Kegiatan perikanan tangkap .1 Kabupaten Serang

146 penambahan atribut rata-rata penghasilan relatif anak buah perahu ABK terhadap upah minimum regional UMR. Disamping itu penulis juga menambahkan atribut penerimaan relatif setiap alat tangkap terhadap waktu bekerja dibandingkan dengan standar upah minimum provinsi UMP, mengingat kedua hal tersebut menjadi patokan pendapatan masyarakat di Indonesia namun tidak terakomodir dalam pendekatan Rafish.

6.3 Hasil Penelitian

6.3.1 Kegiatan perikanan tangkap 6.3.1.1 Kabupaten Serang 1 Alat tangkap payang bugis Investasi awal usaha penangkapan dengan alat tangkap payang bugis ini membutuhkan biaya sebesar Rp.30.600.000,00 yang terdiri dari pembelian perahu sebesar Rp.10.000.000,00, mesin sebesar Rp.15.000.000,00, payang bugis sebesar Rp.5.000.000,00 dan rumpon sebesar Rp. 600.000,00. Umur teknis perahu dan mesin masing-masing 8 tahun, sedangkan umur teknis payang bugis adalah 3 tahun. Jenis dan nilai investasi serta umur teknis sarana perikanan tangkap dengan alat tangkap payang bugis dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Lampiran 9. Tabel 6.1 Jenis investasi dan nilai investasi, serta umur teknis investasi pada usaha perikanan payang bugis di perairan Pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Investasi Nilai Investasi Rp. Umur Teknis Tahun 1 Perahu 10.000.000,00 8 2 Mesin 15.000.000,00 8 3 Payang bugis 5.000.000,00 3 4 Rumpon 600.000,00 1 Jumlah 30.600.000,00 Keterangan : 1 Nilai investasi adalah nilai rata-rata, 2 Investasi perahu, mesin dan alat tangkap adalah investasi awal dengan harga baru. Biaya tetap terdiri dari perbaikan perahu, perbaikan mesin, perbaikan payang bugis, rumpon dan pelumas. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun sebesar Rp. 5.820.000,00 yaitu perbaikan perahu sebesar Rp. 1.500.000,00, perbaikan mesin sebesar Rp.1.000.000,00 dan perbaikan payang bugis sebesar 147 Rp.500.000,00 yang dilakukan setiap tahun sekali. Biaya tetap untuk rumpon dan pelumas dilakukan 12 kali dalam setahun, dimana untuk rumpon sebesar Rp.200.000,00 dan pelumas Rp.35.000,00 setiap bulannya. Rata-rata biaya tetap per tahun usaha perikanan tangkap dengan alat tangkap payang bugis dapat dilihat pada Tabel 6.2 Lampiran 9. Tabel 6.2 Rata-rata biaya tetap per tahun usaha perikanan payang bugis di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Biaya Tetap Biaya Tetap Per Tahun Rp. 1 Perbaikan Perahu 1.500.000,00 2 Perbaikan Mesin 1.000.000,00 3 Perbaikan Payang bugis 500.000,00 4 Rumpon 2.400.000,00 5 Pelumas 420.000,00 Jumlah 5.820.000,00 Keterangan: biaya tetap pertahun adalah biaya rata-rata yang dihitung dalam setahun Sementara itu total biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan setiap tahun dalam 200 trip sebesar Rp. 17.000.000,00. Biaya variabel terdiri dari BBM sebanyak 25 liter setiap trip sehingga dalam setahun biaya untuk BBM sebesar Rp.12.000.000,00 dan perbekalan konsumsi makan, kopi dan rokok sebesar Rp.25.000,00 per trip atau dalam setahun sebesar Rp.5.000.000,00. Rata-rata biaya variabel usaha perikanan dengan alat tangkap payang bugis dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3 Rata-rata biaya variabel usaha perikanan payang bugis setiap tahun di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Perbekalan Rata- ratatrip Harga Rp. Biaya Perbekalan Rp.tahun 1 BBM 25 liter 2.400,00 12.000.000,00 2 Perbekalan Konsumsi 1 paket 