76
musim penangkapan ikan berkaitan dengan periode moonson, yaitu musim angin barat, musim angin timur dan musim peralihan. Musim angin barat berlangsung
pada sekitar bulan Desember – Maret, musim timur berlangsung antara bulan Agustus – Oktober, dan musim peralihan di antara kedua periode musim barat dan
timur. Dalam bulan Agustus hingga Oktober, nelayan umumnya banyak memperoleh ikan sehingga periode tersebut dapat disebut sebagai musim puncak
kegiatan penangkapan ikan. Sedangkan dalam periode lain, yaitu mulai Januari hingga Maret, hasil tangkapan biasanya sedikit sehingga periode tersebut sebagai
musim paceklik. Namun secara umum, kegiatan penangkapan ikan di Selat Sunda berlangsung hampir sepanjang tahun.
4.1.2 Produksi perikanan
Kabupaten Serang mempunyai 11 Tempat Pendaratan Ikan TPI sebagai sarana penting penunjang kegiatan perikanan laut, salah satu TPI tersebut adalah
TPI Pasauran. Nelayan yang mendiami wilayah pantai Pasauran pada umumnya adalah nelayan yang menggunakan alat tangkap payang bugis dengan alat
tambahan pancing kotrek. Dengan demikian produksi ikan yang didaratkan di TPI Pasauran adalah produksi payang bugis. Selain komunitas nelayan payang bugis,
di Pasauran terdapat komunitas nelayan pengguna jaring udang. Produksi udang lobster dijual langsung kepada pengumpul sehingga data produksinya tidak
dilaporkan oleh TPI maupun Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang. Produksi ikan hasil tangkapan oleh nelayan di Kabupaten Serang dari
tahun 1994–2004 cenderung tidak teratur atau berfluktuatif dengan rata-rata produksi pertahunnya sebesar 9.585.095 kg. Produksi terbanyak sebesar
14.485.000 kg terjadi pada tahun 2002 dan terendah sebesar 6.008.500 kg pada tahun berikutnya yaitu 2003. Kemudian pada tahun 2004 tidak mengalami
kenaikan berarti dengan produksi 6.804.700 kg padahal jumlah kapal dan alat tangkap mengalami peningkatan.
77
Tabel 4.1 Perkembangan produksi perikanan laut Kabupaten Serang tahun
1994-2004
Jumlah Unit No Tahun
Kapal Alat Tangkap
RTP Produksi
Kg 1 1994 1.162
1.334 5.810
8.894.790 2 1995 1.402
1.226 7.010
10.451.820 3 1996 1.434
1.993 6.582
9.527.200 4 1997 1.420
1.226 3.932
9.561.900 5 1998 1.157
1.830 5.765
13.180.900 6 1999 1.908
1.823 7.601
7.902.920 7 2000 1.219
1.823 7.601
7.902.920 8 2001 1.083
1.659 6.007
10.715.400 9 2002 1.025
1.745 5.125
14.485.000 10 2003 1.091
1.273 5.455
6.008.500 11 2004 1.235
1.442 6.178
6.804.700 Rata-rata 1.285
1.579 6.096
9.585.095 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang taporan tahunan
1994-2005 Produksi hasil tangkapan ikan pelagis kecil di Kabupaten Serang
cenderung lebih besar dibandingkan hasil tangkapan ikan demersal, udang, cumi- cumi, ikan dan udang lainya. Produksi hasil tangkapan ikan pelagis kecil yang
lebih besar ini diduga berkaitan erat dengan daerah penangkapan yang terdapat di Selat Sunda.
Produksi hasil tangkapan ikan pelagis di Kabupaten Serang terdiri dari 7 spesies. TPI Pasauran yang merupakan salah satu TPI yang terdapat di Kabupaten
Serang hanya menangkap 5 dari 7 spesies ikan pelagis tersebut. Jenis ikan pelagis yang selama 10 tahun terakhir selalu tertangkap dan rata-rata produksinya
tertinggi adalah jenis ikan tembang dan yang terendah jenis ikan selar. Ikan selar hijau yang memiliki rata-rata produksi terendah diduga sebagian ditangkap dan
didaratkan di TPI Pasauran sedangkan ke-4 spesies lainya ditangkap dan didaratkan secara merata di 11 TPI yang ada di Kabupaten Serang.
4.1.3 Unit penangkapan ikan