39
didapatkan dari umpan balik perikanan kepada alam dan manusia sebagai komponen sistem Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Gambaran lengkap sistem perikanan yang ditunjukkan oleh dinamika sumberdaya ikan, modal dan nelayan Charles, 2001
2.8 Dinamika Sistem Perikanan
Pengetahuan tentang dinamika sistem perikanan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan perubahan dan variasi komponen setiap waktu dalam
sistem perikanan dan interaksi antar komponen di dalamnya setiap saat. Faktor waktu menjadi sangat penting karena menjadi faktor penentu dalam suatu
dinamika sistem perikanan. Skala waktu menurut Charles 2001 dapat dibedakan
40
menjadi 5, yaitu : 1 harian hingga mingguan, 2 bulanan ke musim, 3 tahunan, 4 antar tahun, dan 5 puluhan tahun dekade atau lebih lama.
Operasi penangkapan ikan dapat dilakukan dalam waktu beberapa jam, harian atau mingguan nelayan skala kecil atau bulanan sampai tahunan skala
besar, tergantung kapasitas teknologi yang digunakan, jarak daerah penangkapan dan tujuan penangkapan. Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan,
semakin jauh daerah penangkapan dan tujuan penangkapan untuk industri komersial maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Pengurangan jumlah
stok ikan akan dipengaruhi oleh kecepatan dan besarnya frekuensi dan volume penangkapan. Secara lengkap dinamika sistem perikanan dan komponen-
komponennya dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Dinamika sistem perikanan dan komponen-komponennya
No Dinamika subsistem
Komponen subsistem Keterangan
1. Dinamika sistem alam - Dinamika single spesies
- Dinamika multi spesies - Dinamika ekosistem dan
lingkungan biofisik - daerah tropis
dan sub tropis
2. Dinamika system
manusia - Dinamika upaya
- Dinamika tenaga keja - Dinamika modal
- Dinamika teknologi - Dinamika armada perikanan
- Dinamika masyarakat dan
lingkungan sosial ekonomi 3.
Dinamika system manajemen.
- Dinamika perencanaan dan kebijakan perikanan
- Dinamika pengelolaan perikanan
- Dinamika struktur institusional pengelolaan perikanan
- Dinamika riset ilmiah pengelolaan perikanan
- Dinamika aspek legal hukum dan Perundangan
- tradisional atau orientasi
ekspor - masyarakat
lokal atau Negara
Sumber : Charles 2001
41
2.9 Sistem Perikanan Berkelanjutan
Keberlanjutan sistem perikanan menurut Charles 2001 ditentukan oleh keberlanjutan empat aspek berikut :
1 Keberlanjutan aspek ekologis menghindari punahnya sumber daya ikan di masa datang.
2 Keberlanjutan aspek sosial ekonomis keberlanjutan dan kelayakan ekonomi dan keuntungan sosial.
3 Keberlanjutan aspek kemasyarakatan menilai masyarakat lebih dari sekedar kumpulan individu.
4 Keberlanjutan aspek institusional kelayakan jangka panjang sistem pengelolaan sumberdaya.
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sistem perikanan berkelanjutan dapat dilakukan dengan pendekatan dari aspek lingkungan biofisik,
lingkungan manusia dan institusi politik dan ekonomi. Lingkungan biofisik dapat ditentukan dengan 3 cara, yaitu : 1
menetapkan batas-batas ekologis dan menyesuaikan dalam hubungan dengan ekosistem; 2 mengenali kebutuhan untuk menggabungkan aktivitas manusia
dengan siklus alam dan 3 aktivitas utama didasarkan pada sumberdaya yang dapat diperbaharui. Pendekatan aspek manusia dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1 pemenuhan kebutuhan dasar manusia; 2 menerapkan asas kesamaan dan keadilan sosial dan 3 peraturan yang pasti.
Lingkup institusi politik dan ekonomi kelembagaan dapat ditentukan dengan 6 cara, yaitu: 1 membangun perspektif jangka panjang lebih dominan;
2 menetapkan tujuan ganda sosiallingkunganekonomi; 3 mengantisipasi perkembangan di masa datangadaptif institusi dirancang untuk merespon dan
memecahkan masalah; 4 responsif terhadap krisis pada level berbeda; 5 menetapkan orientasi dari sistem yang dibangun interaksi antar komponen,
pertukaran, umpan balik dan 6 menetapkan prinsip-prinsip manajemen yang kondusif terbukajujurdiinformasikanpemberdayaan pengambilan keputusan.