25.000,00 5.000.000,00 Jumlah 17.000.000,00 Keterangan : harga BBM dan biaya perbekalan adalah nilai pada saat penelitian. Jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap payang bugis antara lain layang, kembung, selar, tembang, dan tetengkek. Rata-rata hasil tangkapan ikan dan rata-rata harga setiap tahun untuk ikan layang 19.000 kg 148 Rp.1.500,00, kembung 5.900 kg Rp.5.000,00, selar 11.000 kg Rp.1.000,00, tembang 6.000 kg Rp.500,00 dan tetengkek 1.600 kg Rp.5.000,00. Rata-rata total pendapatan setiap tahun untuk armada yang beroperasi dengan alat tangkap payang bugis sebesar Rp.80.000.000,00 Tabel 6.4. Tabel 6.4 Jenis ikan, rata-rata jumlah tangkapan dan harga rata-rata setiap tahun untuk usaha perikanan payang bugis di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Ikan Tertangkap Rata-rata Jumlah Tangkapan Kg Harga Rata- rata Rp. Nilai Rata-rata Rp. 1 Layang 19.000 1.500,00 28.500.000,00 2 Kembung 5.900 5.000,00 29.500.000,00 3 Selar 11.000 1.000,00 11.000.000,00 4 Tembang 6.000 500,00 3.000.000,00 5 Tetengkek 1.600 5.000,00 8.000.000,00 Rata-rata Total Pendapatan Setiap Tahun 80.000.000,00 Sumber : data primerresponden diolah 2005 Sistem bagi hasil yang digunakan untuk payang bugis dalam setiap trip adalah 14 bagian setelah dikurangi biaya variabel yang terdiri dari perahu 2 bagian, payang bugis 2 bagian, mesin 2 bagian, nahkoda 2 bagian dan ABK 614 bagian 42,86 . Dalam 1 perahu armada payang bugis mempunyai 6 orang ABK sehingga setiap ABK memperoleh 114 bagian Tabel 6.5. Tabel 6.5 Sistem bagi hasil pada usaha perikanan payang bugis di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Keterangan Jumlah Bagian JatahBagi Hasil yang Diterima 1 Perahu 1 2 14,29 2 Mesin 1 2 14,29 3 Payang bugis 1 2 14,29 4 Nahkoda 1 2 14,29 5 ABK 6 6 42,86 Jumlah 14 100,00 Pendapatan pemilik armada payang bugis per bulan sebesar Rp. 2.065.694,44 atau dalam setahun memperoleh Rp.24.788.333,33, sedangkan untuk pendapatan rata-rata 1 nelayan ABK payang bugis per bulan sebesar Rp.375.000,00 atau dalam setahun memperoleh Rp.4.500.000,00 Tabel 6.6. 149 Tabel 6.6 Kinerja usaha perikanan payang bugis di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Keterangan Nilai 1 NPV Rp. 132.589.731,95 2 Pendapatan Rata-rata Pemilik Perbulan Rp. 2.115.694,44 3 Pendapatan Rata-rata Pemilik Pertahun Rp. 25.388.333,33 4 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Perbulan Rp. 375.000,00 5 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Pertahun Rp. 4.500.000,00 6 ROI 0,83 7 PP 1,21 Berdasarkan hasil perhitungan dan interest rate sebesar 8 diperoleh hasil NPV dari usaha perikanan payang bugis sebesar Rp.132.589.731,95. Angka ini menunjukkan bahwa hasil bersih yang diperoleh selama kurun waktu 8 tahun ke depan jika dinilai sekarang adalah sebesar Rp.132.589.731,95 Tabel 6.6, Lampiran 10. Tingkat pengembalian investasi return of investment atau ROI untuk perikanan payang bugis sebesar 0,83. Hal ini berarti benefit yang diterima pemilik selama 1 tahun sebesar 83 dari investasi. Payback period PP yang diperoleh sebesar 1,21 yang berarti waktu pengembalian investasi yang telah dilakukan akan kembali dalam waktu 1 tahun 2,5 bulan atau 14,5 bulan. Dengan kata lain, secara financial performance analysis untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap payang bugis memberikan nilai yang positif menguntungkan. 