II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koperasi Baitul Maal wat Tamwil KBMT
Koperasi Baitul Maal wat Tamwil adalah suatu lembaga usaha yang berbadan hukum koperasi yang mempunyai misi sebagai pendukung
kegiatan ekonomi masyarakat kecil dan menengah dengan berlandaskan sistem syariah. Kegiatan KBMT adalah mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil dan menengah antara lain dengan membuka unit-unit usaha yang dapat
mendorong kegiatan ekonomi anggota Ekowati, 2001. Sebagai lembaga usaha yang berbadan hukum koperasi maka KBMT
dapat beroperasi dengan berpedoman kepada UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang diperkuat dengan hadirnya PP No. 91995, dimana
dalam penjelasan pasal 2 ayat 1 membolehkan penerapan sistem bagi hasil pada koperasi. Kegiatan KBMT dibagi menjadi dua, yaitu Baitul Maal BM
yang berarti rumah yang berfungsi memobilitasi dan mendistribusikan zakat, infak dan hibah. Kegiatan lainnya yaitu Baitut Tamwil BT yang berarti
rumah pembiayaan yang berfungsi memobilitasi dana-dana tabungan, deposito dan sejenisnya untuk digulirkan dalam pembiayaan-pembiayaan
komersial. Penghimpunan dana diperoleh melalui simpanan pihak ketiga dan penyalurannya dilakukan dalam bentuk sebagai berikut Widodo et al.,
1999: 1.
Mudharobah, yaitu pembiayaan untuk usaha produktif dengan sistem bagi hasil antara pihak KBMT dan mitra. Disini KBMT bertindak sebagai
pemilik modal dan mitra bertindak sebagai pengusaha. 2.
Musyarokah, yaitu pembiayaan bagi mitra dengan prinsip bagi hasil. Selain sebagai penyedia dana, KBMT ikut terlibat dalam proses
manajemen usaha yang dijalankan bersama antara mitra dan pihak KBMT. 3.
Murabahah, yaitu penjualan barang dari KBMT kepada mitra dengan harga yang ditetapkan sebesar biaya perolehan barang ditambah dengan
margin keuntungan yang disepakati untuk KBMT.
4. Al-Ijarahpure leasing, yaitu pemberian kesempatan bagi mitra sebagai
penyewa untuk mengambil manfaat dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang telah disepakati.
5. Al-Hiwalah, yaitu pembiayaan untuk pemindahan hutang dan tanggung
jawab pihak yang berhutang kepada pihak lain. 6.
Qardhul-Hasan, merupakan pembiayaan terhadap mitra dengan sistem biaya pokok ditambah biaya administrasi yang diberikan kepada mitra
yang benar-benar berhak menerimanya.
2.2. Mitra Pembiayaan