Atribut sensitif setiap dimensi keberlanjutan

277 kurang berkelanjutan dengan nilai masing-masing adalah 50,51; 46,81; 36,05 berurutan untuk jaring rampus, bundes dan payang gemplo. Pada dimensi sosial, keempat jenis perikanan baik di Serang maupun di Tegal memiliki status cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan payang bugis di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang 58,02 sedangkan jaring rampus, bundes dan payang gemplo di perairan pantai Tegal memiliki nilai indeks rata-rata 60,87 cukup bekelanjutan. Pada dimensi teknologi, perikanan payang bugis Serang memiliki nilai indeks 32,44 kurang berkelanjutan bahkan mendekati buruk demikian juga untuk bundes dan payang gemplo Tegal dengan nilai indeks keberlanjutan 39,93. Kegiatan penangkapan dengan jaring rampus Tegal memiliki status cukup berkelanjutan dengan skor 53,33. Pada dimensi hukum dan kelembagaan kegiatan perikanan payang bugis di perairan pantai Pasauran Serang mempunyai status berkelanjutan 52,62, sedangkan seluruh kegiatan perikanan skala kecil di perairan pantai Kabupaten Tegal memiliki status kurang berkelanjutan, dimana skor keberlanjutan perikanan jaring rampus, bundes dan payang gemplo memiliki nilai status lebih rendah yaitu rata-rata 40,87 kurang berkelanjutan.