2 Alat tangkap jaring udang Kegiatan perikanan dengan alat tangkap jaring udang ini membutuhkan investasi sebesar Rp.2.100.000,00 yang terdiri dari pembelian perahu sebesar Rp.1.200.000,00 dan jaring udang sebesar Rp.900.000,00. Umur teknis perahu selama 6 tahun dan jaring adalah 1 tahun. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun untuk perbaikan perahu sebesar Rp.170.000,00. Jenis dan nilai investasi serta umur teknis sarana kegiatan perikanan yang beroperasi dengan alat tangkap jaring udang dapat dilihat pada Tabel 6.7 dan Lampiran 11. 150 Tabel 6.7 Jenis dan nilai investasi serta umur teknis usaha perikanan jaring udang di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Investasi Nilai Investasi Rp. Umur Teknis Tahun 1 Perahu 1.200.000,00 6 2 Jaring Udang 900.000,00 1 Jumlah 2.100.000,00 Jumlah trip penangkapan dengan jaring udang di Kabupaten Serang ini dalam satu tahun sebanyak 300 kali. Jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap jaring udang ini antara lain udang dan ikan. Rata-rata penerimaan dari udang dalam 1 trip sebanyak 0,6 kg dengan harga rata-rata sebesar Rp.120.000,00 per kg sehingga dalam setahun nilai produksi udang sebesar Rp.21.600.000,00. Rata-rata penerimaan dari ikan dalam 1 trip sebanyak 1,83 kg dengan harga rata-rata sebesar Rp.12.000,00 per kg, sehingga rata-rata pendapatan setiap tahun dari ikan sebesar Rp.6.588.000,00. Tabel 6.8 Jenis ikan, jumlah tangkapan dan harga rata-rata setiap tahun pada usaha perikanan jaring udang di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Jenis Ikan Tertangkap Rata-rata Produksi per Trip Harga Rata- rata Rp. Nilai Produksi Rata- rata per Tahun Rp. 1 Udang 0,6 kg 120.000,00 21.600.000,00 2 Ikan Campur 1,83 kg 12.000,00 6.588.000,00 Total Pendapatan Rata-rata Setiap Tahun 28.188.000,00 Rata-rata total pendapatan setiap tahun dari udang dan ikan untuk alat tangkap jaring udang sebesar Rp.28.188.000,00 Tabel 6.8. Kegiatan perikanan tangkap dengan menggunakan jaring udang ini hanya dibutuhkan waktu 3 jam dalam sekali trip. Nelayan jaring udang ini biasanya berangkat jam 6 pagi dan pulang jam 9 pagi, sehingga waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan yang lain sebenarnya masih cukup banyak. Dalam melakukan kegiatan perikanan jaring udang menggunakan 1-2 orang nelayan yang terdiri dari 1 pemilik dan 1 ABK. Sistem bagi hasil yang 151 digunakan untuk usaha perikanan jaring udang yaitu 80 untuk pemilik dan 20 untuk ABK Tabel 6.9. Tabel 6.9 Sistem bagi hasil pada usaha perikanan jaring udang di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Keterangan Jumlah Bagian Bagi Hasil yang Diterima 1 Pemilik 1 0,8 80,00 2 ABK 1 0,2 20,00 Jumlah 1 100,00 Rata-rata pendapatan pemilik usaha seperti usaha perikanan jaring udang per bulan adalah sebesar Rp. 1.773.366,67 atau dalam setahun memperoleh Rp. 21.280.400,00 Tabel 6.10, sedangkan untuk pendapatan rata-rata nelayan ABK jaring udang ini per bulan sebesar Rp.469.800,00 atau dalam setahun memperoleh Rp.5.637.600,00. Peran ABK pada alat tangkap jaring udang ini memang sangat kecil, karena nelayan pemilik sebenarnya tidak membutuhkan tenaga tambahan. Tenaga tambahan atau nelayan ABK ini terlibat dalam kegiatan pemilik jaring udang karena biasanya mereka minta diikutsertakan pada saat tidak mempunyai pekerjaan atau tidak sedang melaut. Oleh karena itu bagian yang diperoleh oleh ABK jaring udang ini hanya 20 dari keuntungan dan mereka cenderung