potensial dari segi ketersediaan lahan, produksi, investasi, penyerapan tenaga kerja dan sektor basis ekonomi.
IV.4.1. Evaluasi lingkungan strategis – analisis SWOT
Evaluasi lingkungan strategis terhadap agroindustri kajian menghasilkan identifikasi berbagai sub-elemen pada elemen SWOT kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara mendalam dengan pelaku industri. Akuisisi pendapat pakar dilakukan
melalui teknik pembobotan untuk memilih sejumlah sub-elemen yang dianggap paling berpengaruh terhadap sistem pengembangan Lampiran 5. Dari hasil
evaluasi ditetapkan 6 sub-elemen dengan nilai bobot teratas untuk setiap elemen SWOT dan 10 sub-elemen yang ditetapkan sebagai elemen strategi sebagai hasil
interaksi antara elemen faktor internal dan faktor eksternal Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO, Strategi WT.
EVALUASI LINGKUNGAN STRATEGIS
Analisis SWOT
- Survey pakar - Nalar pustaka
IDENTIFIKASI KARAKTER
WILAYAH KAJIAN
AGROINDUSTRI UNGGULAN
-
Penetapan sasaran
-
Perumusan penetapan Kriteria dan Alternatif
-
Strukturisasi sistem Penetapan elemen kunci
dengan I’SWOT
-
Penetapan alternatif strategi dengan AI’SWOT
Fokus Pengembangan
Interaksi strategi menyeluruh
FORMULASI STRATEGI
Gambar 18 Diagram alir tahap formulasi strategi pengembangan agroindustri
Identifikasi elemen sub-elemen SWOT dari agroindustri unggulan wilayah secara keseluruhan ditampilkan pada Tabel 29 sebagai berikut:
Tabel 29 Evaluasi faktor-faktor SWOT.
Evaluasi Faktor Internal
Evaluasi Faktor Eksternal
S Kekuatan
1. Kesesuaian lahan 2. Posisi geografis
3. Sifat kepemilikan lahan pertanian sebagai petani
pemilik 4. Keterampilan dari pengalam-
an budaya tani yang memadai 5. Tingkat pendidikan masyara-
kat yang memadai untuk menerima inovasi baru
6. Kemampuan produksi untuk keanekaragaman produk
W Kelemahan
1. Konsep strategi belm memadai
2. Kurangnya tenaga ahli manajerial
3. Karakteristik bahan baku 4. Keterbatasan akses
informasi khusus akses pasar
5. Keterbatasan sumber daya pembangunan teknologi
6. Keterbatasan modal finansial
O Peluang
1. Kebijakan program unggulan Pemprov. Sulut
2. Potensi pasar 3. Peningkatan permintaan
produk agroindustri 4. Kebijakan Otonomi
daerah 5. Kebijakan nasional sektor
pertanian 6. Program peningkatan
fungsi Pelabuhan laut udara
Strategi S-O
•
Pengembangan agroindustri berbasis
potensi wilayah S1,S2,S3,S4,O1,O4,O6
• Pengembangan produk
seirama permintaan pasar S5,S6,O2,O3,
•
Menjadikan Sulut sebagai gerbang eksport
produk agroindustri S2,S6,O1,O2,O4,O6
Strategi W-O
•
Pemilihan skala usaha agroindustri
W3,W5,W6,O2,O3 •
Pembinaan kelembagaan termasuk koperasi, mitra,
dan perbankan W1,W2,W6,O4,O5
•
Pengadaan Pusat Data dan Informasi
Agroindustri global trading
W2,W4,O2,O3,O5,O6 T Ancaman
1. Belum ada jaminan harga yang stabil
2. Kekuatan pesaing internasional yang lebih
dahulu maju 3. Hambatan perdagangan
internasional 4. Kekuatan pesaing
nasional pada basis bahan baku yang sama dampak
Otda 5. Penurunan kualitas
sumber daya alam 6. Sistem birokrasi terhadap
kegairahan investasi
Strategi S-T
•
Peningkatan keterampilan sdm
terutama bidang prosesing dan pemasaran
S4,S5,S6,T1,T2,T4
•
Penetapan aturan-aturan terutama soal investasi
dan perdagangan yang menjamin pertumbuhan
agroindustri S2,S3,T3,T6
Strategi W-T
• Kerja sama dengan
pihak lain dalam dan luar negeri terutama
dalam hal pemodalan, pemasaran dan
teknologi W2,W4,W6,T2,T4
•
Melakukan pemilihan teknologi yang sesuai
dengan kondisi dan kemampuan sumber
daya W3,W5,T5
Evaluasi faktor internal Faktor Kekuatan Strength dengan 6 elemen:
1. Ketersediaan lahan yang sesuai komoditas unggulan 2. Posisi geografis yang strategis untuk pasar luar negeri dan Indonesia
Timur. 3. Sifat kepemilikan lahan pertanian sebagai petani pemilik.
