78
meningkat sejak tahun 1994 hingga 2002 dan mulai menurun dari tahun 2003 dan
2004.
Armada penangkap ikan Kabupaten Serang masih didominasi oleh perahu motor tempel dan perahu tanpa motor. Jumlah armada kapal ikan yang
mengoperasikan alat tangkap tersebut secara umum tidak mengalami lonjakan jumlah dan relatif stagnan.
4.2 Kabupaten Tegal
4.2.1 Letak geografis dan kondisi perairan pesisir Tegal
Secara geografis Kabupaten Tegal terletak di pantai Utara Jawa, berada pada posisi 108
° 21` - 109° 21’ BT dan 6° 50’ – 7° 15’ LS Gambar 4.2 dan Lampiran 2, memiliki luas wilayah 879 km
2
dengan jumlah kecamatan 18 buah dan 287 desa diantaranya 3 kecamatan pesisir dan 12 desa pantai. Dengan
panjang garis pantai 30 km, Kabupaten Tegal memiliki luas wilayah laut 216 ha. Batas wilayah Kabupaten Tegal adalah sebelah utara berbatasan dengan Kota
Tegal dan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pemalang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas,
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kota Tegal. Secara topografis Kabupaten Tegal terdiri dari 3 tiga kategori daerah,
yaitu daerah pantai, meliputi sebagian Kecamatan Suradadi, Kramat dan Warureja; daerah dataran rendah, meliputi Kecamatan Slawi, Adiwerna, Talang,
Lebaksiu, Kramat, Pagerbarang, sebagian Suradadi dan Warureja, Pangkah, Kedungbanteng, Dukuhwaru, Tarub dan Dukuhturi. Selebihnya merupakan daerah
dataran tinggi, meliputi Kecamatan Jatinegara, Bumijawa, Balapulang, Margasari, sebagian Pangkah dan Kedungbanten serta Bojong.
79
Gambar 4.2 Lokasi penelitian pengambilan sample responden di Desa Surodadi dan Desa Mujung Agung, Kabupaten Tegal Sumber : Google-earth
tanggal akses 20 Februari 2006
Kabupaten Tegal mempunyai 12 desa pantai yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kramat terdapat 5 desa pantai yaitu Desa Dampyak,
Padaharja, Munjung Agung, Bongkok dan Keramat. Di Kecamatan Suradadi terdapat 5 desa pantai yaitu Desa Maribaya, Sidoharjo, Purwahamba, Suradadi
dan Bojongsana. Sedangkan di Kecamatan Warurejo terdapat 2 desa pantai yaitu Desa Demangharjo dan Kedungkelor. Dari ke-duabelas desa pantai tersebut yang
menjadi sentra kegiatan nelayan dengan indikator tersedianya fasilitas TPI adalah Desa Suradadi di mana terdapat 2 TPI dan Desa Munjungagung di mana terdapat
1 TPI yang terletak di Kampung Larangan dan terkenal dengan TPI Larangan Lampiran 2.
Ditinjau dari klimatologi, Kabupaten Tegal beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Selama beberapa tahun belakangan
ini menunjukkan bahwa curah hujan tertinggi pada bulan Januari sebesar 531,30 mm dan terendah sebesar 0,0 mm pada bulan Agustus dan September.
Kelembaban udara berkisar 90, tertinggi terjadi pada bulan Januari sampai Maret dan yang terendah pada bulan September sebesar 68. Suhu udara rata-rata
80
27,3 °C. Suhu udara minimum terjadi pada bulan Februari sebesar 26,2 °C dan
maksimum 28,5 °C terjadi pada bulan Nopember.
Kegiatan operasi penangkapan ikan di pantai Utara Jawa termasuk di perairan pantai Tegal dipengaruhi oleh cuaca musim dan ketersediaan ikan.
Nelayan di perairan pantai Tegal mengenal tiga musim penangkapan ikan berkaitan dengan periode moonson, yaitu musim angin barat, musim angin timur
dan musim peralihan. Musim angin barat berlangsung pada sekitar bulan Desember – Maret, musim timur berlangsung antara bulan Agustus – Oktober,
dan musim peralihan di antara kedua periode musim barat dan timur. Dalam bulan Agustus hingga Oktober, nelayan umumnya banyak memperoleh ikan sehingga
periode tersebut dapat disebut sebagai musim puncak kegiatan penangkapan ikan. Dalam periode lain, yaitu mulai Januari hingga Maret, hasil tangkapan biasanya
sedikit sehingga periode teresbut sebagai musim paceklik, namun secara umum, kegiatan penangkapan ikan di perairan pantai Tegal berlangsung hampir
sepanjang tahun. Hal ini disebabkan nelayan setempat dapat menggunakan berbagai jenis alat tangkap untuk menangkap ikan sesuai dengan musimnya.
Kondisi seperti ini berlaku hampir di seluruh perairan di Indonesia sehingga kepemilikan alat tangkap menjadi sangat beragam dengan penggunaan yang
dinamis sepanjang tahunnya.
4.2.2 Produksi perikanan