menerima karena mata pencaharian dengan menggunakan alat tangkap jaring udang ini bukanlah mata pencaharian utama. Tabel 6.10 Kinerja usaha perikanan tangkap jaring udang di perairan Pantai Pasauran Kabupaten Serang No. Keterangan Nilai 1 NPV Rp. 97.201.304,33 2 Pendapatan Rata-rata Pemilik Perbulan Rp. 1.773.366,67 3 Pendapatan Rata-rata Pemilik Pertahun Rp. 21.280.400,00 4 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Perbulan Rp. 469.800,00 5 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Pertahun Rp. 5.637.600,00 6 ROI 10,13 7 PP 0,10 Berdasarkan hasil perhitungan dan interest rate sebesar 8 diperoleh hasil NPV sebesar Rp.97.201.304,33. Angka ini menunjukkan bahwa hasil bersih 152 yang diperoleh selama kurun waktu 8 tahun ke depan jika dinilai sekarang adalah sebesar Rp.97.201.304,33 Tabel 6.10 dan Lampiran 12. Dengan kata lain, secara finansial investasi untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap jaring udang ini memberikan manfaat bersih yang positif menguntungkan. Tingkat pengembalian investasi return of investment atau ROI untuk perikanan jaring udang sebesar 10,13. Hal ini berarti benefit yang diterima pemilik selama 1 tahun sebesar 1013 dari investasi. Tingginya ROI ini dikarenakan usaha perikanan dengan alat tangkap jaring udang ini mempunyai nilai investasi yang sangat kecil namun hasil tangkapan yang diperoleh bernilai ekonomi tinggi. Payback period PP yang diperoleh sebesar 0,10 yang berarti waktu pengembalian investasi yang telah dilakukan kurang dari 1 tahun atau kurang lebih 2 bulan. Dengan kata lain, secara financial performance analysis untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap jaring udang memberikan nilai yang positif menguntungkan.

6.3.1.2 Kabupaten Tegal 1

Alat tangkap rampus Investasi awal usaha penangkapan dengan alat tangkap rampus ini membutuhkan biaya sebesar Rp.12.300.000,00 yang terdiri dari pembelian perahu sebesar Rp.6.000.000,00, mesin sebesar Rp.4.000.000,00, dan jaring rampus sebesar Rp.2.300.000,00 Tabel 6.11 dan Lampiran 13. Umur teknis perahu dan mesin masing-masing 10 tahun, sedangkan umur teknis jaring rampus adalah 1 tahun. Tabel 6.11 Jenis dan nilai investasi serta umur teknis investasi usaha perikanan jaring rampus di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Investasi Nilai Investasi Rp. Umur Teknis Tahun 1 Perahu 6.000.000,00 10 2 Mesin 4.000.000,00 10 3 Jaring Rampus 2.300.000,00 1 Jumlah 12.300.000,00 Biaya tetap terdiri dari perbaikan perahu, perbaikan mesin, perbaikan jaring rampus dan pelumas. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun 153 sebesar Rp.1.274.000,00 yaitu perbaikan perahu sebesar Rp.150.000,00, perbaikan mesin sebesar Rp.500.000,00 dan perbaikan jaring rampus sebesar Rp.360.000,00 yang dilakukan setiap tahun sekali Tabel 6.12. Biaya tetap pelumas dilakukan 2 kali dalam sebulan atau 24 kali dalam setahun, dimana untuk pelumas Rp.22.000,00 setiap bulannya. Tabel 6.12 Biaya tetap per tahun usaha perikanan jaring rampus di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Biaya Tetap Biaya Tetap Per Tahun Rp. 1 Perbaikan Perahu 150.000,00 2 Perbaikan Mesin 500.000,00 3 Perbaikan Jaring Rampus 360.000,00 4 Pelumas 264.000,00 Jumlah 1.274.000,00 Total biaya variabel rata-rata perbekalan yang dikeluarkan setiap tahun untuk usaha perikanan dengan alat tangkap jaring rampus yang beroperasi dalam 220 trip sebesar Rp.8.712.000,00 