependent variables Independent. Peubah
pada sektor ini disebut peubah bebas. Hubungan kontekstual antar sub-elemen teknik ISM dapat dikelompokkan
dalam beberapa jenis dan interpretasinya seperti terlihat pada Tabel 1 Eriyatno 2003.
Tabel 1 Jenis dan interpretasi hubungan kontekstual antar sub-elemen ISM
Jenis Interpretasi
1 Perbandingan
comparative - A lebih penting besar indah daripada B
2 Pernyataan
Definitive - A adalah atribut B
- A mengartikan B - A termasuk dalam B
3 Pengaruh
Influence - A menyebabkan B
- A sebagian penyebab B - A mengembangkan B
- A menggerakkan B - A meningkatkan B
4 Keruangan
Spatial - A diselatanutara B
- A diatas B - A sebelah kiri B
5 Kewaktuan
Temporal Time Scale - A mendahului B
- A mengikuti B - A mempunyai prioritas lebih dari B
II.5.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah framework dari keempat faktor yaitu Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities peluang dan Threats
ancaman yang sangat erat kaitannya dengan konsep strategi Manktelow 2004 Rangkuti 2001 menyebut analisis SWOT sebagai identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Hansen dan Hansen 2005 menyebut analisis SWOT sebagai alat analisis kunci dalam perencanaan strategis.
Perencanaan untuk menyusun formulasi strategis dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu: 1 tahap pengumpulan data dengan melakukan evaluasi faktor
eksternal dan internal, 2 tahap analisis dengan membuat beberapa matriks spesifik, dan 3 tahap pengambilan keputusan dengan matriks perencanaan
strategis kualitatif. Akuisisi pendapat pakar digunakan untuk memberi nilai sebagai preferensi pelaku terhadap elemen-elemen SWOT, yang selanjutnya dapat
dianalisis dengan bantuan berbagai teknik iterpretatif menghasilkan prioritas- prioritas spesifik.
Menurut Irawadi el al. 2002 Strategi yang dijalankan suatu perusahaan merupakan reaksi atas perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi, dan hasil
analisis kualitatif SWOT merupakan dasar penentuan posisi perusahaan untuk dapat memperkuat strategi operasionalnya. Kemampuan perusahaan organisasi
memetakan kekuatan dan kelemahannya dalam persaingan agar mampu memanfaatkan peluang yang ada, dan dapat meminimalkan resiko dari ancaman
persaingan, adalah strategi yang harus dibuat. Terdapat empat kombinasi rumusan strategi yang diperoleh dari analisis
SWOT yang merupakan interaksi antar faktor internal dan eksternal SWOT yaitu strategi SO interaksi kekuatan dan peluang, strategi WO interaksi kelemahan
dan peluang, strategi ST interaksi kekuatan dan ancaman dan strategi WT interaksi kelemahan dan ancaman Irawadi et al. 2002.
Walaupun belum ada acuan yang baku mengenai analisis SWOT, tetapi aplikasinya dapat diperkaya dengan berbagai teknik pembobotan atau dapat juga
di gabungkan dengan berbagai teknik analisis lainnya misalnya A’WOT Kajanus et.al
2001 yang menganalisis elemen-elemen SWOT dengan metode pairwise comparisons
menggunakan teknik AHP. Sangat disayangkan karena tidak diberi alasan penghilangan unsur S strength pada nama metodenya karena dalam
analisisnya ternyata unsur strength cukup dominan.
II.5.6. Analisis ketersediaan sumber daya