4. Keterampilan dari pengalaman budaya tani yang memadai 5. Tingkat pendidikan masyarakat yang memadai untuk menerima inovasi
baru 6. Besaran produksi komoditas unggulan yang mampu memenuhi
keanekaragaman produk agroindustri
Faktor Kelemahan Weaknesses dengan 6 elemen:
1. Dukungan konsep strategi pengembangan yang belum memadai 2. Kurangnya tenaga ahli khusus pengolahan dan pengendalian mutu
3. Karakteristik bahan baku agroindustri 4. Keterbatasan akses informasi khusus akses pasar
5. Keterbatasan sumber daya pembangunan teknologi terutama infrastruktur yang menjangkau sampai ke pedesaan
6. Keterbatasan finansial untuk pengembangan usaha
Evaluasi faktor eksternal Faktor Peluang Opportunity dengan 6 elemen
1. Adanya penetapan kebijakan program unggulan Prov. Sulut 2. Potensi pasar lokal, regional dan terutama pasar global
3. Perkembangan variasi produk yang menyebabkan peningkatan permintaan baik jumlah maupun variasi produk agroindustri
4. Kebijakan nasional mengenai Otonomi daerah 5. Ditetapkannya agroindustri sebagai sasaran pengembangan nasional sektor
pertanian 6. Adanya program peningkatan sarana transportasi dan program peningkatan
fungsi Pelabuhan laut udara
Faktor Ancaman Threats dengan 6 elemen:
1. Belum ada jaminan harga yang stabil 2. Kekuatan pesaing internasional yang lebih dahulu maju pada beberapa
produk 3. Hambatan perdagangan internasional tariff barriers non tariff
barriers 4. Kekuatan pesaing nasional pada basis bahan baku yang sama dampak
kebijakan otonomi daerah 5. Kualitas sumber daya alam yang terus menurun
6. Sistem birokrasi yang belum menjamin kegairahan investasi
Faktor Strategi dengan 10 elemen:
1. Pengembangan agroindustri berbasis unggulan wilayah S1,S3,S4,O1,O4,O6
2. Pengembangan agroindustri berbasis produk permintaan pasar S2,S6,O2,O3,
3. Menjadikan Sulut sebagai gerbang eksport produk agroindustri S2,S6,O1,O2,O4,O6
4. Pemilihan skala usaha agroindustri W1,W3,W5,O2,O3 5. Pembinaan kelembagaan termasuk koperasi, mitra, dan perbankan
W1,W2,W6,O4,O5 6. Pengadaan Pusat Data dan Informasi Agroindustri global trading
W2,W4,O2,O3,O5,O6 7. Peningkatan keterampilan SDM terutama bidang prosesing dan pemasaran
S4,S5,S6,T1,T2,T4 8. Penetapan aturan-aturan terutama mengenai investasi dan perdagangan
yang menjamin pertumbuhan agroindustri S2,S3,T3,T6 9. Kerja sama dengan pihak lain dalam dan luar negeri terutama dalam hal
pemodalan, pemasaran dan teknologi W2,W4,W6,T2,T4 10. Melakukan pemilihan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan sumber daya W3,W5, T5
IV.4.2. Strukturisasi sistem pengembangan - dengan I’SWOT