Tabel 6.13. Biaya variabel terdiri dari BBM sebanyak 12 liter setiap trip sehingga dalam setahun membutuhkan sebesar Rp.6.072.000,00, es sebesar Rp.220.000,00 per tahun, dan perbekalan konsumsi sebesar Rp.2.420.000,00 per tahun. Tabel 6.13 Biaya rata-rata perbekalan usaha perikanan jaring rampus setiap tahun di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Perbekalan Banyaknya Perbekalan Harga Rp. Biaya Perbekalan Rp. 1 BBM 12 liter 2.300,00 6.072.000,00 2 Es 1 paket 1.000,00 220.000,00 3 Perbekalan Konsumsi 2 orang 5.500,00 2.420.000,00 Jumlah 8.712.000,00 Jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap Rampus antara lain kembung, tigawaja, petek, dan tembang. Rata-rata hasil tangkapan ikan dan rata-rata harga setiap tahun untuk ikan kembung 3.020 kg Rp.5.000,00, tigawaja 2.240 kg Rp.2.000,00, petek 3.720 kg Rp.800,00 dan tembang 154 7.660 kg Rp.800,00. Rata-rata total pendapatan setiap tahun untuk alat tangkap Rampus sebesar Rp.28.684.000,00 Tabel 6.14. Tabel 6.14 Jenis ikan, jumlah tangkapan dan harga rata-rata setiap tahun pada usaha perikanan jaring rampus di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Ikan Tertangkap Rata-rata Jumlah Tangkapan Kg Harga Rata- rata Rp. Nilai Rata-rata Rp. 1 Kembung 3.020 5.000,00 15.100.000,00 2 Tigawaja 2.240 2.000,00 4.480.000,00 3 Petek 3.720 800,00 2.976.000,00 4 Tembang 7.660 800,00 6.128.000,00 Rata-rata Total Pendapatan Setiap Tahun 28.684.000,00 Usaha perikanan dengan alat tangkap jaring rampus dioperasikan oleh 2 orang nelayan, dimana pemilik terlibat juga sebagai nelayan Tabel 6.15. Sistem bagi hasil yang digunakan dari penerimaan bersih setelah dikurangi biaya variabel adalah ½ bagian atau 50 untuk pemilik dalam hal ini bagian untuk perahu, mesin dan jaring. Sementara itu ½ bagian lagi untuk 2 orang nelayan pemilik dan ABK yang memperoleh 50 dari ½ bagian tersebut. Tabel 6.15 Sistem bagi hasil pada usaha perikanan jaring rampus di perairan Kabupaten Tegal No Keterangan Jumlah Bagian Bagi Hasil yang Diterima 1 Perahu, Mesin dan Jaring Rampus 1 ½ 50,00 2 ABK 2 orang 2 ½ 50,00 Jumlah 1 100,00 Rata-rata pendapatan pemilik armada jaring rampus per bulan sebesar Rp. 451.000,00 atau dalam setahun memperoleh Rp. 5.412.000,00 Tabel 6.16, sedangkan untuk pendapatan rata-rata nelayan ABK jaring rampus per bulan sebesar Rp.416.083,33 atau dalam setahun memperoleh Rp.4.993.000,00. 155 Tabel 6.16 Kinerja usaha perikanan jaring rampus di perairan Kabupaten Tegal No. Keterangan Nilai 1 NPV Rp. 30.725.041,93 2 Pendapatan Rata-rata Pemilik Perbulan Rp. 451.000,00 3 Pendapatan Rata-rata Pemilik Pertahun Rp. 5.412.000,00 4 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Perbulan Rp. 416.083,33 5 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Pertahun Rp. 4.993.000,00 6 ROI 0,44 7 PP 2,27 Berdasarkan hasil perhitungan dan interest rate sebesar 8 diperoleh hasil NPV sebesar Rp.30.725.041,93. Angka ini menunjukkan bahwa hasil bersih yang diperoleh selama kurun waktu 10 tahun ke depan jika dinilai sekarang adalah sebesar Rp.30.725.041,93 Tabel 6.16 dan Lampiran 14. Tingkat pengembalian investasi return of investment atau ROI untuk perikanan dengan alat tangkap rampus sebesar 0,44. Hal ini berarti benefit yang diterima pemilik selama 1 tahun sebesar 44 dari investasi. Payback period PP yang diperoleh sebesar 2,27 yang berarti waktu pengembalian investasi yang telah dilakukan selama 2 tahun 3 bulan atau 27 bulan. Secara keseluruhan financial performance analysis untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap rampus memberikan nilai yang positif menguntungkan. 