Skor atribut dan indeks keberlanjutan dimensi ekologi

127 Rakata sehingga pariwisata bahari di Kabupaten Serang ini mulai ditinggalkan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pariwisata bahari ini boleh dikatakan mengalami kemunduran yang juga berdampak kepada pendapatan nelayan Kabupaten Serang. Penurunan pendapatan nelayan dari sektor ini diakibatkan turunnya jumlah pesanan ikan-ikan segar yang akan dikonsumsi oleh para wisatawan dan berdampak turunnya harga jual ikan segar dari nelayan. Selain itu turunnya pendapatan dari alternatif pekerjaan dari sektor ini yaitu penyewaan perahukapal nelayan ke daerah sekitar Gunung Rakata pada musim paceklik ikan Lampiran 3e. Sebenarnya para penduduk lokal termasuk nelayan sudah memanfaatkan pariwisata bahari secara optimal. Selain itu Pemerintah Kabupaten Serang ini juga meningkatkan pariwisata bahari ini dengan berbagai promosi, namun karena kegiatan pariwisata baru-baru ini terpukul oleh keadaan tersebut sehingga menurun maka dapat dikatakan pemanfaatan pariwisata bahari Kabupaten Serang dalam tingkat sedang 2. Hal ini sangat berbeda dengan pemanfaatan pariwisata bahari di Kabupaten Tegal. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal 2003 sampai saat ini dapat dikatakan pemanfaatan pariwisata bahari hampir tidak ada 0.

5.3.3 Skor atribut dan indeks keberlanjutan dimensi ekologi

Tabel 5.20 menunjukkan realitas data berupa skor-skor berdasarkan kondisi lapangan masing-masing atribut pada dimensi ekologi. Jumlah atribut pada dimensi ekologi dianalisis pada 6 atribut. Untuk data discard and by catch, tekanan pemanfaatan perairan, perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir, dan pemanfaatan pariwisata bahari diperoleh melalui data primer sedangkan tingkat eksploitasi perikanan diperoleh dari data sekunder melalui perhitungan pengkajian stok. Skor pada tingkat eksploitasi perikanan, tekanan pemanfaatan perairan, dan pemanfaatan pariwisata bahari dilakukan secara agregat untuk wilayah dari kegiatan perikanan tangkap, sedangkan discard and by catch, perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir, dan perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir dilakukan pada kegiatan perikanan dengan masing-masing alat tangkap. 128 Tabel 5.20 Realitas data di lapangan dan nilai skor setiap atribut pada dimensi ekologi No Atribut Baik Buruk Payang bugis Jaring Udang Jaring Rampus Bundes Payang Gemplo 1. Tingkat eksploitasi perikanan 0 4 2 2 3 3 3 2. Discard and by catch Persentasi ikan yang dibuang 0 2 0 3. Tekanan pemanfaatan perairan 0 2 0 2 2 2 4. Perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir 0 2 1 1 2 2 2 5. Perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir 0 3 1 2 2 2 6. Pemanfaatan pariwisata bahari 3 0 2 2 Nilai skor pada dimensi ekologi seperti yang tercantum pada Tabel 5.20 kemudian dianalisis menggunakan metode Rapfish. Hasil yang diperoleh dengan metode Rapfish pada dimensi ekologi menunjukkan nilai indeks keberlanjutan perikanan tangkap secara ekologi. Hasil analisis pada Tabel 5.21 dapat lebih dijelaskan pada Gambar 5.23 yang sekaligus menggambarkan ordinasi seluruh alat tangkap pada dimensi ekologi. Ordinasi Rapfish ini menggambarkan posisi keberlanjutan setiap alat tangkap berdasarkan indeks keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan Pantai Pasauran Kabupaten Serang dan perairan Pantai Kabupaten Tegal. Tabel 5.21 Indeks keberlanjutan perikanan IKP setiap alat tangkap pada dimensi ekologi di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang dan perairan Kabupaten Tegal No. Kegiatan Perikanan Tangkap IKP pada Atribut Ekologi Status Keberlanjutan Serang 1. Payang bugis 63,16 Cukup 2. Jaring Udang 70,63 Cukup Rata-rata indeks Kab. Serang 66,90 Cukup Berkelanjutan Tegal 1. Jaring Rampus 28,53 Kurang 2. Bundes 28,53 Kurang 3. Payang Gemplo 28,53 Kurang Rata-rata indeks Kab. Tegal 28,53 Kurang Berkelanjutan 129 Gambar 5.23 Posisi status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Serang dan Tegal pada dimensi ekologi Nilai stress yang diperoleh untuk dimensi ekologi ini adalah 15,63 . Hal ini menurut prosedur multidimensional scaling MDS diacu dalam Fauzi dan Anna 2004 adalah jika nilai stress atau yang dilambangkan dengan S semakin rendah menunjukkan good fit, sementara nilai S yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Nilai stress S sudah memenuhi kondisi fit goodness of fit karena S 25 Fauzi dan Anna, 2004. Beberapa nilai statistik yang diperoleh dari MDS dalam Rapfish pada dimensi ekologi dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22 Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis Rapfish pada dimensi ekologi No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1563 15,63 2 R 2 0,9347 93,47 3 Jumlah Iterasi 3 Tabel 5.22 menunjukkan nilai koefisien determinasi selang kepercayaan atau R 2 sebesar 93,47 . Hasil simulasi Monte Carlo untuk dimensi ekologi 48 51 63,16 70,63 28,53 28,53 28,53 100 -60 -40 -20 20 40 60 25 50 75 100 Serang Payang bugis Serang Jaring udang Tegal Rampus Tegal Bundes Tegal Gemplo Anchor Reference Su mbu Y Setelah Ro tasi Sumbu X Setelah Rotasi : Skala sustainabilitas 130 dapat dilihat pada Gambar 5.24. Hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan perikanan tangkap skala kecil di kedua Kabupaten pada setiap jenis alat telah banyak mengalami gangguan perturbation yang ditunjukkan oleh plot yang menyebar. Gambar 5.24 Kestabilan nilai ordinasi hasil Rapfish dengan Monte Carlo pada dimensi ekologi Analisis sensitivitas pada dimensi ekologi dengan metode analisis leverage pada Rapfish memperlihatkan bahwa atribut discard and by cacth proporsi ikan yang dibuang dan perubahan ukuran ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir merupakan atribut yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan perikanan skala kecil. Perubahan sedikit saja pada atribut ini akan berdampak besar terhadap status keberlanjutan pada dimensi ekologi. Hal ini dapat dilihat dari nilai root mean square change Gambar 5.25 kedua atribut tersebut dua bahkan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan atribut-atribut lainnya. -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 Sum b u Y set el ah rot asi Sumbu X setelah rotasi : scatter plot skala sustainabilitas 131 Leverage of Attributes Ecology 3,98 9,23 6,28 7,86 3,34 4,18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tingkat eksploitasi perikanan Discard dan by catch Persentasi ikan yang dibuang Tekanan pemanfaatan perairan Perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir Perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir Pemanfaatan pariwisata bahari Attr ib u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 5.25 Analisis distribusi sensitivitas atribut pada dimensi ekologi

5.4 Pembahasan