10.3.6 Atribut sensitif setiap dimensi keberlanjutan

Atribut-atribut sensitif adalah atribut-atribut yang mempunyai pengaruh besar terhadap atribut-atribut lainnya pada masing-masing dimensi jika terjadi perubahan sedikit saja. Atribut-atribut sensitif perikanan tangkap skala kecil dari kedua wilayah penelitian juga menunjukkan nilai sensitivitas dari analisis leverage yang sekaligus memberikan gambaran alternatif respon yang diperlukan untuk perbaikan-perbaikan dimasa datang. Gambar 10.6 di bawah menggambarkan analisis leverage secara keseluruhan untuk menentukan atribut-atribut sensitif yang mempengaruhi keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil dikedua lokasi penelitian. Pada Gambar 10.6 terlihat bahwa atribut ekonomi secara umum mempunyai sensitivitas paling rendah dibandingkan dengan atribut-atribut pada dimensi lain, sedangkan atribut yang paling sensitif adalah atribut pada dimensi hukum dan kelembagaan. 278 3,34 3,98 4,18 6,28 7,86 9,23 1,71 1,86 2,84 2,87 3,22 3,60 3,85 4,19 4,64 4,74 5,01 2,36 2,40 4,76 7,75 8,36 9,24 11,27 11,72 13,03 1,89 1,91 2,32 3,01 4,20 4,85 6,72 6,77 1,15 1,33 1,62 2,01 2,27 2,38 3,71 3,92 4,64 5,81 2 4 6 8 10 12 14 Perubahan jenis ikan yang tertangkap dalam 10 tahun terakhir Tingkat eksploitasi perikanan Pemanfaatan pariwisata bahari Tekanan pemanfaatan perairan Perubahan ukuran ikan tertangkap dalam 10 tahun terakhir Discard dan by catch Persentasi ikan yang dibuang Keuntungan Penyerapan Tenaga Kerja Kontribusi perikanan terhadap PDRB Transfer keuntungan antara pelaku ekonomi lokal dan pelaku ekonomi luar daerah Tingkat Pendapatan dan Produktifitas Terhadap Waktu Bekerja Pendapatan per Kapita Rata-rata penghasilan relatif ABK terhadap UMR Alternatif pekerjaan dan pendapatan Sifat kepemilikan sarana penangkapan kapal, alat tangkap, dll Besarnya pemasaran perikanan Tingkat subsidi Jumlah RTP pengeksploitasi perikanan Pertumbuhan pekerja RTP pengeksploitasi SDI 5- 10 tahun terakhir Frekuensi Penyuluhan dan Pelatihan Sosialiasi Pekerjaan Individual atau kelompok Pengetahuan Lingkungan Frekuensi Pertemuan Warga Berkaitan Pengelolaan Perikanan Partisipasi Keluarga dalam Pemanfaatan SDI Tingkat Pendidikan Status dan Frekuensi Konflik Tempat pendaratan ikan Penggunaan alat bantu perikanan yang destruktif Lama trip penangkapan Penanganan pasca panen Ukuran kapal penangkapan Jenis sifat alat tangkap Selektifitas alat tangkap Penggunaan alat bantu penangkapan FADS Manfaat aturan formal untuk nelayan Ketersediaan peraturan formal pengelolaan perikanan Peranan kelembagaan formal yang mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan Ketersediaan personil penegak hukum di lokasi Peranan kelembagaan lokal informal yang mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan Ketersediaan peraturan informal pengelolaan perikanan Keadilan dalam hukum Illegal Fishing Ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal Demokrasi dalam penentuan kebijakan Hukum dan Kelembagaan Teknologi Sosial Ekonomi Ekologi Gambar 10.6 Perbandingan RMS atribut dari setiap dimensi 279 Pada dimensi ekologi, mempunyai nilai sensitivitas atribut dari 3,34 – 9,23 . Pada dimensi ekonomi mempunyai nilai sensitivitas atribut dari 1,71 – 5,01 , sementara dimensi sosial nilai sensitivitas atribut berkisar dari 2,36 – 13,03 , dimensi teknologi nilai sensitivitasnya berkisar dari 1,89 – 6,77 dan dimensi hukum dan kelembagaan nilai sensitivitasnya berkisar dari 1,15 – 5,81 . Hasil analisis atribut-atribut sensitif dari setiap dimensi Gambar 10.6 dan respons yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 10.2. Tabel 10.2 Atribut-atribut sensitif dari setiap dimensi dan respons yang diperlukan No Atribut sensitif Respon yang diperlukan 1 2 3 Dimensi Ekologi 1 Discard and by catch 2 Perubahan ukuran ikan yang tertangkap Peningkatan selektivitas alat tangkap yang digunakan. Dengan menggunakan alat tangkap yang selektif akan diperoleh ukuran ikan sesuai dengan kebutuhan pasar dan mengurangi risiko ikan tidak laku di pasar. Dimensi Ekonomi 1 Tingkat subsidi Perlu penurunan subsidi untuk menurunkan effort di perairan pantai yang dapat mengurangi tekanan penangkapan terhadap sumberdaya ikan, sehingga kelestarian sumberdaya dapat dipertahankan dan kegiatan penangkapan dapat berkelanjutan. Kegiatan penangkapan berkelanjutan memberikan dampak kesejahteraan yang berkelanjutan. 2 Besarnya pemasaran perikanan Wilayah pemasaran yang sudah ada dipertahankantidak dilakukan perluasan untuk mengurangi tekanan perairan terhadap produk perikanan 3 Sifat kepemilikan sarana penangkapan Membatasi atau mengurangi kepemilikan modal usaha perikanan dari luar wilayah yang bersifat profit semata 4 Alternatif pekerjaan dan pendapatan Perlunya penciptaan lapangan kerja alternatif agar nelayan tidak berkumpul dan bertumpu hanya pada sektor ini. Dimensi sosial 1 Status dan frekuensi konflik Penanganan konflik baik implementasi hukum maupun ketegasan aparat 280 No Atribut sensitif Respon yang diperlukan 1 2 3 terhadap pelanggaran yang terjadi. 2 Tingkat pendidikan Peningkatan pendidikan para nelayan agar dapat dengan cepat mengadopsi menyerap informasi dan penambahan wawasan serta meningkatnya ketrampilankecakapan hidup demi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. Peningkatan pendidikan nelayan dan keluarganya menduduki posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan kecakapan hidup life skill sehingga mereka lebih mampu berkompetisi dalam mencari alternatif lain dalam meningkatkan kesejahteraannya. 3 Partisipasi keluarga dalam pemanfaatan SDI Peningkatan partisipasi keluarga agar para nelayan tidak hanya mengandalkan sumber pendapatan keluarga dari tangkapan ikan namun dari bentuk lainnya, misalnya nilai tambah dari produk perikanan. Peningkatan partisipasi keluarga ini akan dapat ditingkatkan dengan berbagai cara diantaranya upaya-upaya peningkatan ketrampilan dan wawasan. Dimensi Teknologi 1 Penggunaan alat bantu penangkapan FADs Pembatasan dan pengawasan penggunaan FADs. Pembatasan dimaksudkan untuk mengurangi membatasi besaran kekuatan lampu FADs yang digunakan sebagai atraktif dalam penangkapan. Penggunaan FADs dapat juga dipadukan dengan kebijakan selektivitas alat tangkap. 2 Selektivitas alat tangkap Penggunaan alat tangkap yang selektif akan diperoleh ukuran ikan sesuai dengan kebutuhan pasar dan mengurangi risiko ikan tidak laku di pasar. Dimensi Hukum dan Kelembagaan 1 Demokrasi dalam penentuan kebijakan Peningkatan keterlibatan para nelayan sebagai salah satu stakeholder agar kebijakan yang dibuat lebih bermanfaat dalam jangka panjang dan tepat guna serta memerankan tokoh 281 No Atribut sensitif Respon yang diperlukan 1 2 3 nelayanmasyarakat lokal di lokasi. 2 Ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal Peningkatan peran tokoh masyarakat lokal dalam penentuan kebijakan dalam menjaga keberlanjutan perikanan tangkap dan aspek-aspek pendukungnya. Beberapa atribut sensitif pada masing-masing dimensi yang dianalisis di kedua lokasi penelitian seperti dipetakan pada Tabel 10.2, menggambarkan perlunya prioritas penanganan respons yang perlu dilakukanimplikasi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan perikanan tangkap pada masing-masing dimensi.

10.4 Pembahasan