2 Alat tangkap bundes Usaha perikanan dengan alat tangkap bundes menggunakan investasi awal sebesar Rp.20.000.000,00 yaitu untuk perahu Rp.9.000.000,00, mesin Rp.5.000.000,00 dan alat tangkap bundes Rp.6.000.000,00 Tabel 6.17 dan Lampiran 15. Umur teknis untuk perahu adalah 10 tahun dan mesin selama 8 tahun sedangkan untuk alat tangkap bundes selama 7 tahun. Tabel 6.17 Jenis dan nilai investasi serta umur teknis investasi usaha perikanan bundes di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Investasi Nilai Investasi Rp. Umur Teknis Tahun 1 Perahu 9.000.000,00 10 2 Mesin 5.000.000,00 8 3 Bundes 6.000.000,00 7 Jumlah 20.000.000,00 156 Biaya tetap terdiri dari perbaikan perahu, perbaikan mesin, perbaikan bundes dan pelumas. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun sebesar Rp.4.036.000,00 yaitu perbaikan perahu sebesar Rp.1.000.000,00, perbaikan mesin sebesar Rp.500.000,00 dan perbaikan bundes sebesar Rp.2.200.000,00 yang dilakukan setiap tahun sekali Tabel 6.18. Biaya tetap pelumas dilakukan 1 kali dalam sebulan atau 12 kali dalam setahun, dimana untuk pelumas Rp.28.000,00 setiap bulannya. Tabel 6.18 Biaya tetap per tahun usaha perikanan bundes di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Biaya Tetap Jumlah Biaya Tetap Per Tahun Rp. 1 Perbaikan Perahu 1.000.000,00 2 Perbaikan Mesin 500.000,00 3 Perbaikan Bundes 2.200.000,00 4 Pelumas 336.000,00 Jumlah 4.036.000,00 Total biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan setiap tahun untuk usaha perikanan dengan alat tangkap bundes yang beroperasi dalam 210 trip sebesar Rp.26.040.000,00. Biaya variabel terdiri dari BBM sebanyak 10 liter setiap trip sehingga dalam setahun membutuhkan sebesar Rp.4.830.000,00, air tawar sebesar Rp.210.000,00 per tahun, dan perbekalan konsumsi sebesar Rp.21.000.000,00 per tahun. Pada Tabel 6.19 ditunjukkan biaya rata-rata perbekalan usaha perikanan armada perikanan alat tangkap bundes setiap tahun. Tabel 6.19 Biaya rata-rata perbekalan usaha perikanan bundes setiap tahun di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Perbekalan Banyaknya Perbekalan Harga Nilai Biaya Perbekalan Rp. 1 BBM 10 liter 2.300 4.830.000,00 2 Konsumsi 1 paket 100.000 21.000.000,00 3 Air Tawar 1 paket 1.000 210.000,00 Total Biaya Rata-rata Perbekalan 26.040.000,00 157 Jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap bundes ini adalah rebon. Rata-rata hasil tangkapan rebon setiap tahun sebanyak 1.880 kg dengan rata-rata harga Rp.60.000,00 per kilogramnya, sehingga total pendapatan rata-rata dalam 1 tahun untuk alat tangkap bundes mencapai Rp.94.000.000,00. Usaha perikanan dengan alat tangkap bundes dioperasikan oleh 14 orang nelayan. Sistem bagi hasil yang digunakan dari penerimaan bersih setelah dikurangi biaya variabel adalah 40 bagian atau 40 untuk pemilik dalam hal ini bagian untuk perahu, mesin dan bundes Tabel 6.20. Sementara itu 60 bagian atau 60 untuk 14 orang nelayan setiap ABK memperoleh 114 dari 60 bagian tersebut. Tabel 6.20 Sistem bagi hasil pada usaha perikanan bundes di perairan Kabupaten Tegal No. Keterangan Jumlah Bagian Bagi Hasil yang Diterima 1 Pemilik 1 40 40,00 2 ABK 14 orang 14 60 60,00 Jumlah 100 100,00 Rata-rata pendapatan pemilik