Pendekatan ketiga aspek tersebut mempunyai kriteria dan indikator yang jelas untuk menilái keberlanjutan sistem perikanan. Menurut Charles 2001
42
bahwa kriteria sistem perikanan yang berkelanjutan ditinjau dan aspek ekologi meliputi tingkat penangkapan, jumlah biomass, ukuran ikan, kualitas lingkungan,
keragaman spesies, keragaman ekosistem, luas area rehabilitasi, luas area dilindungi dan pemahaman ekosistem Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Kriteria dan indikator keberlanjutan aspek ekologi sistem perikanan Charles, 2001
Kriteria KeberIanjutan
Indikator Keberlanjutan minimum
jika : Tingkat
Penangkapan MSY-tangkapan
MSY Tangkapan melebihi MSY
Biomass Biomass relatif ke rata-
rata Total biomas atau reproduksi
stok biomass di bawah ambang kritis
Trend biomas Persentase perubahan
rata-rata tahunan selama beberapa tahun
Biomas turun secara cepat atau kurangnya rekruitmen
Ukuran ikan Rata-rata ukuran ikan
relatif ke rata-rata Ukuran rata-rata yang
tertangkap relatif lebih kecil dari ukuran optimal
Kualitas Iingkungan Kualitas relatif ke rata-
rata + perubahan rata-rata
Kualitas lingkungan rendah dan menurun
Keragaman spesies tangkapan
Jumlah spesiesrata- rata tangkapan +
diversitasrata-rata Jumlah spesies tertangkap
dan indeks diversitas relatif di bawah tingkat sebelumnya
Keragaman ekosistem
Jumlah spesiesrata- rata tangkapan +
diversitasrata-rata Jumlah spesies dan indeks
diversitas rendah dan menurun
Area rehabilitasi Luas area rehabilitasi
total area Peningkatan luas area yang
tercemar Area dilindungi
Luas area dilindungi total area
Pengurangan kawasan lindung karena ekploitasi
Pemahaman ekosistem
Tingkat pengetahuan relatif ke level lebih
tinggi Pemahaman sumberdaya
dan ekosistem tidak jelas
Kriteria sistem perikanan yang berkelanjutan ditinjau dan aspek ekonomi masyarakat menurut Charles 2001 meliputi fleksibilitas masyarakat,
kemandirian masyarakat, daya dukung manusia, daya dukung lingkungan, kesamaan distribusi, kapasitas armada lestari; investasi, suplai pangan dan
ketahanan pangan jangka panjang Tabel 2.6.
43
Tabel 2.6 Kriteria dan indikator keberlanjutan aspek sosial ekonomimasyarakat sistem perikanan Charles, 2001
Kriteria Keberlanjutan
Indikator Keberlanjutan minimum jika
Fleksibilitas masyarakat
Indeks keragaman tenaga kerja
Kurangnya alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan
nelayan
Kemandirian masyarakat
Proporsi kegiatan ekonomi berbasis
lokal Ketergantungan tinggi terhadap
kekuatan ekonomi luar
Daya dukung manusia mata
pencaharian Penggunaan atau
potensial kelangsungan tenaga
kerja relatif ke populasi
Keberlanjutan ekonomi atau lapangan kerja di bawah
perkiraan penggunaan atau potensial populasi
Daya dukung manusia
lingkungan Kapasitas daya
serap lingkunganproduksi
limbah manusia Limbah manusia melebihi
kemampuan lingkungan untuk menerimanya
Kesamaan Rasio koefisien Gini
dan pendapatan atau distribnsi pangan
Penyebaran pendapatan dan suplai makanan di bawah
ketentuan minimum
Kapasitas penangkapan ikan
fishing capacity Rasio kapasitas
pada tingkat MSY terhadap kapasitas
terpasang Kapasitas terpasang melebihi
hasil tangkapan lestari MSY
Investasi tepat Kapastas investasi
saat stok optimal Investasi di atas tingkat kapasitas
stok maksimum atau 0 saat stok menurun
Suplai makanan Suplai pangan per
kapita kebutuhan minimum nutrisi
relatif Ketersediaan pangan per orang di
bawah -kebutuhan minimum nutrisi
Ketahanan pangan jangka panjang
Kemungkinan kecukupan pangan
10 tahun ke depan Stabilitas suplai pangan rendah
atau suplai turun dengan cepat
Kriteria sistem perikanan yang berkelanjutan ditinjau dari aspek institusional menurut Charles 2001 meliputi efektivitas manajemen, penggunaan
metode tradisional, penggabungan input lokal, kapasitas terpasang dan keberlangsungan institusi Tabel 2.7.
44
Tabel 2.7 Kriteria dan indikator keberlanjutan aspek institusional sistem perikanan Charles, 2001
Kriteria Keberlanjutan
Indikator Keberlanjutan minimum jika
Keefektivan manajemen
Tingkat keberhasilan pengelolaan negara
dan kebijakan pengaturan
Organisasi pengelolaan DKP yang ada tidak mampu mengontrol tingkat
eksploitasi dan mengatur pengguna sumberdaya
Penggunaan metode
pengelolaan tradisional local
wisdom Tingkat penggunaan
Metode pengelolaan lingkungan dan sumberdaya
tradisional local wisdom tidak digunakan
Pemanfaatan atau
pemberdayaan institusi lokal
Tingkat pemberdayaan
Pengelolaankegiatan perencanaan tidak mempertimbangkan dan
menerapkan faktor sosial kultural lokal tradisi, pengambilan keputusan
masyarakat, pengetahuan ekologi, dll
Kapasitas terpasang
Tingkat upaya kapasitas terpasang
Kapasitas terpasang dalam organisasi kurang relevan
Keberlangsungan institusi
Tingkat keuangan dan keberlangsungan
organisasi Organisasi pengelola kekurangan
dukungan finasial jangka panjang atau politik pendukung struktur
2.10 Alternatif Evaluasi Penentuan Status Keberlanjutan Perikanan