269
10.3 Hasil Penelitian
10.3.1 Keadaan umum status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil berdasarkan alat tangkap
Perbedaan-perbedaan nilai status keberlanjutan dari kelima jenis perikanan tangkap skala kecil dari kedua wilayah ditunjukkan pada Gambar 10.1. Status
keberlanjutan perikanan tangkap dalam penelitian ini dibangun berdasarkan agregat nilai indeks keberlanjutan dengan kata lain bahwa nilai skor indeks
keberlanjutan merupakan informasi penting untuk menentukan status keberlanjutan perikanan. Nilai atau indeks semakin keluar mendekati angka 100
menunjukkan status keberlanjutan yang semakin bagus, demikian juga sebaliknya jika semakin ke dalam mendekati titik 0 menunjukkan status keberlanjutan yang
semakin buruk. Oleh karena itu diagram layang ini dapat menunjukkan atribut apa dan dari dimensi mana suatu alat tangkap menjadi lebih baik maka dapat
digunakan untuk memperbaiki keberlanjutan dari alat tangkap lainnya. Analisis Rapfish pada setiap dimensi memperlihatkan bahwa di antara ke-
5 dimensi dalam penelitian ini ternyata dimensi ekologi yang paling buruk status
keberlanjutannya di perairan Pantai Kabupaten Tegal Gambar 10.1. Dimensi
ekologi di perairan pantai Tegal ini perlu mendapatkan perhatian serius karena indeks keberlanjutan pada dimensi ekologi di pantai Tegal ini 50 yaitu 28,53.
Hal ini bisa juga diinterpretasikan bahwa pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada saat ini belum mampu mendukung keberlanjutan perikanan secara
jangka panjang. Dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan hukum serta kelembagaan di
perairan pantai Pasauran, Kabupaten Serang menunjukkan nilai indeks keberlanjutan yang cukup namun kurang berkelanjutan pada dimensi teknologi
untuk perikanan payang bugis, sedangkan di perairan pantai Kabupaten Tegal dari kelima dimensi hanya dimensi sosial yang menunjukkan cukup berkelanjutan.
Dilihat dari dimensi sosial, indeks keberlanjutan di perairan pantai Kabupaten Tegal menunjukkan nilai skor yang cukup demikian juga di perairan pantai
Pasauran, Kabupaten Serang.
270
Secara keseluruhan nilai dari status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan pantai Pasauran, Kabupaten Serang dan perairan pantai
Kabupaten Tegal dapat dilihat pada Tabel 10.1 dan Gambar 10.1. Tabel 10.1 Nilai status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan
pantai Pasauran, Kabupaten Serang dan perairan pantai Kabupaten Tegal
Jenis Perikanan Ekologi
Ekonomi Sosial
Teknologi Hukum dan
Kelembagaan Payang
bugis 63,16 54,53
58,02 32,44 52,62
Jaring udang
70,63 60,97 58,02 78,20
52,62 Jaring
Rampus 28,53 50,51
60,87 53,33 40,87
Bundes 28,53 46,81
60,87 39,93 40,87
Payang Gemplo
28,53 36,05 60,87 39,93
40,87
Kab. Serang
rata-rata 66,90 57,75 58,02
55,32 52,62
Kab. Tegal
rata-rata 28,53 44,45 60,87 44,40
40,87
Berdasarkan alat tangkap, indeks keberlanjutan rata-rata kegiatan
perikanan di perairan Pantai Pasauran, Kabupaten Serang baik jaring udang maupun payang bugis lebih baik jika dibandingkan dengan kegiatan perikanan di
perairan Pantai Kabupaten Tegal Tabel 10.1. Jika dikaji secara keseluruhan dari seluruh dimensi hanya perikanan tangkap dengan menggunakan jaring udang di
Kabupaten Serang saja yang mempunyai indeks keberlanjutan yang cukup dalam selang 51 – 75 sedangkan nilai indeks kegiatan perikanan dengan alat tangkap
payang bugis, jaring rampus, bundes dan payang gemplo masih kurang berkelanjutan karena keempat kegiatan perikanan ini masih 50 dalam selang 26
– 50.
271
20 40
60 80
100 Ekologi
Ekonomi
Sosial Teknologi
Hukum dan Kelembagaan
Serang Payang Bugis Serang Jaring udang
Tegal Rampus Tegal Bundes
Tegal Gemplo
Gambar 10.1 Diagram layang status keberlanjutan berdasarkan seluruh alat tangkap di Pasauran Serang dan perairan pantai Tegal.
10.3.2 Status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang
Hasil analisis keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan pantai Pasauran Kabupaten Serang yang berbasiskan alat tangkap yang
dioperasikan ternyata perikanan jaring udang mempunyai status cukup berkelanjutan pada semua dimensi. Keberlanjutan perikanan jaring udang ini
dibuktikan dengan kisaran nilai skor semua dimensi yang cukup, yaitu dimensi ekologi 70,63, ekonomi 60,97, sosial 58,02, teknologi 78,20 dan hukum
serta kelembagaan 52,62. Nilai-nilai tersebut pada umumnya berada pada selang indeks cukup 51-75 bahkan pada dimensi teknologi nilainya 75 yang
berarti baik atau termasuk selang indeks tertinggi yaitu pada selang indeks 76-100 baik.
Status keberlanjutan jaring udang berbeda dengan status keberlanjutan payang bugis yang berstatus kurang berkelanjutan, walaupun nilai skor
keberlanjutan secara ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan cukup berkelanjutan yaitu rata-rata skor 50, tetapi dari dimensi teknologi statusnya
kurang berkelanjutan yaitu 32,44. Rendahnya indeks keberlanjutan payang bugis jika dibandingkan dengan jaring udang diakibatkan oleh beberapa hal terutama
jenissifat alat tangkap dan penggunaan alat bantu penangkapan FADs.
272
Pada dimensi ekologi perikanan tangkap skala kecil di perairan pantai Pasauran Serang memiliki status keberlanjutan yang cukup baik untuk perikanan
payang bugis 63,16 maupun jaring udang 70,63. Secara ekonomi perikanan payang bugis dan jaring udang di Pasauran Serang mempunyai status cukup
berkelanjutan dengan skor masing-masing adalah 54,53 dan 60,97. Demikian juga secara sosial yang menunjukkan status cukup berkelanjutan dengan skor
keberlanjutan perikanan payang bugis dan jaring udang di pantai Pasauran Serang masing-masing adalah 58,02.
Pada dimensi teknologi, jaring udang di pantai Pasauran Serang mempunyai skor sangat tinggi 78,20 dengan status keberlanjutan yang baik
sementara perikanan payang bugis skornya sangat rendah 32,44 dengan status kurang berkelanjutan bahkan mendekati buruk. Sementara pada dimensi hukum
dan kelembagaan, perikanan payang bugis dan jaring udang mempunyai status cukup berkelanjutan dengan skor rata-rata 52,62.
20 40
60 80
100 Ekologi
Ekonomi
Sosial Teknologi
Hukum dan Kelembagaan
Serang Payang Bugis Serang Jaring udang
Gambar 10.2 Diagram layang nilai status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di perairan Pantai Pasauran Kabupaten Serang
10.3.3 Status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Tegal