armada yang mengoperasikan bundes per bulan sebesar Rp.1.730.488,10 atau dalam setahun memperoleh Rp.20.765.857,14. Untuk pendapatan rata-rata setiap nelayan ABK bundes per bulan sebesar Rp.242.714,29 atau dalam setahun memperoleh Rp.2.912.571,43 Tabel 6.21. Tabel 6.21 Kinerja usaha perikanan bundes di perairan Kabupaten Tegal No. Keterangan Nilai 1 NPV Rp. 129.122.677,43 2 Pendapatan Rata-rata Pemilik Perbulan Rp. 1.730.488,10 3 Pendapatan Rata-rata Pemilik Pertahun Rp. 20.765.857,14 4 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Perbulan Rp. 242.714,29 5 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Pertahun Rp. 2.912.571,43 6 ROI 1,04 7 PP 0,96 Berdasarkan hasil perhitungan dan interest rate sebesar 8 diperoleh hasil NPV sebesar Rp.129.122.677,43. Angka ini menunjukkan bahwa hasil 158 bersih yang diperoleh selama kurun waktu 10 tahun ke depan jika dinilai sekarang adalah sebesar Rp.129.122.677,43 Tabel 6.21 dan Lampiran 16. Tingkat pengembalian investasi return of investment atau ROI untuk perikanan dengan alat tangkap bundes sebesar 1,04. Hal ini berarti benefit yang diterima pemilik selama 1 tahun sebesar 104 dari investasi yang dilakukan. Payback period PP yang diperoleh sebesar 0,96 yang berarti waktu pengembalian investasi yang telah dilakukan selama 11,5 bulan. Secara keseluruhan dengan financial performance analysis untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap bundes memberikan nilai yang positif menguntungkan. 3 Alat tangkap payang gemplo Usaha perikanan dengan alat tangkap gemplo menggunakan investasi awal sebesar Rp.18.000.000,00 yaitu untuk perahu baru Rp.9.000.000,00, mesin Rp.5.000.000,00 dan alat tangkap payang gemplo Rp.4.000.000,00 Tabel 6.22 dan Lampiran 17. Umur teknis untuk perahu adalah 10 tahun sedangkan mesin dan alat tangkap payang gemplo selama 5 tahun. Tabel 6.22 Jenis dan nilai investasi serta umur teknis usaha perikanan payang gemplo di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Investasi Nilai Investasi Rp. Umur Teknis Tahun 1 Perahu 9.000.000,00 10 2 Mesin 5.000.000,00 5 3 Payang Gemplo 4.000.000,00 5 Jumlah 18.000.000,00 Biaya tetap terdiri dari perbaikan perahu, perbaikan mesin, perbaikan payang gemplo dan pelumas. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun sebesar Rp.3.392.000,00 yaitu perbaikan perahu sebesar Rp.900.000,00, perbaikan mesin sebesar Rp.500.000,00 dan perbaikan payang gemplo sebesar Rp.1.800.000,00 yang dilakukan setiap tahun sekali Tabel 6.23. Biaya tetap pelumas dilakukan 1 kali dalam sebulan atau 12 kali dalam setahun, dimana untuk pelumas Rp.16.000,00 setiap bulannya. 159 Tabel 6.23 Biaya tetap per tahun usaha perikanan payang gemplo di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Biaya Tetap Jumlah Biaya Tetap Per Tahun Rp. 1 Perbaikan Perahu 900.000,00 2 Perbaikan Mesin 500.000,00 3 Perbaikan Bundes 1.800.000,00 4 Pelumas 192.000,00 Jumlah 3.392.000,00 Total biaya variabel rata-rata setiap tahun untuk usaha perikanan dengan alat tangkap payang gemplo yang beroperasi dalam 230 trip sebesar Rp.17.940.000,00. Biaya variabel ini terdiri dari BBM sebanyak 10 liter setiap trip sehingga dalam setahun sebesar Rp.5.520.000,00, perbekalan konsumsi sebesar Rp.11.500.000,00 per tahun, air tawar sebesar Rp.230.000,00 per tahun dan es sebesar Rp.690.000,00 Tabel 6.24. Tabel 6.24 Biaya rata-rata perbekalan usaha perikanan payang gemplo setiap tahun di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Perbekalan Banyaknya Perbekalan Harga Nilai Biaya Perbekalan Rp. 1 BBM 10 liter 2400 5.520.000,00 2 Konsumsi 1 paket 50.000 11.500.000,00 3 Air Tawar 1 paket 1.000 230.000,00 4 Es 1 paket 3.000 690.000 Total Rata-rata Biaya Perbekalan 17.940.000,00 Jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap payang gemplo ini antara lain teri nasi dan teri jawa. Rata-rata hasil tangkapan teri nasi setiap tahun sebanyak 2.975 kg dengan rata-rata harga Rp.7.000,00 per kilogramnya, sedangkan rata-rata hasil tangkapan teri jawa sebanyak 4.650 kg dengan rata-rata harga Rp.4.500,00 per kilogramnya. Total pendapatan rata-rata dalam 1 tahun untuk alat tangkap payang gemplo mencapai Rp.41.750.000,00 Tabel 6.25. 160 Tabel 6.25 Jenis ikan, jumlah tangkapan dan harga rata-rata setiap tahun pada usaha perikanan payang gemplo di perairan Kabupaten Tegal No. Jenis Ikan Tertangkap Rata-rata Jumlah Tangkapan Kg Harga Rata- rata Rp. Nilai Rata-rata Rp. 1 Teri nasi 2.975 7.000,00 20.825.000,00 2 Teri Jawa 4.650 4.500,00 20.925.000,00 Total Pendapatan Rata-rata Setiap Tahun 41.750.000,00 Usaha perikanan dengan alat tangkap payang gemplo dioperasikan oleh 6 orang nelayan. Sistem bagi hasil yang digunakan dari penerimaan bersih setelah dikurangi biaya variabel adalah 40 bagian atau 40 untuk pemilik dalam hal ini bagian untuk perahu, mesin dan bundes Tabel 6.26. Sementara itu 60 bagian atau 60 untuk 6 orang nelayan Setiap ABK memperoleh 16 dari 60 bagian tersebut. Tabel 6.26 Sistem bagi hasil pada usaha perikanan payang gemplo di perairan Kabupaten Tegal No. Keterangan Jumlah Bagian Bagi Hasil yang Diterima 1 Pemilik 1 40 40,00 2 ABK 6 orang 6 60 60,00 Jumlah 100 100,00 Pada Tabel 6.27 menunjukkan rata-rata pendapatan pemilik armada yang mengoperasikan payang gemplo per bulan sebesar Rp.286.000,00 atau dalam setahun memperoleh Rp.3.432.000,00. Untuk pendapatan rata-rata nelayan ABK payang gemplo per bulan sebesar Rp.198.416,67 atau dalam setahun memperoleh Rp.2.381.000,00. Tabel 6.27 Kinerja usaha perikanan payang gemplo di perairan Kabupaten Tegal No. Keterangan Nilai 1 NPV Rp. 17.020.970,37 2 Pendapatan Rata-rata Pemilik Perbulan Rp. 286.000,00 3 Pendapatan Rata-rata Pemilik Pertahun Rp. 3.432.000,00 4 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Perbulan Rp. 198.416,67 5 Pendapatan Rata-rata 1 ABK Pertahun Rp. 2.381.000,00 6 ROI 0,19 7 PP 5,28 161 Berdasarkan hasil perhitungan dan interest rate sebesar 8 diperoleh hasil NPV sebesar Rp.17.020.970,37. Angka ini menunjukkan bahwa hasil bersih yang diperoleh selama kurun waktu 10 tahun ke depan jika dinilai sekarang adalah sebesar Rp.17.020.970,37 Tabel 6.27 dan Lampiran 18. Tingkat pengembalian investasi return of investment atau ROI untuk perikanan dengan alat tangkap payang gemplo sebesar 0,19. Hal ini berarti benefit yang diterima pemilik selama 1 tahun sebesar 19 dari investasi yang dilakukan. Payback period PP yang diperoleh sebesar 5,24 yang berarti waktu pengembalian investasi yang telah dilakukan lebih dari 5 tahun 3 bulan. Secara keseluruhan dengan financial performance analysis untuk kegiatan usaha perikanan dengan alat tangkap payang gemplo masih memberikan benefit, namun jika dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh tersebut memberikan manfaat yang sangat kecil baik bagi pemilik maupun bagi ABK.

6.3.2 Kondisi ekonomi dalam atribut Rapfish